Yo Alanders.... Hengkang beberapa waktu... And today gw kambekkk....
More support more love..."Gen! Genna, lesnya udah mau mulai lho!!" Seru Alan setengah berteriak.
Genna menghela napas. Kini ia berdiri didepan pintu kamar cowok sialan itu, berusaha menahan segala amarah yang akan keluar.
"Genna!" Panggil Alan lagi.
"Iya Genna datang!!" Sahutnya kesal dan langsung masuk.
Alan tersenyum menyambut kehadiran Genna yang kesal setengah mati. Gadis itu membawa buku dan alat tulisnya. Demi membuat Genna tak mengikuti les, Alan rela menjadi guru pribadi bagi gadis itu. Ia bahkan telah menyiapkan meja berbentuk bundar agar keduanya dapat duduk nyaman beralaskan ambal yang empuk.
Genna duduk disisi Alan.
"Senyum dong! Lo harusnya seneng bisa les privat sama gue, udah gratis gurunya ganteng lagi!" Ujar Alan penuh percaya diri.
"Seganteng upil gue!" Batin Genna sambil membuang muka.
"Okay jadi kita mulai dari nilai jelek lo yang sejelek muka lo itu kalo lagi cemberut!" Final Alan mencoba mencairkan suasana.
Ia meraih lembar jawaban Genna lalu lembar soal ulangannya. Alan menggeleng tak percaya. Dari sepuluh soal ulangan, Genna hanya menjawab seperuhnya dan tak sepenuhnya benar. Alan yakin jika nilai lima puluh yang gadis itu dapatkan, sebagiannya merupakan merupakan nilai untuk tinta pulpen yang ia habiskan. Alan meringis.
"Gini aja deh, kita mulai dari soal yang paling mudah!"
Genna mulai berusaha untuk fokus.
"Jika x sama dengan tujuh dan y sama dengan 5. Maka, x ditambah y sama dengan?...." Tanya Alan.
"Z" Jawab Genna santai.
"Gobloknya natural" Batin Alan.
TUK
Alan menjintak kepala Genna.
"Serius Genna!!" Tegur Alan.
"Genna udah duarius kak!" Balas Genna polos.
Perlu banyak kesabaran untuk mengajari gadis yang satu ini ternyata.
"Ibaratnya gini, Alan punya tujuh kado buat ulang tahun Genna, sementara Laska punya lima kado buat ulang tahun Genna. Kalo dijumlahin, berapa kado yang Genna dapat dari Alan sam Laska?"
"Bukannya kebalik ya? Kak Laska selalu ngasih banyak kado dan kak Alan gak pernah?"
Alan menahan napas.
"Ibaratnya Gennaaa!!" Tekan Alan dengan wajah dongkol.
Gadis itu mengedipkan matanya berulang-ulang.
"Bentar-bentar, Kak Alan punya tujuh, kak Laska punya lima..... Gak bisa di tuker aja ibaratnya? Kak Laska tujuh kak Alan lima? Kan kakak pelit!"
"Gak bisa!" Sahut Alan 'ngegas'
"Kan ibaratnya kaaak!!" Balas Genna.
Alan menatap nyalang manusia dihadapannya. Yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa. Genna kembali berpikir.
"Kak Alan tujuh kado, kak Laska lima.. Dijumlahin jadinya... Dua belas!!"
Alan mengangguk.
"Oh, jadi kalo nilai x sama dengan tujuh dan y sama dengan lima. Maka nilai x ditambah y sama dengan dua belas?!!" Seru Genna bersemangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/306098926-288-k782932.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Grafter
Fiksi Remaja"dia siapa ayah?" Tanya Alan polos. "Alan, ini hadiah ulang tahun kamu!" Ujar Samuel pada Alan. "Alan, kenalin ini Genna! Adik kamu! Genna, ini Alan kakak kamu!" Ujarnya lagi. Alan tersenyum senang. "Hai aku Alan, kamu itu hadiah ulang tahun aku!" U...