Menuju Akhir

3.5K 303 43
                                    

"Lihat dokter sudah keluar," ucap Taufan.

"Aku tau ini hal berat bagimu tapi anakmu mengalami kondisi yang kritis Ia dinyatakan koma comatose," ucap dokter.

Amato dan keenam anaknya menunduk mendengar hal itu.

"Aku tau memiliki anak banyak itu pasti banyak tuntutan dan masalah yang kau hadapi, tapi aku yakin kau adalah Ayah yang hebat untuk masalah ini, Aku mengerti perasaanmu aku juga pernah berada disituasi yang sama tapi percayalah setiap masalah pasti ada jalan terbaiknya," ucap sang dokter turut prihatin dengan Amato.

"Ya kau benar terima kasih itu sangat berarti bagiku," ucap Amato tersenyum tipis lalu menatap anaknya yang terbaring didalam ruang pemulihan itu.

"Bang Hali akan baik-baik saja kan," ucap Duri.

"Ya begitulah," ucap Amato terkesan tidak yakin.

💠💠💠💠

"Secara teknis kita adalah saudara yang terburuk," ucap Solar.

"Benar kita bahkan mengabaikannya selama ini padahal kita tau di butuh dukungan kita," ucap Gempa.

"Dan lebih egoisnya lagi kita bertengkar karena masalah sepele," ucap Taufan.

"Aku tau aku nakal dan bandel tapi yang jelas aku membutuhkannya disaat ini," ucap Blaze.

"Apa yang harus kita lakukan?'' tanya Duri.

"Saatnya kita perbaiki kesalahan kita," ucap Solar.

"Dengan cara apa bang Hali koma dan aku tau koma tidak bisa diprediksi kapan dia akan bangun," ucap Gempa.

"Orang koma mungkin tidak akan terbangun tapi dia bisa mendengar dan merasakan kehadiran kita, aku pernah membaca buku tentang itu orang yang koma memiliki rasa simpatik dan peka terhadap lingkungan jadi Ia bisa merasakan area sekitarnya walau tidak bisa membuka matanya," ucap Solar.

"Jadi jika kita bisa mengajak bang Hali berkomunikasi dan memberi taunya betapa kita menyayanginya," ucap Taufan.

"Ide yang bagus," ucap Gempa.

💠💠💠💠

Bulan April

Ckleek...

"Assalamualaikum bang Hali, Duri kembali dengan sejuta cinta untuk bang Hali," ucap Duri.

"Bukankah itu terlalu berlebihan," ujar Blaze.

"Tidak papa lebih bagus lagi kalau kita buat bang Hali kesal mungkin itu akan membuatnya langsung terbangun," ucap Solar.

"Ya, aku pikir kita orang yang sama kenapa dia bisa lebih jenius dari kita," ucap Taufan berbisik pada Gempa.

"Dia belajar untuk itu, semua orang butuh proses untuk menjadi lebih pintar," ucap Gempa membuat Taufan mengangguk.

"Kami bawakan hadiah yang cukup menarik dari planet mars ada cincin buat bang Hali melamar nanti," ucap Duri.

"Uhuk." Blaze tersedak mendengar ucapan Duri.

"Kenapa salah ya," ucap Duri.

Querelle (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang