Xuan Xuan mendapatkan pekerjaan rumah dari TK nya. Itu adalah tugas DIY membuat kerajinan tangan, dan akan dilakukan seleksi dikelas besok. Tiga anak yang dipilih akan mendapatkan bunga merah kecil dan hadiah.
Dan Xuan Xuan sangat ingin membuat Superman. Kerajinan tangan yang begitu rumit sangat sulit bagi daddy nya.
Tanpa disangka, malam hari setelah sampai di rumah, dia tidak tidur dengan laoponya, melainkan membuat kerajinan tangan untuk anaknya.
Dan kesulitan ini benar-benar diluar kemampuannya. Dia tidak terlalu berbakat dalam menggambar, dan dia tidak pandai menjahit potongan kain di depannya.
Melihat begitu banyak hal di depannya, kepala Lu Tingfeng menjadi pusing.
Akibatnya, saat ibunya turun, dia menemukan cucu kesayangannya duduk di sofa dengan cemberut menatap pada daddy nya.
"Daddy mu tidak bisa?"
Lu Tingfeng tidak berani mengatakan apapun.
"Hmph, daddy tidak berguna. Padahal aku sudah memamerkan pada teman-teman lainnya di TK betapa hebatnya daddy ku."
"Daddy mu sangat hebat, bukan? Jangan khawatir. Nak, aku bisa membuatnya untuk mu."
Nyonya Mei Qian memutar matanya. Kalau dia benar-benar bisa melakukannya, saat dia masih di taman kanak-kanak saat dia masih kecil, dia tidak akan pulang kerumah dengan menangis dan meminta padanya untuk membantunya membuatkan bola basket.
Saat dia masih anak-anak, Lu Tingfeng menangis lebih banyak daripada Xuan Xuan. Satu rengekan "mommy" satu rengekan "daddy", dan akan menangis jika tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.
Pada saat itu, mereka adalah orang tua baru dan belum tahu bagaimana merawat anak-anak. Tapi, keduanya merasa bahwa mereka tidak bisa terlalu memanjakan anak mereka, sehingga mereka berkali-kali menolak permintaan Lu Tingfeng.
Tapi semua ini dihancurkan oleh kakek-neneknya. Apa yang Lu Tingfeng inginkan saat dia masih kecil, kakek neneknya akan memberikannya, dan tidak akan membiarkannya menderita kekurangan sedikit pun. Namun, di manja tetap lah di manja, dan saat dia melakukan kesalahan hukuman tetap sangat diperlukan.
Jadi kemudian, ketika Lu Tingfeng tumbuh dewasa, untungnya dia tidak memiliki temperamen manja dan liar sebabagi leluhur generasi kedua. Sebaliknya, dia sangat baik.
"Ayo, Xuan Xuan, nenek akan membawa mu mandi. Biarkan daddy mu mengerjakannya sendiri."
"Tidak, aku ingin melihat daddy mengerjakannya."
Lu Tingfeng sudah memotong dan memotong beberapa potong kain, menggambar dan menggambar, tapi dia benar-benar tidak tahu harus memulai darimana, sedangkan mata kecil anaknya terus menatapnya. Dia merasa seperti duduk diatas peniti dan jarum.
Istrinya lah yang melihat pikirannya. Setelah membujuk beberapa patah kata, Xuan Xuan akhirnya menurut dengan patuh dan pergi bersama neneknya untuk mandi.
Setelah Xuan Xuan pergi, Lu Tingfeng segera berbaring di pangkuan He Yang dan berkata dengan manja, "Laopo, tolong bantu aku."
"Bagaimana kamu ingin aku membantu mu?"
"Kamu bertanya, tapi kamu sudah tahu kalau aku tidak bisa melakukan ini."
"Tapi anak mu meminta mu untuk melakukannya. Dia tidak meminta ku."
"Ayolah, kamu ingin aku mati?"
"Oke, bangun lah. Aku akan membantu mu. Membantu mu menyelamatkan wajah mu dari anak mu."
"Laopo ku adalah yang terbaik. Aku mencintaimu."
Pasangan itu sibuk dengan kerajinan anak mereka di ruang tamu.
Pagi selanjutnya.
Pasangan itu mengantar putra mereka ke taman kanak-kanak bersama.
Xuan Xuan melompat-lompat di dalam mobil seperti baru saja meminum stimulan, karena sudah sangat lama dari terakhir kali dia pergi ke sekolah bersama papa dan daddy nya.
Hmph, anak-anak lain di taman kanak-kanak semua mengatakan kalau dia membual, mengatakan kalau dia sama sekali tidak memiliki orang tua yang hebat, membuat Xuanxuan sangat marah hingga matanya merah.
Pada saat itu, saat Lu Wenwen datang untuk menjemputnya, dia sangat tertekan melihatnya dan bertanya padanya apa yang terjadi. Setelah Xuan Xuan menceritakan semuanya padanya, Lu Wenwen menghiburnya dan berkata: "Papa dan daddy mu akan pulang hari ini. Besok, biar papa dan daddy yang mengantar mu ke sekolah, dan biarkan anak-anak lain melihat betapa hebatnya daddy mu."
Jadi pada hari ini, pasangan itu mengantar anak mereka ke sekolah bersama-sama.
Lagipula TK ini adalah TK terbaik di tanah air. Sebagian besar anak-anak yang bisa datang ke sini memiliki kondisi keluarga yang sangat baik, kaya, status dan latar belakang.
Oleh karena itu, kelompok anak-anak ini agak cerdik dan kuat, dan jika mereka tidak menyukainya, mereka mengabaikannya atau mengumpulkan anak-anak lain untuk menghinanya.
Dan Xuanxuan sebenarnya sangat populer di taman kanak-kanak karena dia sangat pintar, tampan dan berperilaku baik, dan dia juga seorang pria yang sopan kepada teman sekelas perempuan. Meskipun dia masih muda, para guru sekilas tahu bahwa orang tua di belakang anak ini pasti sangat melek huruf. Untuk bisa membesarkan anaknya menjadi seperti ini, dia pasti di didik dengan baik oleh orang tuanya.
Tetapi beberapa anak lain tidak menyukai Xuan Xuan, mengatakan bahwa keluarganya tidak punya uang, dan dia bukan dari keluarga bangsawan seperti mereka.
Di gerbang TK.
Lu Tingfeng turun dari mobil dengan Xuan Xuan di gendongannya, dan pasangan itu berjalan masuk bersama.
Tidak peduli seberapa kuat seorang anak, mereka masih anak-anak, tetapi orang dewasa berbeda, mereka tahu cara mengamati penampilan, tahu cara bersandiwwra, dan tahu cara menjilat.
Setelah melihat Lu Tingfeng, orang tua lain yang datang untuk mengantar anak-anak mereka datang untuk menyambut Lu Tingfeng dengan senyum munafik.
Lu Tingfeng tidak memperhatikan mereka. Sebaliknya, dia menundukkan kepalanya dan bertanya pada Xuan Xuan dalam gendongannya, "Xuan Xuan, anak kecil mana yang mengatakan kamu pembohong? Mengatakan kalau papa mu adalah monster?"
Karena orang tua dari anak-anak lain di taman kanak-kanak adalah laki-laki dan perempuan, dan mama Xuan Xuan sebenarnya adalah papanya, dia memberi tahu anak-anak lain bahwa papanya adalah mama terbaik di dunia.
Akibatnya, dia diejek oleh anak lain, mengatakan bagaimana bisa seorang pria melahirkan anak? Mungkin papa mu berbohong padamu, dan dia sebenarnya memungut mu?"
Xuan Xuan mengepalkan tinju kecilnya dan menjawab dengan marah: "Tidak. Aku dilahirkan oleh papa ku. Dia tidak memungut ku."
Anak-anak lain tertawa semakin keras, "Kalau begitu papa mu adalah monster. Bagaimana mungkin seorang pria bisa melahirkan anak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][Bg.2] After Divorce, He Became The Rich Man's Little Baby
RomansaHubungan pernikahan antara He Yang dan Lu Tingfeng dalam ujung perceraian. Lu Tingfeng tidak mencintainya. He Yang telah mencoba ribuan kali, tapi tetap tidak bisa membuat Lu Tingfeng jatuh cinta padanya. He Yang menyeret tubuhnya yang memar dan ber...