Chapter 248 - He Yang Membantu Lu Tingfeng (2)

3.2K 479 10
                                    

"Jadi kamu sadar kalau kita tidak akrab satu sama lain? Lalu bagaimana kamu bisa merencanakan rumor tentang aku dan Ting Feng di depan wartawan?"

"Huh? Apa yang kamu tahu tentang suami mu? Ada begitu banyak artis wanita yang sudah bermain dengannya. Kalau bukan karena kamu melahirkan seorang anak untuk keluarga Lu, apakah menurut mu dirimu yang seorang monster bukan wanita ataupun laki-laki bisa menikahi keluarga kaya?"

Plak

Tamparan keras jatuh di wajah Lu Huadong.

"Tuan Lu, jaga bicara mu. Kalau aku adalah monster yang bukan laki-laki ataupun perempuan, lalu kamu apa? Bahkan kau lebih rendah dari seekor anjing saat ditindas dan disuruh memakan puntung rokok dari tanah."

"Kau berani menamparku?"

Merasa kesal dan marah, dia mengepalkan tinjunya dan menghantamkannya ke wajah He Yang, tapi itu dihentikan oleh pengawal di sebelah He Yang. Dengan jentikan tangannya, Lu Huadong segera terlempar ke samping.

"Menampar mu adalah hal mudah untuk ku. Lu Huadong, aku katakan, nama keluarga ku bukan Lu. Aku tidak perlu khawatir tentang apa yang dikatakan nenek buyut mu sebelum kematiannya dan hak istimewa apa yang dia berikan pada mu. Tapi, kalau kamu berani membuat ku marah, berani menggertak ku, berani membuat masalah untuk suami ku, aku punya banyak waktu luang untuk bermain dengan mu. Aku ingin melihat, apakah itu kamu, yang lebih tidak disukai oleh keluarga Lu, atau justru aku yang menikah dengan orang kaya yang lebih disukai?"

"Bah, kamu pikir kamu siapa? Kamu dengan beraninya menyentuh ku, jangan lupakan kenapa suami mu tidak berani menyentuh ku."

Lu Tingfeng dapat mengambil kekuatan Lu Huadong dan mengusirnya dari perusahaan, tetapi dia tidak berani melakukan apa pun pada Lu Huadong, karena meskipun pamannya tidak menyukainya, dia sebenarnya akan tetap melindungi keluarganya.

Darah lebih kental dari air. Bagaimanapun, mereka semua adalah anggota keluarga Lu, dan mereka menghargai perdamaian.

Tapi He Yang berbeda. Dia tidak perlu melihat siapa orang itu. Selama seseorang berani menggertaknya, dia harus membalasnya.

"Kalau begitu, pergilah ke paman untuk mengeluh. Aku ingin melihat, apakah dia akan membantu mu, atau membela ku?"

"Aku akan memberimu waktu lima menit untuk keluar dari sini. Kalau tidak, kamu mungkin harus keluar dengan merangkak setelah lima menit."

Enam pengawal tinggi, perkasa dan kuat di belakang He Yang menatap bajingan itu dengan tatapan tajam.

Seolah-olah mereka akan menyerang di detik berikutnya.

He Yang meliriknya dengan jijik, lalu menggendong Xuanxuan di tangannya dan berjalan ke koridor.

Menekan lift dan langsung menuju lantai kantor Lu Tingfeng.

Lu Tingfeng masih dalam rapat, dia tidak tahu bahwa He Yang akan ada di sini hari ini, jadi rapat hari ini lebih lama dari sebelumnya.

Dan foto He Yang yang menggendong Xuanxuan di perusahaan telah diteruskan dengan liar di grup internal perusahaan. Tidak lupa tindakan heroik barusan yang dibesar-besarkan oleh para karyawan. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai istri bos mereka.

Sepertinya istri bos sangat hebat.

Xuan Xuan duduk di kursi kulit daddy nya di kantor, menggeliat ke kiri, menggeliat ke kanan, dan saat dia merasa bosan, dia memanggil papanya ingin keluar.

He Yang sedang membuat susu bubuk untuknya dengan membelakanginya, dan dia tidak mendengar kata-kata Xuan Xuan.

Xuan Xuan merasa bosan, turun dari kursi, dan menyelinap keluar sendirian.

Staf lain yang bekerja di luar, tiba-tiba melihat seorang anak dengan pakaian bermerek, mata yang besar, bulu mata panjang, dan kulit kemerahan. Bocah menggemaskan ini muncul di depan semua orang dan mata semua orang seperti dilapisi dengan lapisan cahaya lembut, tersenyum dan menggoda bocah yang lucu ini.

Seorang akuntan wanita di departemen keuangan kebetulan lewat, dan saat dia melihat bocah lucu ini, dia membungkuk dan menatap anak itu, dan bertanya, "Teman kecil, siapa namamu?"

"Lu Haoxuan."

"Kamu anak siapa?"

Faktanya, semua orang tahu kalau dia adalah anaknya bos, tetapi dia tidak bisa untuk tidak menggodanya.

"Aku... aku anak papa dan daddy."

"Pfft!" Akuntan wanita itu tidak bisa menahan tawa.

"Apakah Xuan Xuan ingin menemukan daddy mu?"

Xuan Xuan mengangguk.

"Tapi daddy mu sedang rapat. Bagaimana kalau jiejie mengantar mu untuk mencari daddy mu nanti?"

Xuan Xuan mengangguk.

Anak ini bertingkah sangat baik.

Dalam waktu kurang dari beberapa saat, Xuan Xuan telah berkenalan dengan gege jiejie di sini.

Gege jiejie akan memberinya banyak permen dan kue, dan juga cokelat.

Xuan Xuan sedang makan, dan membiarkan mereka berdiri disampingnya dan mengambil foto.

Pada saat ini, Xuan Xuan seperti panda lucu di kebun binatang, dan semua orang menonton dan berfoto bersama.

Setelah beberapa saat, He Yang melirik Xuan Xuan dari pintu, dia tidak berbicara atau menghentikannya, dan membiarkannya bermain.

Duduk di sofa, dia mengambil tablet dan menggulir keatas untuk menonton video.

Xuan Xuan sudah kenyang, dan mulai berpikir untuk menemukan daddy nya lagi.

Dan akuntan wanita tidak bisa menolak permintaan bocah yang lucu ini, jadi dia menggandeng tangan Xuan Xuan dan berjalan menuju ruang konferensi.

Awalnya, akuntan wanita bermaksud membiarkan Xuan Xuan duduk di ruang tunggu sebelah, dan saat daddy nya keluar setelah rapat, dia bisa segera melihatnya.

Tapi Xuan Xuan, bayi kecil yang aktif ini, tidak bisa duduk diam.

Dia berdiri dan berjalan ke ruang konferensi. Akuntan wanita tidak bisa menghentikannya dari belakangnya, dan dia melihat Xuanxuan mendorong pintu kaca dan berjalan masuk dengan tubuh kecilnya.

Dan semua orang di ruang konferensi memusatkan perhatian mereka pada bocah ini. Rapat ini berjalan dengan baik, dan tiba-tiba seorang anak masuk, dan semua orang kehilangan ketenangan.

Lu Tingfeng tidak menyangka akan melihat anaknya di sini. Dia menggendong Xuanxuan dengan terkejut, mendudukkannya di pangkuannya, dan menggaruk hidung kecilnya dengan penuh perhatian, "Kenapa kamu di sini? Di mana papa?"

"Papa di ruangan."

Sudut mulut Lu Tingfeng segera menyeringai, dan dia mengangkat matanya untuk menatap semua orang dengan senyum cerah, "Ini anakku, tidak apa-apa, lanjutkan rapatnya, kamu bisa terus bicara."

[END][Bg.2] After Divorce, He Became The Rich Man's Little BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang