14

209 52 7
                                    

14 Oktober, lomba atletik.

Saat itu cuaca cukup panas terik walaupun sudah musim gugur.

Kelas kami dinamai sebagai tim merah.

Appa dan eomma datang ke sekolah untuk melihat perlombaan. Orangtua Jihoon, Mashiho, Asahi dan Yoshi juga datang.

Tapi tidak dengan Junghwan. Saat itu Junghwan berkata kalau appa dan eommanya tidak bisa datang karena urusan pekerjaan. Ia masih menyembunyikan kebenaran tentang ibunya pada kami.

Junghwan terlihat sedih saat itu. Junghwan juga terjatuh saat lomba lari estafet.

Aku yakin lomba atletik itu menjadi kenangan buruk untuknya. Aku takkan pernah melupakan wajah Junghwan setelah lomba.

Dia hampir menangis saat itu.

Dan pada akhirnya, tim biru lah yang memenangkan pertandingan.

Aku mohon, datangkanlah kerabat Junghwan agar dia tidak bersedih.

Hiburlah dia agar tidak bersedih.

Seluruh murid saat ini tengah duduk berbaris di lapangan sesuai dengan kelas masing-masing. Mereka mendengarkan intruksi perlombaan dengan tenang.

"Mashiho, itu orangtuamu, kan ?"

Mashiho menoleh kebelakang saat Asahi berbisik padanya. "Kaa-san ! Tou-san !" pekik Mashiho, membuat teman-temannya ikut menoleh ke arah orangtuanya.

Sepasang suami istri mendekati orangtua Mashiho, kemudian menyapa mereka dengan hangat. Setelah itu, keduanya bersama menatap ke arah lapangan, tepatnya ke arah putri mereka yang juga tengah menatap ke arah mereka.

"Junkyu!" panggil wanita yang merupakan ibu dari Junkyu.

Junkyu tersenyum, lalu melambaikan kecil tangannya.

"Eomma-nya Junkyu terlihat baik sekali, ya," kata Mashiho.

"Tidak juga kok," balas Junkyu.

Selanjutnya, sepasang suami istri berkacamata pun datang. Jihoon sudah dapat menebak orangtua siapa itu. Siapa lagi jika bukan...

"Yoshi, itu orangtuamu ?" tanya Asahi.

"Hahaha semuanya mirip," ucap Jihoon dengan tawa khasnya.

Orangtua Asahi dan Jihoon pun datang dan segera dikenali oleh Junkyu dan yang lainnya. Berbeda dengan mereka yang tertawa riang, Junghwan justru tersenyum kecut seraya menundukan kepalanya.

Memang apa yang bisa Junghwan harapkan ? orangtuanya tidak akan mungkin datang.

Sangat mustahil.

"Junghwan, keluargamu mana ?"

Junghwan terlonjak kaget atas pertanyaan Asahi. Ia pun segera tersenyum tipis, lalu berkata, "Orang tuaku sudah bercerai saat aku masih TK, jadi aku tidak punya abeoji lagi. Lalu eommaku kerja hari ini. Yang ada hanya halmeoni, tapi aku tidak mengundangnya, jadi dia tidak akan datang."

Hening.

Junghwan mengernyit saat melihat teman-temannya hanya diam seraya menatap lurus ke arahnya.

"Eh ? kenapa ?" tanya Junghwan.

O R A N G E ~ HwanKyu VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang