> 33 <

137 8 1
                                    


Jum'at , 08 - 07 - 2022


Hari berlalu, dan sudah beberapa hari yg lalu vino di izinkan untuk pulang dari rumah sakit, luka-lukanya sebagian sudah mengering, dan perban di kepalanya juga sudah di ganti dengan yg lebih kecil.

Vian sendiri memilih untuk tinggal bersama vino di apartemen, ia tak ingin pulang karna mengingat papa mereka lah yg membuat vino celaka.

Bujukan bahkan ajakan vino dan sang mama tidak ia perdulikan, ia hanya ingin memastikan vino benar-benar sembuh, tak melupakan obatnya, dan yg terpenting adalah jadwal makannya.

"Kan udah gua bilang no, kalau mau makan tinggal bilang, nanti gua masakin" vian mengambil alih sendok sayur yg berada di tangan vino, dan sedikit mendorong tubuh kembarannya itu agar bergeser.

Vino mendengus malas, ya seperti inilah kesehariannya dengan kembarannya, apapun yg ia lakukan pasti di awasi vian.

"Tinggal dikit itu, gua bisa sendiri" protes vino, tangannya yg hendak mengambil kembali sendok sayur itu di tepis vian.

"Heh! gua bilang udah biar gua aja, duduk sana" telunjuk vian mengarah ke arah meja makan.

"Dikit lagi itu yan, lo ngerjain yg lain aja, buat minum atau apa lah"

"Ngak usah dek, duduk di sana, nanti kalau udah selesai biar abang anter ke situ"

"Lo ngak asik ah" dengan kesal vino mepangkahkan kakinya ke meja makan dan duduk, menelungkupkan badannya.

"Huffttt anak itu" vian kembali memasak masakan yg vino buat dengan di selingi membuat susu.

Ting

Ting

Ting

Pandangan vino teralih pada hanphonnya yg berdering beberapa kali, menandakan ada pesan masuk.

<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Selin

Vinoo
Undah sembuh kan?
Sory gua ngak jenguk waktu lo di rs

Udah
Ngak papa

Hehe
Lo lagi ngapain?

Nunggu vian masak

Vian di apart lo?
Tumben

Undh dari beberapa hari
Jagain gua ktnya

Aduh
Perhatian banget abang vian ke adeknya
🙄

😞

Yaudah
Sarapan dulu sana
Obatnya jangan lupa di minum

👍

<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

"Aduh yg lagi chat an sama ceweknya" suara itu mengagetkan vino, dan dengan refleks vino menutup hp nya.

"Biasalah ma, anaknya lagi jatuh cinta" sindir vian yg menuju ke arahnya dengan membawa sebuah mangkuk berisi sup.

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang