Halilintar Kenapa

2.7K 241 42
                                    

10 menit sudah berlalu tapi mereka masih senantiasa menangis didalam pelukan sang Abang kecuali Duri yang menangis dikursi roda.

"Kan udah tau nih yang sebenarnya baikan dong," ucap Halilintar sedikit menggoda.

Mereka melepaskan pelukan mereka dan menatap satu sama lain.

"Malah saling tatap entar jatuh cinta repot loh," ucap Halilintar sedikit menggoda adiknya membuat mereka tersenyum kikuk dan tertawa pelan.

"Maafin aku ya Sol aku cuma lagi kesal waktu itu, bang Ufan maaf ya kalau selama ini aku kurang hormat sama bang Ufan dan Blaze makasih udah bantuin aku selama ini dan maaf udah gak hargain jerih payah kamu yang udah bantuin aku selama ini," ucap Gempa lalu memeluk Blaze dan melepaskan setelah beberapa detik.

"Aku juga minta maaf karena aku udah gak hormat sama bang Ufan setelah ini Blaze janji bakal jaga batasan sama bang Ufan, Solar maaf udah bentak kamu waktu itu, bang Gem aku tau kok bang Gem capek makanya aku bantuin dan aku gak akan pernah minta pujian setelah ini aku malu," ucap Blaze menggaruk pipinya membuat mereka tertawa.

"Aku juga minta maaf udah jadi Abang yang kekanakan masalah sepele doang aku jadi marah maaf ya Blaze udah kebawa emosi waktu itu seharusnya sebagai Abang aku ngalah, Gempa maaf waktu itu aku udah bentak kamu, dan Solar Abang minta maaf ya kalau salah," ucap Taufan.

"Fyuuh...aku juga minta maaf udah jadi adik yang nyusahin kalian kerjaanku dikamar mulu karena aku lagi fokus ngurus tagihan rumah, bang Ufan maaf kalau selama ini aku lancang dan kurang hormat sama Abang, bang Gem maaf ya aku gak ngerti kalau ternyata bang Gem itu lagi capek, bang Blaze aku minta maaf karena waktu itu udah bentak dan marah-marah ke Abang," ucap Solar memainkan jarinya.

Mereka berempat saling pandang lalu tertawa dan saling berpelukan satu sama lain.

"Oh ya untuk Ice dan Duri maaf ya kita gak pernah perhatian kekalian," ucap Taufan.

"Dan selalu cuekin kalian," ucap Gempa.

"Maaf ya udah bikin Ice banyak pikiran gara-gara kita," ucap Blaze.

"Maafin Solar ya bang Duri udah bikin Abang takut selama kita bertengkar," ucap Solar.

"Hiks... hueeeee Duri dipanggil Abang sama Solar," ucap Duri menangis terharu Solar lalu mendekat dan memeluk abangnya yang berada dikursi roda itu.

"Cieee baikan," ucap ayah mereka.

Mereka langsung menoleh dan ternyata Ayah, Bunda, dan Kakek mereka sedang tersenyum kearah mereka lalu mendekat dan memeluk anak mereka.

"Bunda sayang sama kalian semua, kalian bikin bunda jadi perempuan paling bahagia sedunia karena bisa memiliki tujuh anak kembar pula," ucap Bunda mereka lalu memeluk mereka berlima.

"Halilintar kamu kenapa," ucap Amato panik melihat kondisi putra sulungnya.

"Sakit." Halilintar memegang dadanya yang terasa panas. Halilintar berusaha menggapai sebisa mungkin oksigen agar masuk keparu-parunya. Namun, tenggorokan seperti tersumbat sesuatu bahkan Ia tidak menemukan celah untuk bernapas.


"Lintar bernafaslah!"

"BANG HALI!!" mereka langsung mendekat.

Querelle (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang