#HP 10

1 0 0
                                    

Bellen bosan terus berada di mansion. Sekarang pergerakan tidak hanya didalam kamar, ia sudah dibolehkan untuk berjalan-jalan dan melakukan apa saja di mansion. Tetapi, ingat! Hanya di dalam mansion dan sekitarnya. Ia tidak diperbolehkan untuk keluar walaupun hanya didepan pintu.

Namun, itu semua tidak membuat Bellen puas. Ia juga ingin bebas. Dirinya ini manusia bukan binatang yang harus di kurung seperti ini. Belum lagi, setiap sudut ruangan hanya terdapat para bodyguard nya Roger. Dan itu membuat Bellen sedikit takut, walaupun dirinya sudah menikah tidak menutup kemungkinan untuk dirinya aman berada di tempat yang di penuhi dengan para bodyguard seperti ini.

Dirinya berjalan menjelajahi setiap sudut ruangan dan terakhir dirinya berhenti di depan pintu utama yang hanya berjarak empat meter dari tempatnya berdiri sekarang. Terlintas ide jahil Bellen untuk mengerjai para bodyguard ini.

Dengan tangan di belakang sambil berjalan melihat-lihat sekitar, ia menunjukkan gelagat yang membuat para bodyguard sekarang waspada terhadap dirinya. Dan benar saja, semua pasang mata sedang memperhatikan dirinya dan itu membuat Bellen tertawa geli.

Dan.....

Tiba-tiba Bellen berlari dan sontak membuat para bodyguard itu juga ikut berlari untuk menghentikan dirinya.

"Ahahahahaha" Bellen tertawa terbahak-bahak melihat para bodyguard ini mengepung dirinya.

"Kalian lucu sekali hahahaha" ia memegangi perutnya yang terasa sakit akibat terlalu tertawa.

"Lucu? Anda pikir ini lucu?" ulang bodyguard yang selalu berada di depan pintu Bellen dengan tatapan tajam. Bellen pikir ia adalah ketua para bodyguard.

Bellen menghentikan tawa "Ya! Kalian pikir aku bisa kabur ? Sedangkan disetiap ruangan ini ada banyak sekali raksasa berpakaian hitam! Bagaimana aku bisa kabur?" bodyguard itu hanya diam tak menjawab.

Bellen berjalan kearah jendela yang berada di samping pintu, ia menggeser tirai dan itu membuat para bodyguard langsung bereaksi "Lihatlah" tunjuk Bellen kearah luar.

"Bagaimana aku bisa kabur? Bahkan tuan kalian juga menyuruh raksasa lain untuk menjaga diluar mansion ini?!!"

Bellen menghembuskan nafasnya lelah "Aku tidak akan bisa kabur jika banyak raksasa di tempat ini" sindirnya.

Ia berbalik dan berjalan mendekati salah satu bodyguard "Tapi bagaimana kalau kalian membantuku kabur?" ucanya didepan bodyguard itu.

"Tidak! Kami tidak akan melakukan nya !!" ucapan Bellen langsung dijawab cepat dan tegas oleh ketua.

Bellen tersenyum sinis "Tentu saja! Bagaimana mungkin kalian bisa membantu ku kabur jika kalian saja tidak bisa keluar dari sini"

"Dan ya! kalian juga takut untuk kehilangan perkerjaan kalian, right?" lanjutnya.

"Jika aku di posisi kalian, aku lebih baik menjadi pengemis dibanding bekerja dengan pria sialan itu!"

"Jangan pernah menilai seseorang dari satu sisi, nyonya" ucapan ketua membuat Bellen terdiam dan semua bodyguard juga sudah kembali ke posisinya masing-masing.

Bellen berjalan kearah ketua sembari berucap "Sekarang aku hanya mempercayai apa yang aku lihat ! bukan yang orang lain lihat!" tekan nya disetiap kata kepada bodyguard itu.

"Ingatlah, nyonya. Terkadang apa yang kita liat belum tentu benar, jangan pernah beropini seolah-olah kebenaran hanyalah apa yang kita lihat dan menutup mata mencari kebenaran melalui orang lain." ucapnya dengan tatapan lurus.

Kata-kata yang di ucapkan bodyguard itu membuat hati kecil nya bergetar, ia langsung masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang