chapter : 10 _anak haram_

96 14 0
                                    





Yuhuuu...... I cambek.


~~~



Hari ini Genna pulang lebih awal dari biasanya karena latihan tim batal dilaksanakan. Ia merebahkan tubuhnya sejenak diatas lautan kapuknya.

Rasanya lelah sekali setelah semua kegiatan yang ia lalui hari ini, tumpukan pakaian? Genna telah lebih dulu mencuci pakaian Alan pagi-pagi sekali, jadi ia dapat beristirahat sekarang.

Waktu baru menunjukkan pukul dua siang. Handphone gadis itu berdering, ada panggilang masuk dari Alan.

"Halo!"

"Lo di rumah kan? Buruan buatin gue makan siang, anterin ke kampus, gue tunggu!"

"Tumben-"

TUT

Alan memutuskan panggilan itu secara sepihak. Genna menghela napas. Baiklah, sang raja telah memberi perintah dan ia tak dapat menolak.

Genna segera turun ke dapur setelah mengganti baju dan langsung memasak sesuai perintah kakaknya.

Menu yang ia pilih adalah spagetti dan nasi goreng kimchi. Setelah hampir satu jam berkutat di dapur ia akhirnya selesai, Genna segera memasukkan masakannya kedalam kotak makan siang yang ia tata sedemikian rupa.

"Oke, waktunya pergi" Gumamnya.

Tak banyak hal terjadi di perjalanan, hanya beberapa pengendara yang mengupat karena Genna kebut-kebutan.

Ia sampai di kampus Alan tiga puluh menit setelahnya. Ia turun dengan tote bag berisi kotak makan siang. Genna menyusuri parkiran dan beruntung ia melihat Alan yang duduk di atas kap mobil mewahnya sambil dikelilingi banyak gadis dan dua teman lelaki.

Genna menghela napas dan memberanikan diri melangkah kehadapan orang-orang yang sedang asik berbincang.

"Permisi! Kak Alan!" Panggil Genna.

Semua menoleh pada gadis itu. Senyum miring di wajah tampannya terukir dalam sekejap.

"Ini makan siangnya kak!" Cicit Genna sambil menyodorkan tote bag yang ia bawa.

"Dia siapa Lan?" Tanya salah satu gadis di sisi Alan.

" Hmm... Babu gue!" Jawabnya santai.

Perkataan Alan membuat semuanya tertawa dan menatap Genna dengan tatapan tak percaya.

"Eits!! Bukannya dia cewek yang malam itu ya? Cewek yang bukain pintu waktu gue nganterin lo balik pas mabuk?" Tanya salah satu teman Alan.

"Iya" Jawab Alan lagi.

"Gimana ceritanya dia bisa jadi budak lo?" Tanya teman yang satunya.

"Dia itu hadiah ultah gue, karena gue benci ya gue jadiin babu deh, lagian dia anaknya pelakor di antara bonyok gu.... Anak haram lagi!" Jelas cowok itu.

Semuanya bersorak atas perkataan itu dan beberapa gadis menatap Genna dengan tatapan jijik.

"Key! Ambilin tasnya!" Suruh Alan pada gadis bernama Keysa.

Keysa mengambil tas tersebut dari Genna namun tak kunjung menyerahkannya pada Alan.

"Ini apaan?" Tanya Keysa

"Lo gak makan makanan pembantu kan? Tanya keysa lagi.

Alan mengangkat bahunya acuh.

"Dari pada lo makan masakan pembantu, mending makan masakan gue!" Sarannya kemudian.

Heart GrafterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang