4.

1.2K 86 0
                                    


"Dokter!"

Langkah pemuda manis itu terhenti, ketika seseorang memanggilnya dari kejauhan. Dilihat dari seragamnya yg sama-sama berbaju putih,Jungkook bisa menebak kalau seseorang yg memanggil nya tadi juga seorang dokter.

"Dok, kenapa jalannya cepet banget,saya capek ngejarnya" keluh orang itu dengan nafas ngos-ngosan

Jungkook memperhatikan orang didepannya dari atas hingga bawah,lalu kembali lagi keatas "maaf,? Dokter memanggil saya?"

"Santai aja,dok" orang itu tertawa sambil menepuk bahu Jungkook "nama saya bambam, tapi bukan bambam yg di televisi itu ya"

Jungkook tersenyum tipis, jujur saja candaan lelaki didepannya ini sungguh tidak lucu, tapi demi menghargai nya dia ikut tertawa, meskipun hambar

"Kalau ga mau tertawa juga gapapa kok dok"

Jungkook meringis pelan "oh, ya ada apa ya dok?"

"Eh, saya sudah sebutin nama. Sedangkan dokter belum"

"Oh, ya nama saya Jungkook" ia buru-buru membalas uluran tangan bambam

"Sudah tau kok,dok" bambam tertawa lagi

Jungkook sampai heran dgn laki² didepannya ini,ada saja yg ditertawakan padahal jelas tidak ada yg lucu

"Dokter Jungkook mau kemana?"

"Saya mau orientasi ruangan"

"Sebelumnya apa sudah ada yg mengarahkan?"

"Maksudnya?"

"Maksudnya orientasi. Kenapa dokter Jungkook orientasi sendirian, kenapa tidak minta ditemani yg lain?"

"Saya tidak memiliki teman"

bambam tersenyum lebar,spontan dia langsung merangkul bahu jungkook,kemudian membimbing Jungkook melanjutkan orientasi nya

"Seharusnya dokter Jungkook minta bantuan saya"

"Hah?"
"Maksud saya, kenapa saya harus merepotkan dokter bambam? Saya pikir dokter sedang sibuk."

"Oh, sebenarnya saya hari ini hanya cadangan,tidak terlalu dibutuhkan hari ini,jadi saya hanya membantu dokter lain"

"Membantu?"

"Iya, kalau ada hal yg mendesak,saya akan dipanggil meskipun saya sedang libur"

"Oh jadi dokter bambam ini termasuk dokter yg berkompeten"

"Berkompeten?"

"Iya, karena dokter sering diminta tolong untuk membantu, bukankah itu keahlian dokter bambam yg tidak diragukan lagi?"

Bambam menggaruk kepalanya bingung "sebenarnya bukan karena saya berkompeten atau kemampuannya tidak diragukan lagi"

"Jadi?"

"Saya masih tergolong dokter baru"

Jungkook menyerit "maaf?"

Bambam tertawa "saya masih baru disini,baru beberapa bulan kok,bisa dibilang masih junior, jadi wajar kalau saya sering diminta untuk datang membantu,pahamkan?"

Jungkook mengangguk kan kepalanya pelan

"Jangan dipusingkan,dok.jangan takut kalau diminta untuk membantu, justru itu kita bisa mengasah kemampuan, mencari pengalaman,dan menunjukkan kemampuan kita"

"Iya dokter bambam memang benar"

"Maaf nih sebelumnya,dok saya agak kesusahan bicara formal seperti ini, kita akan jadi teman, bagaimana kalau bicara Santai saja"

My loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang