•~•
Dengan beralaskan dinginnya lantai rumah sakit, vian menangis tersedu sedu di dekapan rafa, dirinya benar-benar takut, takut pada banyak kemungkinan yg akan terjadi di dalam sana.
Sedangkan rafa sendiri berusaha bersikap tenang dan baik-baik saja, meski di lubuk hatinya dia benar benar sudah tak tahan untuk menunpahkan air matanya.
Kedua temannya yg tak lain danu dan nanda sudah sama-sama berlinang air mata, mereka menangis tanpa suara, berusaha tak membuat vian semakain syok.
Kejadian tadi benar-benar di luar dugaan mereka, mereka benar-benar terkejut, dan tak percaya akan apa yg menimpa vino.
Flashback
Setelah pengumuman kemenangan lomba para siswa di bubarkan dan meunggu di kelas masing-masing untuk informasi pulang.
Dan setelah mendapat informasi bahwa siswa dapat di pulangkan vino dan yg lain juga lantas pulang, sebelumnya mereka juga sudah membuat janji akan merayakan kemengangan.
Vino dan yg lain berkendara berurutan, membentuk sebuah rombongan para pelajar.
Hingga....
Brakkk..
Sebuah mobil melaju kencang ke arah vino, entah rem blong atau apa pun itu, yg jelas mobil itu menabrak vino yg sedang di bonceng rafa dengan kencang.
Sontak teman-teman yg lain panik dan langsung turun dari kendaraan mereka, bergegas melihat vino dan rafa yg terjatuh di bahu jalan.
Motor mereka benar-benar tak bisa di selamatkan, namun untungnya pengendara baik-baik saja, dan nasib baik itu menimpa rafa, karna ia sempat meloncat sebelum mobil benar-benar menabraknya.
Namun tidak dengan vino, karna kurang gesitnya ia harus bertubrukan langsung dengan bagian depan mobil dan kerasnya jalanan.
Saat yg lain menghampiri mereka rafa langsung di bantu nanda dan raka untuk berdiri karna ia hanya mengalami luka ringan pada tangan dan kakinya.
Sedangkan vino, nasibnya tak seberuntung itu, tubuhnya sempat terseret bersama sepeda motor yg ia tumpangi sebelum berhenti di sisi jalan.
Dengan segera vian menghampiri vino yg sudah tergeletak dengan banyak luka di tubuhnya, ia memangku kepala sang kembaran dengan tangisan yg entah sejak kapan sudah keluar.
"Vino!! Dek abang mohon jangan tutup mata!! Sebentar yaa!!"
"Sa..sak..kit ya..an" rintihnya pelan, hal itu justru membuat yg lain semakain terisak.
"CEPET PANGGIL AMBULANN!!"
"Gua udah panggil, mereka sebentar lagi sampe" ucap danu yg berada di sisi vian.
"Vino!!" Rafa yg baru saja sadar akan nasib sang saudara sangat terkejut.
Ia mengira vino baik-baik saja."Raf vino raf!! Vino!!"
"Sebentar yan, ambulannya sebentar lagi dateng!! Lo yg tenang!"
"Tetep buka mata lo vin!!" Gereget nanda karna perlahan vino menutup matanya.
Dan ambulan sampai, dengan segera vino di naikkan di ikuti vian, danu, dan nanda, sedangkan rafa memilih ikut dengan raka.
Mereka bergegas menuju rumah sakit dengan menggiring ambulan yg di naiki vino, berusaha untuk membukakan jalan di tengah macetnya jalanan ibu kota.
"Gua mohon bertahan vin"
Flashback off
"Tenang yan, gua yakin vino kuat, dia ngak akan nyerah gitu aja" danu berusaha menenagkan vian dengan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )
Novela JuvenilAlvino Dekta Adinata & Alvian Desta Adinata Sampai kapan pun Vian dan Vino tak akan pernah sama. Mereka kembar, bukan berarti apapun yg mereka lakukan akan sama bukan? Mereka berdua adalah kembar yg memiliki kepribadian yg berbeda. Kepribadian yg di...