(016) pesona nerd

1.1K 161 26
                                    

Happy reading~
Typo!!!
.

.

.

Suasana perpustakaan kali ini sangat tenang bahkan lebih tenang dari biasanya, mungkin karena kelas lain masih berlangsung, kecuali kelasnya yang dibebaskan.

Lalisa menatap keluar jendela. Sama seperti perasaannya hari ini, Langit tak secerah biasanya, seolah merasakan keresahan perasaannya yang semakin aneh.

Entahlah, kebingungan akan perasaannya yang tak kunjung hilang membuat dirinya yakin pada satu hal. Satu hal yang sudah beberapa hari ini terus ia pikirkan.

Bahwasanya, perasaan yang ia anggap aneh ternyata sebuah perasaan takut akan kehilangan....

perasaan ingin selalu bersama...

perasaan nyaman...

perasaan... Suka... yang sulit untuk dikatakan...

Dan rasa tak pantas...

Sulit untuk dijelaskan namun rasanya benar benar sesak seperti menginginkan sesuatu yang mustahil untuk diraih karena ketidak pantasan.

Pernah kah orang lain merasakan seperti perasaannya sekarang?...

Apa vic juga merasakan hal yang sama?... lebih? Atau tidak sama sekali?...

Apa vic juga berdebar hanya dengan mendengar namanya? Karena, dimanapun ia berada, dalam kegiatan apapun, jantungnya selalu berdebar hanya dengan mendengar sebuah nama seseorang yang seharusnya masuk dalam daftar hitamnya.

Apa itu bisa disebut cinta? Ini kali pertama ia merasakan itu. Ternyata sulit dan sakit. Seharusnya, sejak awal tak begini.

"lalisa?... Lalisa?!"

"eh? Ya..."

Eunha menatap heran lalisa.
"ada apa? Kau sakit?"

"...t-tidak" sejenak lalisa lupa bahwa dirinya tak sendiri. Ada eunha dan jungkook dihadapannya, menatapnya cemas.

"kau terlihat kurang tidur" jungkook menangkup kedua pipi lalisa yang sontak membelalak. "apa yang terjadi?"

"...tidak, tidak terjadi apapun. Aku hanya sedikit lelah karena terus belajar hehe" kekehannya terdengar canggung.

Eunha dan jungkook semakin heran. Seorang lalisa yang rajin dan selalu bersemangat dalam belajar, untuk pertama kalinya mengeluh dalam hal belajar.

"apa ini karena hyung?" pertanyaan jungkook membuat eunha menatap lalisa lebih serius. Seolah berkata bahwa dirinya harus menjawab dengan jujur. "kau belum bisa berhenti memikirkannya?" tanya gadis imut itu.

"tidak, tidak ada hubungannya dengan vic..." lalisa menjeda ucapannya menatap eunha dan jungkook secara bergantian. Kedua temannya seperti tak percaya. "...u-untuk apa aku memikirkan orang yang terus... me-menggangu kehidupan sekolahku... Aku malah senang dia tak masuk tempo hari..." tangannya terkepal erat dibawah meja, tanpa sadar kukunya menusuk kulit hingga menimbulkan goresan luka.

Jungkook dan eunha terdiam menatap lekat manik mata bulat itu, yang bergerak gelisah. Sebuah kebohongan terlihat jelas disana.

"...ke-kenapa kalian menatapku seperti itu...
a-aku hanya ce-cemas karena hari ini di-dia kembali dan akan menggangguku..." jelasnya mencoba meyakinkan kedua temannya tanpa mengetahui seseorang terpaku dibalik rak buku.

Itu Vic yang awalnya ingin menemui lalisa malah bersembunyi, terdiam, mendengar jelas semua ucapan lalisa, yang menghancurkan perasaan terdalam, tangannya terkepal erat, kepalanya tertunduk dalam, menatap lantai dengan tatapan kosong.

Pesona Nerd (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang