> 24 <

105 4 0
                                    


Aku Sudah Berusaha
Dan Semoga Hasil Dapat Memihakku Juga
•~•


Siang
Eh
Soreee
Ketemu lagi sama epel
lempengin pikiran dulu yakan, jadi mending lanjutin ketikan🙂
Langsung aja yaa

^Happy Reading^

Teriknya cahaya matahari seakan menambah semangat yg sudah berkobar sejak pagi tadi.

Riuhnya suara sorak sorai penonton bak memberikan semangat tambahan yg menjadi penyemangat hati.

Hari ini hari yg sudah di nanti" oleh banyak sekolah untuk menunjukkan bakat dan prestasi yg dimiliki, anak" yg terpilih seakan menjadi ujung runcing sebuah tombak yg siap menghunus lawan di hadapannya.

Begitupun dengan SMA alaska, sekolah yg tak pernah absen dari berbagai cabang perlombaan ini juga sudah memepersiapkan jagoan kebanggaannya.

Di sinilah vino dkk, mereka sedang berembuk sembari memeperhatikan tim yg sedang bertanding, mempelajari tehnik yg di gunakan lawan.

Beda halnya dengan rekan satu timnya yg asik berbincang dan sesekali memuji tim yg bertanding, vino malah tampak murung.

Ini bukan karna vian yg tak di ijinkan mendukungnya ataupun selin yg tak dapat ikut karna sakit perut, bukan juga salah deren yg mendadak tak bisa ikut karna kecelakaan yg di alaminya pagi tadi.

Ada sesuatu yg mengganjal pikiran vino saat ini, itulah yg dipikirkan para rekan satu tim nya, bahkan sedari tadi danu sudah uring uringan sendiri, takut vino tak fokus saat pertandingan nanti.

"Vin, lo ada masalah?" Danu mengamati raut wajak vino yg sedari tadi murung.

"Sedikit"

"Gua khawatir lu ngak fokus pas tanding vin, lupain dulu masalah lo, selesai tanding kita cari jalan keluarnya sama-sama" nasehat danu.

Memang danu bukan anak yg heboh dan blak-blakan seperti nanda bila hanya bersama vino, di akan menjelma menjadi pemuda yg berfikiran dewasa.

"Lo inget pagi tadi rafa bilang dia bakal nyusul pas tim kita tanding, anak itu pasti khawatir liat lo kaya gini"

"Hmm gua tau"

Percakapan berakhir, dengan vino yg beranjak dari duduknya pergi entah kemana, danu sendiri hanya bisa pasrah dengan sikap temannya itu.

Di lain sisi selin sedang berusaha memikirkan cara agar bisa keluar dari rumah dengan izin bunda nya, karna sejak pagi selin di kurung di kamar yaaa meski tidak di kunci.

"Haduhhh gimana coba, kalo gua bilang bunda mau dukung anak lomba bisa-bisa kagak di ijinin, tapi gua pengen dukung vinoooo" gelisah selin, bahkan kasurnya sudah tak berbentuk dengan selimut dan boneka berceceran.

"Huaaaa perut kenapa lo harus sakit coba, gua kan ngak bisa dukung ay.....eh apasih ngaco"

"Tapi gua pengennnnn, gua harus bujuk bunda sampe luluh" dengan tekat yg kuat selin keluar dan turun menemui sang bunda.

Setelah mencari-cari akhirnya selin melihat bundanya yg sedang mengerjakan sesuatu di ruang keluarga, tentu dengan laptop di hadapannya.

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang