# HP 9

1 1 1
                                    

Happy Reading Guys :)

Jangan Lupa Vote dan Comment yaa

Setelah kepulangan mereka suasana terasa sepi. Roger juga menyuruh Anne ikut pulang bersama mereka dan sekarang hanya tersisa dirinya dan para bodyguard yang berwajah dingin dan datar sama seperti tatapan Roger ketika berhadapan dengan Bellen.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang" gumamnya, dirinya merasa bosan. Bellen sedang berada di dalam kamar, sekarang kamar yang di tempati Bellen berubah drastis seperti layaknya kamar pada umum nya walaupun tidak ada jendela namun, sekarang sudah ada sofa, meja rias, juga lampu tidur di atas nakas. Selama ini jika Bellen ingin tidur ia harus mematikan lampu utama, namun sekarng tidak lagi.

Saat Bellen ingin keluar tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok yang selama ini menjadi suaminya. Hampir saja dirinya menabrak pemilik tubuh tegap tersebut. Roger langsung masuk tanpa disuruh seolah tidak ada orang selain dirinya.

Bellen yang melihat itu langsung mendekati Roger "Mengapa kau kesini?" tanya Bellen ketus.

Tanpa basa basi Roger langsung menyodorkan kertas yang sedari tadi dibawanya dan meletakan nya di atas nakas "Tanda tangan!"

Langsung saja Bellen membaca isi dari kertas itu, ia membelalakan matanya seolah tidak percaya "Ka-kau dasar pria berhati iblis!!! Bisa-bisanya kau menganggap pernikahan sebagai lelucon!"

Tentu saja, siapa yang tidak terkejut dengan isi surat itu. Yang mengatakan bahwa pernikahan ini hanyalah palsu dan setelah satu tahun dirinya akan di ceraikan walaupun ia tidak mau.

"Kau akan menceraikan ku setelah pernikan kita satu tahun?" Bellen tertawa sinis.

Ia berjalan mendekati Roger "Jika kau akan menceraikan ku setelah pernikahan kita satu tahun, aku akan membuat perikahan ini berrtahan hanya dalam waktu 6 bulan!" ucapan Bellen tanpa sadar.

Roger yang mendengar itu mengagguk paham "Baguslah, lebih cepat lebih baik bukan" mendengar jawaban Roger membuat darah Bellen mendidih ia muak dengan semuanya, Bellen berbalik mengambil bolpoin dan langsung menanda tangani nya tepat didada bidang Roger dan itu membuat ada bagian kertas yang robek, namun itu akan tetap sah di mata Roger.

Setelah menanda tangani kertas terkutuk itu dan membuangnya, Bellen memukul keras dada pria itu. "Aku akan membuat diriku terus membenci mu Tuan Roger Harlow" dengan suara bergetar dan mata yang sudah memerah menahan tangis ia mengucapkan kata-kata yang akan terus di ingat nya sampai kapan pun.

Sedangkan Roger hanya menganggap kemarahan Bellen sebagai ocehan biasa dan tidak ingin menanggapinya terlalu serius. Roger mengambil kembali kertas dari lantai dan merapikannya. Kertas itu terlihat kusut akibat remasan Bellen.

Saat hendak meninggalkan kamar tiba-tiba ia berhenti "Ah, ya" Roger membalikan badan nya menghadap Bellen "Kuharap kau tidak melupakan beberapa point yang tertulis" setelah mengucapkan itu Roger berlalu meninggalkan Bellen yang sudah menangis di samping kasur.

Ia sudah membaca isi keseluruhan dari surat tersebut walaupun hanya satu kali membaca namun Bellen mempunyai daya ingat yang sangat tajam dan isi dari surat itu akan selalu ia ingat sampai waktu yang akan datang. Yang membuat Bellen hancur, di point tersebut tertulis bahwa dirinya harus terlihat saling mencintai di hadapan Jessica dan Diana. Bukan hanya membohongi dirinya sendiri tetapi ia juga harus membohongi semua orang.

***

Roger sekarang berada di kantor nya. Ia duduk di kursi kerja nya, dengan mata terpejam sambil memijit pelipisnya yang sedikit pusing. Semenjak dirinya berurusan dengan Bellen semua jadi berantakan jam kerja dan jam istirahatnya. Sungguh dirinya benar-benar lelah sekarang.

Tok..tok...tok

"Masuk." sahut Roger

Pintu diketuk menampilkan seorang wanita yang di yakini sebagai asisten Roger, nama Serra bergelantungan lehernya. Serra membungkuk hormat.

"Ada apa" tanya Roger dingin.

"Pukul delapan nanti anda akan mengikuti jamuan makan malam dengan beberapa pimpinan perusahaan lainnya yang bertempat di Royal Bulgari Hotel ."

"Baiklah, aku akan mengingatnya"

"Yes Sir."

Jamuan makan malam masih beberapa jam lagi dan dirinya sekarang butuh istirahat, ia memutuskan untuk pulang. Sebelum itu ia sudah memerintahkan Serra untuk menyelesaikan berkas yang seharunya di periksanya. Roger berjalan menuju lobi. Jack yang melihatnya langsung membukakan pintu untuk Roger dan menutupnya kembali saat pria itu masuk kedalam mobil. Mobil itu pun melaju meninggalkan perusahaan dan menuju mansion.

Didalam mobil, Roger hanya diam dengan mata tertutup. Ia membiarkan kemana Jack membawanya. Sepuluh menit kemudian dirinya sampai di mansion saat membuka mata, Roger terkejut karena Jack membawanya ke mansion Diana. Jack melihat perubahan raut wajah Roger dan langsung mejelaskannya.

"Saya lihat tuan sangat lelah jadi saya membawa tuan ke mansion ini karena jarak nya lumayan dekat dengan acara tuan malam ini. "Jack selalu tahu jadwal padat tuannya ini.

Roger mengangguk paham, ia menarik nafas lelah dirinya pasti akan ditanyai kenapa ia tidak membawa Bellen bersamanya. Tapi Roger tidak memperdulikannya dirinya sekarang butuh istirahat masih ada waktu tiga jam sebelum acara di mulai dan itu cukup untuk Roger istirahat.

HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang