Halaman belakang.
Kedua bersaudara masing-masing menyalakan sebatang rokok dan mengobrol sambil berjalan.
"Paman ketiga dan bibi ketiga mendesakmu lagi?"
Lu Tingfeng tidak tahu apakah pernikahannya yang mendadak adalah kesalahan keluarganya, atau kesalahan semua orang tua di dunia, dimana begitu anak mereka mencapai usia pernikahan yang sah, mereka akan mulai mendesak anak untuk membicarakan tentang kekasih, kemudian menikah dan melahirkan anak. Jelas, mereka berdua sebenarnya masih muda, tampan, luar biasa, dan berdedikasi pada karir mereka. Lu Tingfeng telah menikah muda, dan itu adalah kemalangan yang didorong pada Lu Tinghao karena dia telah di dorong untuk menikah dari dia berusia 22 tahun hingga 29 tahun.
"Mereka berdua hanya menganggur. Kalau kamu tidak meminjamkan anak mu untuk mereka bawa ke rumah, mereka akan terus mendesak ku setiap hari. Telinga ku bisa kapalan."
"Bukan itu inti pertanyaannya. Bibi ketiga persis sama dengan ibuku. Diperkirakan jika kamu tidak menikah dan segera memiliki anak, bibi ketiga tidak akan bisa berhenti membicarakan fakta ini."
"Kuncinya adalah, apakah menurut mereka menikah dan memiliki anak bisa seenak hati? Kita semua sudah dewasa, harus memiliki tanggung jawab satu sama lain."
Lu Tingfeng menepuk bahu saudaranya dengan simpati.
"Berhenti membicarakan ini, aku ingin berbicara dengan mu tentang sesuatu. Aku memiliki naskah baru di tangan ku, dan ada karakter di dalamnya yang cukup menarik. Aku pikir He Yang akan sangat cocok untuk itu. Apakah kamu ingin mempertimbangkan untuk membiarkan He Yang berakting?"
Akting? Lu Tingfeng tidak pernah memikirkannya sama sekali. Terlebih karena dia merasa syuting terlalu sulit, dan dia enggan membiarkan He Yang menderita lagi. Dia hanya ingin He Yang menjadi leluhur kecil yang bermalasan di rumah.
Tetapi sebelum tidur, dia masih memberi tahu He Yang tentang hal itu.
He Yang adalah oang biasa yang telah menjalani hidupnya sejak dia masih kecil untuk menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya. Bagaimana dia bisa berani bermimpi syuting dan menjadi bintang besar?
Tetapi ketika dia mendengar Lu Tingfeng mengatakan ini, dia masih terkejut, dan ingin mencobanya.
Lu Tingfeng melihat ketertarikannya, meremas wajahnya dengan ringan, dan berkata, "Bodoh, meskipun aku tidak suka kamu menderita, tetapi jika kamu suka, kamu bisa melakukannya, dan aku akan mendukungmu."
"Tapi... aku tidak akan melakukannya. Aku khawatir aku tidak bisa melakukannya dengan baik."
Dia hanya seorang siswa SMA biasa. Dia tidak pernah kuliah, dan tidak pernah belajar akting. Anggota tubuhnya kaku. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan siswa yang serba bisa itu?
"Jangan khawatir, selama kamu ingin belajar, aku akan mengatur seseorang untuk mengajari mu. Ini bukan masalah. Yang terpenting adalah aku ingin mengingatkan mu lagi bahwa syuting itu sangat sulit. Itu tidak semudah berjalan di karpet merah ataupun syuting iklan. Ketika mulai syuting, itu normal saat kamu harus bangun pagi-pagi, dan kembali tengah malam, dan itu juga normal untuk terkena terik matahari dan juga hujan. Belum lagi, akan sangat sulit untuk melakukan gerakan dengan menggantung pada kabel. Apakah kamu yakin ingin mencobanya?"
"Tingfeng, aku mengerti apa yang kamu katakan. Tapi, aku pernah menderita. Tidak peduli seberapa sulitnya, apakah aku masih akan takut akan hal seperti itu?"
"Oke, kalau begitu aku akan mengaturnya besok."
"Begitu cepat? Aku...aku...belum memutuskan."
"Bodoh, kalau begitu katakan padaku setelah kamu memikirkannya. Ada perjamuan lusa. Ikutlah denganku."
He Yang menjadi semakin terbiasa tidur dengan lengan Lu Tingfeng di sekelilingnya. Dia menemukan posisi yang nyaman di lengannya, dengan wajah kecilnya di dadanya,
Memegang pinggangnya yang kurus, dia tertidur lelap setelah beberapa saat.
…
He Yang lupa memberi tahu Lu Tingfeng sesuatu.
Itu adalah Zhou Ruixi yang datang ke ibu kota.
Baru setelah Ruixi menghubunginya sebelum penerbangan, He Yang buru-buru mengirim pesan untuk memberi tahu Lu Tingfeng.
Mulut Lu Tingfeng manis, dan He Yang menyukai jawabannya. Dia berkata : Nyonya Lu, kamu memiliki keputusan akhir dalam keluarga. Aku harus dengan hangat menyambut adik ipar ku ketika dia datang! Tidak ada masalah dengan dia tinggal selama dia mau. Aku akan kembali lagi nanti untuk menemani mu menjemputnya secara langsung.
Zhou Ruixi berjalan keluar dari bandara dengan gembira. Melihat saudara laki-lakinya yang sudah lama dia dirindukan, dia hendak bergegas memeluknya dengan penuh semangat, tetapi ternyata dia melihat pria bajingan itu lagi.
Wajahnya tiba-tiba menjadi tidak senang.
He Yang mengambil koper di tangannya dan menyentuh rambutnya. Setelah waktu yang lama, dia merasa bahwa Ruixi telah tumbuh lebih tinggi lagi, dan penampilannya semakin tampan, bahkan ada kecantikan androgini.
“Ruixi, ada apa? Tidak senang?” canda He Yang.
"Gege", kelopak mata Zhou Ruixi sedikit terkulai, dan nada lembutnya manja.
"Oke, dia bukan bajingan. Dia memperlakukan gege dengan sangat baik sekarang. Bisakah kamu memberinya wajah dan menyapanya?"
Zhou Ruixi mengangguk patuh dan memanggil Lu Tingfeng, "Tingfeng ge."
Lu Tingfeng tahu bahwa anak ini menyimpan dendam di dalam hatinya. Lagi pula, banyak hal tidak menyenangkan telah terjadi sebelumnya, dan dia merasa bersalah. Tapi, dia ingin membuktikan kepadanya bahwa dia tulus kepada kakaknya.
Kembali ke vila.
Zhou Ruixi sedang berjalan ke rumah dengan menggandeng tangan He Yang. Rumah itu sangat sunyi sekarang, dan Xuanxuan pergi ke rumah paman ketiga untuk bermain.
Karena ini adalah keluarga kecil dari tiga orang, He Yang belum mempertimbangkan untuk mencari pengasuh saat ini.
Setelah meletakkan barang bawaan, He Yang pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Hanya Lu Tingfeng dan Zhou Ruixi yang tersisa di ruang tamu dan saling menatap. Suasana canggung untuk sementara waktu.
Lu Tingfeng mengetahui dari He Yang bahwa Zhou Ruixi adalah seorang yatim piatu yang dijemput oleh nenek dekan dan dibesarkan. Nenek dekan membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Dia memiliki sedikit masalah dengan kecerdasannya. Reaksinya sedikit lebih lambat dari orang normal, dan kemampuan pemahamannya sedikit lebih buruk. Namun, kecerdasannya bukan karena keturunan , melainkan terjadi karena demam. Itu menyebabkan otak Zhou Ruixi terbakar, yang menyebabkan kecerdasan Zhou Ruixi sedikit berbeda dari anak-anak normal, dan Zhou Ruixi juga interseks. Mungkin karena alasan inilah dia ditinggalkan oleh orang tua biologisnya.
*****
Hehe maaf nggak update berhari-hari karenaaaaa... Sibuk ngebucinin kapal ku di twitter dan youtube ehehehehe ~ヾ(〃^∇^)ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][Bg.2] After Divorce, He Became The Rich Man's Little Baby
RomanceHubungan pernikahan antara He Yang dan Lu Tingfeng dalam ujung perceraian. Lu Tingfeng tidak mencintainya. He Yang telah mencoba ribuan kali, tapi tetap tidak bisa membuat Lu Tingfeng jatuh cinta padanya. He Yang menyeret tubuhnya yang memar dan ber...