6 Goes to Paris

10.6K 807 31
                                    

"Mama sakit apa?" David kecil memeluk Emily yang merebah dengan rintihan kesakitan di bagian intimnya. Ini semua karena Kevin!

Katanya tidak mau melakukannya. Tapi nyatanya, semalaman penuh pria itu membuatnya mendesah! Jika pagi ini ia masih kesusahan berjalan, bagaimana dengan jadwal pemotrettannya?

"Mama jangan sakit, David takut."

"Takut kenapa sayang? Mama hanya sakit pinggang." Emily mengusap airmata bocah itu dengan sabar dan penuh perhatian.

"Takut mama pergi. Temanku mamanya meninggal karena sakit."

Emily hanya tersenyum seraya membalas pelukan anak tersebut dengan lebih erat. Emily sampai berkaca-kaca karena sikap David yang begitu menyayanginya.

"Kamu sudah baikan? Jika belum ayo ke dokter." Dari arah pintu Kevin mendorong sebuah kursi roda dengan perasaan bersalah. Ia tahu dirinya keterlaluan semalam.Tapi bukankah Emily sendiri yang membuatnya kehilangan kontrol?

"Aku ada pekerjaan, ini kontrak besar! Aku akan membayar denda jika tidak profesional."

"Dengan brand mana?"

"Hillton Groub." Ujar Emily ketus, yang membuat senyuman Kevin langsung melengkung. Jadi ayahnya sengaja memakai Emily untuk menjadi model brandnya?

Luar biasa sekali orangtuanya, selalu saja ikut campur dalam urusan percintaanya.

"Batalkan saja, ayo ke Paris."

"Tidak bisa! Ini brand sudah mendunia, ini juga kesempatanku untuk lebih dikenal. Lagipula jika aku main membatalkan kontrak begitu saja, aku akan didenda dan dipenjara!"

"Aku yang bayar kerugianmu."

"Kevin jangan sembarangan, kamu juga sedang tidak dalam kondisi keuangan yang baik! Sudahlah, biar aku paksakan untuk berjalan."

"David beritahu mamamu, dia sedang sakit. Tidak boleh bekerja."

"Mama, papa benar! Mama tidak boleh bekerja dulu. Mama disini saja ya?" Anak itu mencium pipi Emily dengan raut yang begitu sedih.

Sekarang, Emily tidak akan berkutik. David terlihat begitu sedih hingga membuatnya tak tega untuk menolak.

"Ahh baiklah, bagaimana bisa aku menolakmu sayang?" Emily kembali memeluk anak itu.

Ohhh tapi tunggu dulu! Apa yang Kevin katakan tadi? Mamamu?

Arghhh sangat mendebarkan! Pipi Emily seketika memerah padam. Apa setelah pergulatan panas mereka semalam, Kevin mau menerimanya menjadi calon istri?

Ketika Emily menatap Kevin dengan senyuman terharunya, dudanya itu kembali mematahkan harapannya dengan nyanyian tak jelas yang begitu menyakitkan.

"Jangan kepedeann... itu hanya basa-basiku... fu.. fu..fu.. " Kevin bernyanyi menggunakan lirik dan nada abstrak disertai siulan menyebalkan. Kenapa pria itu tau jika dia sedang kepedean sekarang?

"Papa sudah pesan sarapan?" David kecil berbicara kepada ayahnya dengan nada polos yang cenderung memerintah. Anak itu juga menatap ayahnya tajam. Dari tadi ia sudah merengek untuk memesan sarapan agar ibu baru kesayangannya yang sedang sakit dapat memakannya.

"Sudah, sebentar lagi datang. Ayo makan sayang!" Kevin merentangkan tangannya untuk menggendong putra tampannya itu. Namun sayang, bukannya disambut baik seperti biasanya, justru sikap cueklah yang Kevin dapatkan.

"Papa nanti bawa kesini aja ya, David mau makan sama mama!" Ujarnya kembali memerintah. Emily spontan terkekeh melihat tingkah lucu anak tersebut. Kevin memang tidak akan bisa lepas darinya, selama David menyayanginya.

Lie With Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang