(029) pesona nerd

1.1K 151 17
                                    

Happy reading~
Typo!!!

.
.
.

Entah sudah berapa lama baku hantam itu berlangsung. Dan sudah berapa kali vic melayangkan tinjuan. Ia tak begitu ingat disaat amarah sedang menguasai dirinya.

Seseorang yang awalnya memberi perlawanan dibawahnya kini mulai melemah, pukulan yang dilayangkan tak lagi memberikan damage pada tubuh victory yang benar benar gelap mata.

Pikiran victory kosong sehingga tak merasakan sakit pada punggung tangannya yang terluka akibat betapa kerasnya vic melayangkan tinjuan. Namun instingnya terus mengatakan bahwa seseorang yang tak berdaya dibawahnya ini harus mati ditangannya saat itu juga. Tak peduli hukum apa yang akan ia dapatkan nanti.

"tuan muda!" zack menahan kedua lengan victory dari belakang.

"b*ngs*t! Lepaskan aku, dia harus mati!" tak kehabisan akal, vic mengayunkan kedua kaki, menerjang brutal tubuh tak berdaya jay yang babak belur.

"tuan muda akan menjadi seorang kriminal"

"aku tak peduli, b*ngs*t!" manik mata tajam vic menatap wajah datar zack. "lepas!"

"tidak"

"zaaack!" vic geram, dengan sekuat tenaga ia melapaskan cengkraman zack, berbalik lalu mencengkram kerah jas yang zack kenakan, mendorong tubuh besar zack hingga terpojok. "aku harus membunuhnya" tekan vic, rahangnya mengeras. "dia sudah berani menyentuh milikku... tidak, d-dia sudah melecehkannya"

Zack diam, tatapan dinginnya menatap lekat kedua manik mata tuan mudanya yang memerah. Jika diperhatikan, tindakan tuan mudanya saat ini seperti laki laki tangguh yang tak terkalahkan tapi saat menelisik jauh kedalam manik mata itu sebenarnya tuan mudanya telah kalah telak.

Kesedihan, kepedihan dan tidak berguna terlihat jelas didalam manik mata gelap itu. Tuan mudanya kecolongan. Berlian yang selalu dijaga sepenuh hati agar tetap bersih telah dinodai tanpa belas kasih.

"biarkan saya yang menjadi seorang kriminal. Tuan muda tak perlu mengotori tangan"

Vic membelalak, manik matanya bergerak mencari kebohongan namun ketulusan dan kejujuran yang ia dapatkan dari tatapan datar zack.

"perintahkan saya tuan muda... apa yang harus saya lakukan?"

Cengkraman vic pada zack mengendur, vic menunduk mendengar ucapan zack. Kedua matanya memanas, menggigit bibir menahan sesuatu yang hampir keluar. Dari dulu zack tak pernah berubah pikirnya.

"...ha-hancurkan mereka semua... Se-semuanya" ucapnya seiring mengangkat wajah. Untuk pertama kalinya vic menunjukkan kelemahannya pada zack. Air matanya jatuh, mengalir membasahi pipi.

Zack terdiam. Ini langkah pikirnya. Bahkan dulu, disaat nyonya besar meninggal, tuan muda hanya termenung dengan tatapan kosong, tanpa air mata.

"...hancurkan semuanya... Yang telah berani menyentuh milikku"

Ya, zack paham. Baik dulu maupun sekarang tuan mudanya tak pernah berubah. Sekecil apapun itu jika tuan muda mengatakan bahwa itu miliknya maka itu tetap miliknya, hanya miliknya secara mutlak, yang tak boleh disentuh apalagi direbut orang lain.

"sesuai keinginan anda tuan muda. Saya akan melakukannya. Tapi, tuan muda harus pergi dari sini..." tatapan tajam zack dapatkan dari vic yang tak menyetujui ucapannya. "ini demi kesalamatan nona"

Vic sontak menoleh, kemarahannya membuatnya lupa pada keadaan lalisa. Hancur, hatinya benar benar hancur melihat seseorang yang dicintai duduk dipojok ruangan kecil, dalam keadaan kacau.

Pesona Nerd (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang