#HP 1

17 5 0
                                    

Happy Reading Guys :)

Jangan Lupa Vote dan Comment yaa

"Sssshhh" Bellen meringis memegangi kepala nya yang sedikit pusing.

Ia menyesuaikan pengelihatannya dan mengedarkan pandangan nya Dimana ini? batinnya. Bellen sekarang ia berada di sebuah kamar entah siapa yang membawa dirinya kesini. Ia berjalan ke arah pintu, saat ini perutnya sudah sangat lapar semenjak ia pingsan entah berapa lama. Namun, ternyata pintu terkunci dari luar.

Tok..tok...tok

"Apakah ada orang diluar? Bisakah kalian membiarkan aku keluar?!!" teriaknya dari dalam.

"Ah tidak, bisa kah kau memberiku sedikit makanan? aku sudah sangat lapar" Bellen merubah keinginan nya.

Setelah beberapa saat tidak ada jawaban membuat Bellen sedikit tersulut emosinya ia menggebrak pintu dengan sangat keras "Heii!!!! apakah tidak ada orang diluar? ataukah kalian semua tuli???"

Tiba-tiba pria bertubuh tinggi dengan kacamata hitam yang menempel di matanya dan juga tangan yang berada disaku yang ia yakini menculik dirinya datang dengan seorang wanita paruh baya membawa nampan yang berisikan makanan dan menaruhnya diatas meja. Bellen berjalan mendekati pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa.kau.membunuh.ayah.ku?"ucap Bellen penuh penekanan

"JAWAB AKU, SIALAN!!!! APA KAU TULI, HAHHH!!!" teriak Bellen dihadapan pria itu, ia memukul-mukul dada bidang pria tersebut.

"Silahkan nikmati makanan mu nona Bellen Gloretha" setelah memngucapkan itu, pria itu pergi meninggalkan Bellen yang sudah menangis meratapi nasibnya.

Deg

Suara itu sama dengan suara terakhir menyebutkan nama nya sebelum dirinya benar-benar tidak sadarkan diri. Suara yang mungkin membuat ayah nya meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Sedangkan disisi lain, pria yang baru saja keluar dari kamar dimana Bellen berada ternyata pria itu adalah Roger Harlow pemilik R'G Company.

Ia berjalan menuju sebuah ruangan dapat memperlihatkan semua aktivitas yang di lakukan oleh wanita itu, hanya ruangan Bellen yang ada dimonitor. Ia melihat Bellen menangis dengan memeluk lututnya, tidak berselang lama ia berjalan menuju kasur dan mengambil nampan yang berisikan makanan dan memakan nya sambil menangis terlihat dari bahunya yang bergetar.

Roger yang melihat itu menampilkan smirk  yang dimilikinya. Entah apa alasan pria 30 tahun tersebut membayar mahal-mahal demi wanita itu yang bahkan jauh dari kata cantik dilihat dari penampilan nya saat ini.

Tiba-tiba ponsel Roger berbunyi menampilkan nama orang yang sangat disayangi nya Princess nama yang tertera dilayar ponsel tereebut.

"Hallo, Princess" ucapnya lembut.

"Tolong sampaikan kepada Tuan Roger Harlow agar segera pulang dan menepati janjinya untuk makan malam diluar"

Roger terkekeh mendengar suara diseberang sana "Baiklah i'm coming, Princess"

Tut...tut...tut...

Panggilan berakhir sepihak dari seberang sana dan itu membuat Roger tersenyum. Namun, senyum nya langsung berubah saat melihat kearah monitor kemudian ia segera pergi untuk menepati janji nya kepada Princess nya.

Roger Halow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roger Halow

Bellen Gloretha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bellen Gloretha

HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang