19.

1.2K 64 3
                                    

Langkah kaki taehyung ketika menuruni anak tangga rumah orang tuanya. Dari kejauhan Chanyeol sedang duduk membaca koran, sedangkan baekhyun sedang memainkan ponselnya membuka aplikasi toko online.

Chanyeol mengerutkan keningnya ketika melihat taehyung. "Lho kapan anak itu pulang, ma?"

Baekhyun menoleh sekilas, "tadi malam, pa."

Taehyung duduk bergabung bersama orang tuanya. Mukanya masih lecek karena bangun tidur. Chanyeol melipat korannya sedangkan baekhyun bergeser agak jauh karena merasa kurang nyaman dengan keadaan putranya.

"Tae, kamu mandi dulu deh. Mama nggak tahan sama bau badan kamu," ketus baekhyun dengan hidung kembang kempis.

Taehyung tak menyahut. Pemuda itu malah berbaring dengan bantal sofa di kepalanya, sedangkan bantal sofa yang lainnya dijadikan sebagai guling. Matanya terpejam karena rasa kantuk masih dirasakannya.

"Seminar kemarin gimana, tae?" Tanya Chanyeol.

Baekhyun melempar taehyung dengan majalah terbarunya. "Heh, ditanya lho, kok nggak dijawab?"

"Nggak enak, pa. capek, ngebosenin, bikin kesel juga." Sahut taehyung ogah-ogahan.

"Lho, kok bisa?"

"Nggak tau."

Chanyeol mengangguk-anggukan kepalanya. "Tapi kok tumben kamu pulang kerumah, Tae. Biasanya semedi terus diapertemen. Kamu pulang kerumah kalau terpaksa aja."

"Papa kenapa sih?" Baekhyun melotot marah. "Lagian malah bagus kalau taehyung pulang kerumah daripada ke apartemen. Kalau dia pulang kerumah, ada yang ngurusin."

"Tau tuh papa, anaknya pulang malah dimarahin, nggak pulang kerumah malah diamuk. Harus gimana sih?" Sungut taehyung.

"Bukannya marah, Tae. Papa cuman heran aja," sahut Chanyeol. "Gitu aja kok emosian. Sarapan dulu sana. Anak bujang kok bangun siang."

"Yang nggak boleh itu anak gadis bangun siang, pa."

"Anak bujang juga nggak boleh lho, kan kamu sebagai laki-laki harus gesit, Mau makan apa anak istrimu kalau sudah siang begini masih dirumah? Baru bangun tidur pula, memangnya anak istrimu mau dikasih makan daun?"

Taehyung membuka matanya kemudian menatap papanya. "Lah, papa sendiri kok masih disini? Mau dikasih makan apa anak istrinya kalau sudah siang begini papa masih dirumah?"

Chanyeol menghela napas panjang. "Anak-anak papa sudah dewasa, sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Sedangkan istri papa sedang belanja online ," ucapnya sambil melirik baekhyun. "Sudah jelas kan istri papa sangat sejahtera?"

Baekhyun berdehem canggung, pura-pura saja tidak mendengar obrolan anak dan suaminya. Tangannya masih sibuk berselancar dilayar mencari barang yang menarik minatnya kemarin.

"Tapi, kan tetep aja papa harus giat bekerja untuk bekal kedepannya."

"Anak-anak papa selalu mengerti kondisi orang tuanya. Kalau papa lagi butuh uang, mereka pasti menawarkan bantuan."

"Kalau tiba-tiba istri papa ngabisin semua uang papa gimana?"

Lagi-lagi baekhyun tersindir, dengan mata mendelik dia menoleh kearah anak dan suaminya. Hanya mendelik, baekhyun tidak ingin ribut pagi-pagi begini.

"Uang papa nggak akan habis karena istri papa belanja online , " sahut Chanyeol yang seolah tidak sadar dengan delikan istrinya.

Taehyung pun melakukan hal yang serupa, meskipun baekhyun berkali-kali mendelik kearahnya. "Papa jangan terlalu tenang begitu. Ibu-ibu kalau sudah candu belanja nggak akan bisa berhenti gitu aja. Apalagi kalau lagi diskon di hari-hari tertentu, semua barang bisa dibeli tanpa pikir panjang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang