Kepala Jungkook sudah pusing dan tak karuan sama sekali. Pasokan oksigen didalam tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Desakan taehyung yang awalnya didepan,kini berubah diatas tubuhnya, kekuatan tangan yang semula berenergi kini tampak lunglai dan hanya mampu memberikan tepukan ringan bagi taehyung.
Lagi-lagi salah mengartikan gerakan tangan Jungkook itu seperti menggoda, mengelus-elus, membuat taehyung semakin terangsang. Tahu-tahu saja handuk yang dipakai Jungkook sudah lenyap entah kemana, begitupun dengan kemeja yang digunakan taehyung sudah tidak ada di tubuh tegapnya.
Taehyung melepaskan tautan bibir keduanya. Namun matanya, masih nampak kabur dan dikuasai gairah. Jungkook sempat bisa melihat dan dia pun tidak munafik bahwa godaan itu sempat menguasai tubuhnya. Rasanya tak rela jika harus dilepas sedangkan dia menikmatinya.
Seakan mengerti dengan tatapan jungkook yang semakin sayu, taehyung kembali mencumbu Jungkook dengan brutal. Tiga tahun tak pernah lagi berbagi saliva, membuat keduanya dilanda kerinduan yang penuh dengan gairah. Kalau boleh jujur, Jungkook tak pernah mengizinkan laki-laki lain menyentuh nya. Dan sejujurnya, taehyung telah lama berpuasa dalam artian tidak melakukan hubungan badan dengan uke/ perempuan lain setelah putus dengan Jungkook.
Taehyung pernah mencoba, namun selalu berhenti ditengah jalan. Bukan karena dia tidak bergairah, hanya saja bila perempuan mendesah dibawanya, taehyung justru terbayang bayang wajah Jungkook yang bercucuran air mata. Alhasil, setelah dipuaskan oleh perempuan/uke itu, dia akan berhenti tanpa balik memberikan kepuasan.
"Ah!"
Jungkook merasakan puting nya dijilat,dikecup, dan dihisap berulang kali. Rasa ngilu dan nikmat bercampur menjadi satu. Tanda kemerahan yang sengaja ditinggalkan seolah mengejeknya untuk melanjutkan ketahap selanjutnya. Dan sepertinya tidak ada tanda-tanda taehyung akan berhenti.
"Ouh! Taehyung!" Lenguh Jungkook untuk kesekian kalinya, tanpa diduga,Jungkook sudah merasakan kepuasan dua kali yang dilakukan mulut taehyung dan tangannya.
"Tae____ah! Cukup! Aku__ah!"
Munafik memang, tapi Jungkook ingin kewarasannya kembali.jungkook menyiapkan tenaga dikaki kanannya,bila waktu tepat dia akan menghentikan taehyung dengan sebuah tendangan.namun, sebelum Jungkook merealisasikan niatnya itu taehyung sudah lebih dulu berhenti.
Kepala taehyung ditumpukan diceluk leher jungkook. Napas lelaki itu masih menggebu-gebu jelas terasa menghembus disisi leher jungkook, dada taehyung yang jelas-jelas menimpahnya membuat Jungkook bisa merasakan detak jantung taehyung yang menggila.
Taehyung secara perlahan mengangkat kepalanya. Ia menatap Jungkook dengan ekspresi datar, meskipun Jungkook bisa melihat sisa-sisa kabur gairah Dimata lelaki itu. Tanpa diduga taehyung mengecup lembut bibir jungkook, setelah itu dilanjutkan lagi dengan kecupan dikening.
Taehyung beranjak bangun. Dia juga membantu Jungkook bangun,dan menyampirkan handuk ditubuh jungkook. Dengan gerakan kikuk taehyung membungkus tubuh jungkook. Akibat terlalu gugup dan berakhir kegagalan, akhirnya taehyung menyerah.
"Ini, handuk kamu. Hmm, sebaiknya dipakai dulu"
Taehyung mengalihkan pandangannya bersamaan dengan Jungkook bergegas memakai handuknya. Untuk mencegah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,Jungkook meraih pakaian yang sudah ia siapkan sebelum mandi. Tanpa membuang waktu Jungkook bergegas memakai pakaiannya.
Jungkook memperhatikan taehyung yg masih berdiam diri dengan napas yang mulai teratur "itu, kamu gak apa-apa?"
Jungkook bukannya ingin kembali membangkitkan gairah lelaki itu, hanya saja dia kasihan melihat taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love
FanfictionPastikan dulu usia anda cukup.👉 Selama tiga tahun tak pernah bertemu, taehyung akui mantan kekasihnya telah berubah menjadi lelaki manis, cantik dan mempesona. Dulu hanya sebuah senyuman berhasil memperdaya taehyung, namun sekarang mendengar namany...