02 : demi harga diri

1.7K 207 43
                                    

Rasanya seperti terombang-ambing di tengah lautan tanpa dapat menemukan dimana letak tepian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya seperti terombang-ambing di tengah lautan tanpa dapat menemukan dimana letak tepian. Kira-kira seperti itu perasaan Juni. Kebingungan membuatnya ingin muntah.

Hatinya remuk melihat pakaiannya ada di samping ranjang dalam keadaan terlipat: Pakaian dalamnya dan gaunnya.

Juni marah sekali dan menuduh siapapun pria yang bersamanya semalam karena telah melecehkannya saat dia dalam pengaruh alkohol. Sialan! Juni menelan kegetiran itu kala dia berusaha mengaitkan tali bra-nya.

Tapi kenapa Dae? Apa benar Dae yang itu? yang ada di memori paling neraka di ingatannya?

Baiklah, Juni. Nanti saja pikirkan bagaimana caranya membuat laporan kasus pelecehan dan pemerkosaan yang menimpamu. Sekarang ayo kabur dari sini dulu!

Lepas memakai baju dia menyambar tas tangan dan sepatunya yang sudah ada di samping pintu. Dia mengendap-endap keluar. Hampir-hampir seperti bermain hide and seek. Takut sekali wanita tadi datang dan menangkap basah dirinya. Dia hampir tersungkur saat mengenakan sepatunya sambil berjalan cepat menuju lift.

Jantungnya berdentum keras sekali kala menunggu pintunya terbuka. Sampai rasanya dia mau pakai tangga darurat saja. Namun, tepat sebelum dia memutuskan pergi ke pintu tangga darurat. Lift berdenting. Pintu itu terbuka.

Dan tebak apa yang dia lihat sampai napasnya tertahan dan biji matanya hampir terlepas dari tempatnya sementara perutnya mendadak mual dan dia ingin pipis?

Dialah Dae.

Tatapan tajam, bibir seksi, hidung indah. Postur tingginya dibalut kemeja putih berompi cokelat dengan kaki jenjangnya yang dibalut celana slimfit warna krem. Dahinya dibiarkan terbebas dari helaian rambut sehingga alis dan matanya terlihat lebih tajam dari yang kemarin Juni lihat samar-samar.

Dan tatapan tajam itulah yang membuat Juni tanpa sadar mundur selangkah kala Dae keluar dari lift.

"Mau kemana?" tanya Dae.

Juni tidak mau repot-repot menjawab. Dia bergegas masuk ke lift kosong walau Dae pun mengikutinya. Pria itu melangkah masuk lagi dan berdiri di samping Juni yang sudah pucat.

"Aku tanya mau kemana?"

Juni diam saja.

"Juni? Kau masih belum ingat aku?"

"Diamlah."

"Kau ingat rupanya."

Juni menoleh padanya dan melotot kesal. "Aku akan melaporkanmu atas tuduhan pemerkosaan."

"Well, aku menyelamatkanmu dari ancaman perdagangan manusia. Semalam kau diintai di bar itu."

"Alasan. Aku tidak perlu kebaikanmu. Dan kau melecehkanku."

"Pelecehan?"

Juni malu mengatakannya. Tapi dia tetap mengatakan, "Pakaianku. Kenapa aku tidak pakai pakaianku? Kau pasti memaksaku, kan? Kau memanfaatkanku karena aku tidak sadar." Tapi seberkas ingatan dia menerjang maju ke arah Dae membuat kepala Juni mendadak pusing.

 I Hate To Love You [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang