> 22 <

124 3 0
                                    


Hay
Akhirnya setelah beberapa abad epel kembali😭
Maaf banget ni ya
Bukannya apa" tapi aku ngak ada ide buat lanjutin
Jadi ya mending berhenti dulu
Udah mau PAT jadi fokus ngerjain tugas😔
Udahlah langsung aja ya

Happy Reading


Malam ini, tampak seorang remaja yg tengah duduk sendirian di taman sebuah resto.

Sudah setengah jam lamanya ia tak beranjak atau tampak bergerak dari tempatnya duduk.

Orang mengiranya pasti itu hanya seorang remaja yg sedang dilanda mabuk asmara dan berakhir putus cinta, meski tak begitu sebetulnya.

Beberapa panggilan masuk ke hanphonnya namun ia abaikan, seolah itu tak penting dan mengacuhkannya.

Netra nya memandang cahaya kecil di atas sana, cahaya yg bertaburan indah menghiasi malamnya hari, cahaya yg seolah menemaninya saat sendiri.

Secarik senyuman kecil terbit, ia tersenyum sembari memandang hamparan langit malam yg nampak damai di atas sana.

Gugusan bintang itu seolah memberinya semangat, bahwa esok pasti akan lebih baik dari pada hari yg telah ia lalui.

Aneh memang ia lebih senang bercerita lewat batin dengan gugusan benda berkilauan di atas sana dari pada dengan manusia yg jelas mendengarnya.

Ia hanya tak mau mereka mendengar bagaimana sakitnya hidup menjadi dirinya, dirinya yg tak di anggap oleh orang tuanya, dirinya yg hanya di cap sebagai pembawa petaka.

Sebuah tepukan membuatnya mau tak mau mengalihkan pandangannya dari hamparan langit hitam di atas sana.

"Hemm disini lo rupanya, gua cari kemana-mana eh taunya malah nge galau"

Vino diam tak membalas ucapan pemuda di sebelahnya.

"Mikirin apa sih vin? Selin?"

"Ngaco"

"Ya habisnya lo keliatan lemah, letih, lesu, letoy tak berdaya seakan pasrah sama yg maha kuasa" jelas danu.

Ya pemuda yg menghampiri vino saat ini adalah danu, sebenarnya ia tadi hanya ingin mampir untuk membeli minum, tapi malah menemukan temannya yg sedang merenung.

"Ngak"

"Heleh ngak usah kaya cewek lo, kalo di tanya ngak" kesal danu.

"Nih, kebetulan gua beli 2" danu menyerahkan satu cup teh hangat pada vino.

"Thanks" vino menerimanya dan meminumya sedikit, ini masih cukup panas, bisa melepuh lidahnya nanti.

"Yoi"

Keheningan melanda kedua pemuda itu, mereka sama" tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Vino hanya diam sembari melihat objek yg sedari tadi ia amati sedangkan danu sibuk berfikir untuk membuat topik pembicaraan.

"Owh iya, lo udah selesai kerja?" Tanya danu kemudian.

Vino mengangguk "tinggal nunggu resto tutup" ucapnya setelahnya.

"Owh, kenapa lo ngak nunggu di dalem, dingin bro, masuk angin ngak jadi tanding lo besok"

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang