Bertengkar

4K 288 29
                                    

Ckleek...

Solar menatap kearah pintu yang sudah berdiri kakak ketiganya yakni Gempa.

"Apa?" Tanya Solar ketus.

"Lo itu bisa gak sehari aja jangan dikamar mulu, ambil nih paket Lo!" Seru Gempa kesal, sambil melempar paket milik Solar.

"Iya makasih," balas Solar tetap sibuk memainkan gadget miliknya.

"Lu itu enak banget ya jadi orang giliran dirumah dikamar mulu keluar kamar pergi mulu," ucap Gempa jengah dengan kelakuan adiknya.

Solar hanya diam tidak menanggapi Gempa dan terus bermain dengan gadget miliknya, Gempa datang dan langsung merebut gadget tersebut.

"Lu itu ya kalau diajak ngomong dengerin!" Seru Gempa tersulut emosi dan merebut gadget milik Solar.

"Eh balikin mau Lo apa sih bang!" Balas Solar kesal sambil merebut kembali gadget miliknya.

"Gue seharian masak dan elu malah enak-enakan dikamar mulu lu mikir dong!" ucap Gempa nada suaranya sudah lebih dari sebelumnya.

"Lu kan anak kesayangan, wajar sih lo yang ngerjain semuanya," ucap Solar dengan nada malas.

"Gue anak kesayangan kapan terakhir kali Lo disuruh sama Bunda hah!" Ucap Gempa emosinya sudah tidak bisa ia tahan lagi.

"Apa-apaan sih ini suara kalian kedengaran sampai keluar loh," ucap Taufan datang sambil membawa skateboardnya ditangannya, sepertinya ia habis latihan dari perkumpulan skater.

"Nih adik Lo bang! gue capek ya bersih-bersih rumah gak ada yang bantuin sama sekali dan dia malah diam terus dikamar," ucap Gempa frustasi melihat kelakuan adiknya.

"Loh jadi selama aku bantuin bang Gem itu apa, cuma gabut doang bang! " Seru Blaze tidak terima sambil membanting sapu, padahal selama ini Ia selalu membantu kakak ketiganya itu dalam membersihkan rumah walau tidak semua. Ia berusaha membantu kakaknya itu sebisa mungkin.

"Bukan gitu Blaze seenggaknya bukan cuma Lo gitu yang bantuin!" Ucap Gempa.

"Gak masalah bang yang penting hargai usaha Blaze yang udah bantuin Abang," ucap Blaze.

"Gem kalau lu capek bersihkan rumah ini gak usah dibersihkan, lu capek masak gak usah masak, gue bisa kok makan diluar!" ucap Taufan ikutan emosi.

"Tau ah gue capek ya giliran gini aja gue disalahin mulu!" Bentak Gempa.

"Gem yang nyalahin lu siapa? kan udah Abang bilang kalau capek ya istirahat, kan ada Blaze yang bantuin Lo!" Bentak Taufan.

"Tapi gue risih bang sama Solar dia tiap hari kayak orang ngekos tau gak pulang pergi dikamar mulu!" Ucap Gempa menatap Solar.

"Gue mau kerja apa pun pasti dilarang sama Bunda karena bunda anggap gue masih kayak anak kecil tau gak sih!" Ucap Solar tidak terima dengan ucapan kakaknya barusan.

"Dan gue yang selalu bantu tapi gak pernah sama sekali dilihat sama bunda beda sama bang Gem yang selalu dipuji!" Ucap Blaze masih emosi, mengingat setiap pekerjaannya tidak pernah dilihat sama sekali oleh orang tuanya.

"Lo juga kalau bantu itu ikhlas gak usah karena pengen dipuji!" ucap Solar yang ditujukan kepada Blaze.

"Eh gue ikhlas ya ngerjainnya cuma gue berharap bunda gak cuma muji bang Gem doang tiap hari apa-apa pasti bang Gem, bang Gem, bang Gem mulu anak kesayangan memang beda ya!" Bentak Blaze.

Querelle (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang