(030) pesona nerd

1.2K 127 15
                                    

Happy reading~
Typo!!!
.

.

.

Dendam itu seperti rasa haus. Perasaan haus yang tak akan pernah terpuaskan hingga tetes terakhir.

Bug!

Bug!

Vic menggigit bibir, menahan suara yang menurutnya tak pantas untuk ia keluarkan hanya karena mendapatkan pukulan balok kayu pada kedua punggung tangannya.

"..."

Manik matanya bergerak menatap tajam yoongi yang sepertinya ragu untuk melanjutkan permintaannya.
"apa yang kau lakukan? Jangan berhenti!" bentaknya membuat yoongi yang tak tahan akhirnya menjatuhkan balok kayu ketanah.

"aku... tidak bisa melakukannya lagi"

Mendengar itu vic geram.
"aku bilang terus lakukan!"

"ck, vic sudah cukup!...
kau gila?!... Apa menurutmu, dengan melakukan hal konyol seperti ini lalisa akan senang?!"

Yoongi jengah pada tindakan bodoh victory yang kekanakan. 
"Seharusnya aku tak datang kesini setelah vic tiba tiba menghubungiku" pikirnya kesal dan menyesal.

Tadi, sebelumnya vic menghubunginya hanya untuk meminta bantuan dan tentu tanpa pikir panjang ia datang membantu sahabatnya itu.
Ia khawatir mendengar suara putus asa victory.

Tapi, saat tiba dilokasi yang dikirim, ia tak menyangkah victory yang terlihat tak baik baik saja malah mengulurkan balok kayu dihadapannya dan memintanya untuk menghancurkan kedua tangan sahabatnya sendiri.

Ini gila... minta bantuan macam apa ini?

"aku tak merasakan apapun... Ini tak seberapa... Ini tak sakit"

Yoongi kembali berdecih, menatap victory yang berucap dengan kepala tertunduk. Itu jelas bukan tuan muda victory kim arogan seperti biasanya. Victory yang selalu bertindak sesuka hati tak selemah ini.

"aku tak akan melakukannya lagi" keputusan akhir yoongi membuat vic berjongkok sembari meremat rambut, frustasi.

Bisa yoongi lihat darah mengalir dari punggung tangan victory yang terluka akibat pukulannya.

"yoongi, ini bukan lagi permintaan..." vic menjeda ucapannya, mendongak menatap tajam yoongi yang tersentak sejenak.
"...ini perintah bukan permintaan..." tekannya lagi seiring berdiri tegap dihadapan yoongi yang lebih kecil darinya.
"CEPAT LAKUKAN ATAU KAU AKAN MENYESAL!"

Grip!

Yoongi geram, mencengkram kerah kemeja victory lalu mendorongnya hingga jatuh ketanah.
"aku bilang, aku tak akan melakukannya! Aku tak peduli ini perintah atau bukan!... Sikapmu seperti inilah yang membuat lalisa celaka!" nafasnya memburu, berusaha keras untuk tak melayangkan tinjuan pada victory.
"sebenarnya ada apa denganmu?!... Kau merasa bersalah pada lalisa... Apa menurutmu lalisa akan mengucapkan rasa terimakasih sambil tersenyum setelah melihat keadaanmu sekarang?... Tidak, tidak vic! Gadis itu akan merasa semakin buruk... dan dengan begitu lalisa yang merasa bersalah akan menjauhimu dengan sendirinya!"

Vic tertegun. Manik matanya tajamnya mengendur, terlihat sendu dan dipenuhi liqiud bening. Kedua tangannya yang terluka terangkat menutup wajah, detik kemudian suara isak tangis terdengar.
"hiks..."

Lagi, yoongi berdecih. Segera beranjak turun dari tubuh victory. Duduk, melihat sahabatnya yang terbaring disisinya sembari menangis tersedu. Kesedihan victory berhasil membuat yoongi sedih. Manik matanya memerah tak tega melihat keadaan kacau sahabatnya.

Pesona Nerd (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang