(007) pesona nerd

1.7K 256 24
                                    

Happy reading~

Typo!!!

.

.

.

.

Hari ini lalisa lee berangkat lebih awal, akibat tak masuk dua hari ia harus mengerjakan tugas dan menyalin catatan, juga berharap eunha sudah berada dikelas.

Ia membuka pintu kelas, sunyi. alih alih eunha yang berada dikelas ia malah bertemu seseorang tak dikenali, duduk ditempat duduknya.

"ini tempatku" ucapnya, berdiri disisi gadis yang tiduran bersandar kursi.

"akhirnya kau datang juga"

Lalisa mengernyit bingung menatap gadis yang ia yakini lebih tua darinya, membuka kelopak mata, menatapnya tajam dengan senyum miring.

"permisi, kau duduk ditempatku" lalisa berusaha untuk tak perduli. Ia ingin cepat duduk dan menyalin catatan yang eunha kirim semalam.

Gadis itu berdecih tak suka. Menendang kasar Meja sebelum berdiri berhasil membuat lalisa terkejut.
"apa yang kau..."

"dasar, kau berani karena vic selalu bersamamu kan?!"

Ucapan gadis dihadapannya itu semakin membuat lalisa bingung, tak mengerti maksud dan masalah gadis aneh itu.
"...apa kita saling kenal?"

"cih, dasar sombong!" pekiknya sembari mendorong kasar bahu lalisa yang sontak melangkah mundur, menghantam meja lainnya. Beruntung ia bisa menahan jika tidak, bokongnya pasti mencium lantai.

"kau..."

"apa! Kau itu hanya gadis cupu yang beruntung karena vic menjadikanmu budak. Aku heran, apa yang vic lihat darimu? Lihat penampilan membosankan ini..."

gadis itu menarik narik sweater kuning yang lalisa kenakan. "ugh~ kampungan. Apa kau merasa menjadi yang tercantik setelah menempel pada vic? Kau itu tidak ada apa apanya jadi jauhi vic sebelum sesuatu yang tak aku inginkan terjadi"

"kau siapa? Keluarga, pacar atau hanya gadis yang terobesesi pada vic..."

"kau!... "

Lalisa menutup mata saat gadis dihadapannya itu berteriak tepat didepan wajahnya. Bahkan kacamata yang ia kenakan sedikit berembun.

"kau belum tau aku?! Aku adalah murid tercantik diGS yang pantas bersanding dengan victory kim... Semua murid disini mengakui itu"

"oh. minggir aku mau duduk" dengan perlahan lalisa menggeser gadis dihadapannya lalu duduk mengabaikan wajah kesal itu.

Kesabaran sudah tak bisa lagi dikendalikan, wajahnya memerah, mengepalkan tangan erat dengan tatapan tajam siap menusuk lalisa lee kapan saja.

Ini benar benar sebuah penghinaan. Gadis itu tak terima. Tangannya terangkat merampas kasar kacamata yang lalisa kenakan lalu dihempas kelantai.

Krak

Tak merasa puas, kacamata yang sudah terbelah dua kembali di injak hingga hancur tak tersisa.

Lalisa mengepalkan tangan, mengendalikan tubuhnya yang gemetar. Sebenarnya lalisa takut. Ia tak mengenal gadis gila itu tapi kenapa dia mengamuk tak jelas.

"kau mau aku mengakuimu juga?" ia berusaha untuk mengulur waktu, berharap siapapun teman sekelasnya datang agar ia bisa bebas dari gadis gila itu

Tapi, bukannya teman sekelasnya yang datang. ia malah melihat dua gadis asing yang ia yakini teman gadis gila itu masuk lalu menariknya kasar hingga terpojok, punggungnya menghantam jendela kelas.

Pesona Nerd (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang