> 15 <

144 7 0
                                    

Teman
Teman yg ada setiap saat
🌱 Bukan suka saja namun saat duka pula 🌱

Hay
Selamat malam
Up habis tarawih ni, karna tadi udah tadarus jadi blong pikirannya😄
Dan maka dari itu mutusin buat up
Ok ok cukup segini aja
Dan

Happy Reading

Di sini lah mereka berkumpul, kantin sekolah.

Istirahat cukup panjang karna beberapa siswa yg bergama islam akan menyempatkan waktu untuk salat dzuhur berjamaah di masjid sekolah.

Vino dan yg lain sudah melaksanakan ibadah jadi dengan hati tenang bisa makan dan ber istirahat di kantin.

"Gua yg pesenin, lo semua mau apa?" Tanya nanda.

"Tumben lo nan, biasanya juga disuruh ogah ogahan" sindir danu yg sudah duduk manis.

"Gua baik salah gua jahat salah mau lo apa sih dan" kesal nanda.

"Udah-udah" lerai rafa yg sudah jengah dengan debat singkat mereka.

"Gua nasi goreng sama es jeruk yang lain samain aja" ujar nya lagi.

"Ok"

Sesudah nanda pergi semua yg berada di meja makan hanya bermain asik dengan ponsel masing-masing.

Suasana ramai kantin, aroma makanan yg saling bercampur tak membuat mereka terusik dari dunianya.

Padahal sang teman nanda sedang kesusahan menerobos antrian di stand makanan yg akan di beli.

"Hay" sapa seseorang.

"Eh sel duduk" ucap rafa, dan dengan senang hati selin duduk.

"Udah pada pesen ni?"

"Udah, nanda yg pesen" jawab rafa seadanya.

"Lo mau pesen, susulin aja nanda trus bilang mo pesen apa" saran danu yg sudah meletakkan ponselnya.

"Ok, bentar ya" selin beranjak.

Dan tak lama ia kembali dan duduk di tempatnya tadi, tak berselang lama pun nanda tampak berjalan mendekat, di ikuti sang penjual yg membawa nampan.

"Ini mas mbak pesenannya, selamat dinikmati" ucap penjual itu dan kembali ke stand nya.

Setelah penjual itu pergi, mereka mulai menyantap makanannya masing-masing dengan khidmat.

"Uwah cacing gua pada kenyang" dengan menepuk perutnya nanda berucap.

"Alhamdulillah bege" danu menimpali.

"Alhamdulillah" ulang nanda.

"Pelajaran terakhir bu sum, ada tugas gak ni?" Tanya danu.

Pasalnya bu sumiyati atau yg kerap di panggil bu sum itu sebelas dua belas galaknya dengan bu ida.

Beliau tak segan segan menghukum muridnya berjemur selama jam pelajarannya bila ketahuan berbuat salah.

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang