O11

1.5K 309 112
                                    






°୭̥•

sudah satu minggu lama nya [name] berada di rumah inupi, ya gadis itu numpang sekalian mikir bagaimana cara mendapatkan sugar daddy lagi— maksudnya mendapatkan pekerjaan yang benar.

tapi mikirnya lama, sampe seminggu penuh di rumah inupi. membuat sang pemilik rumah mau tidak mau tidur di sofa ruang tengah. [name] memang ngelunjak, andai inupi tak memungut gadis itu pas kejedot lampu satu minggu yang lalu.

tidak ada sarapan mewah dirumah inupi, hanya ada ramen cup, ramen, ramen dan ramen. gaji dari bengkel draken cuma pas buat beli mie instan begitu. makanya muka inupi udah mirip dengan mie, tidak ah inupi cakep.

[name] merasa dirinya sudah seperti naruto saja, pagi siang sore malam makan ramen cup. ususnya mengkerut seperti mie.

"loh, inui bawa sekresek ramen cup lagi?" tanya [name], gadis itu melirik kearah inupi berserta kresek bawaanya.

inupi yang baru datang hanya mengendikan bahu, aduh jika terus terusan berada di rumah inupi. [name] pasti jadi manusia jelmaan ramen. serius, gadis itu harus segera pindah sebelum sesuatu yang iya iya menghampiri dirinya.

[name] berdiri, sebelumnya mematikan tv yang tadi ia tonton. setelahnya gadis itu berjalan menyusul inupi yang tampak santai menata barisan cup ramen full satu rak lemari.

"anjay-"

"oi inupi, kamu ingin bunuh diri dengan gaya ya? nyetok ramen sampe segitunya. setidaknya makanlah sayur mayur walaupun hanya sedikit." ujar [name] memberi wejangan kepada inupi.

inui hanya mengendikan bahu lagi, "oalah bocah gemblung." maki [name] kesal.

baru saat itu lah inupi menghela nafas dan berbalik menghadap [name].

"mau belanja apa lagi selain makanan instan? aku tidak bisa memasak. lagian komposisi ramen cup nya mengatakan itu sehat." kata inupi.

alasan lain selain gajinya pas hanya untuk membeli ramen cup, inupi tidak membeli sayur mayur serga daging dagingan karena tidak bisa mengolah nya. jadi dari dulu inupi makan ramen cup?! ya enggak juga bang, gmn ya aks jelasin pertanyaan yg menjebak ini.

[name] menatap inupi yang saat ini otw mendudukkan diri di sofa, "harusnya kamu bilang dari pas aku awal numpang di sini pi, aku bisa memasak. sudah pasti kita berdua akan makan sayur mayur." oceh gadis itu sembari berkacak pinggang.

"ih, masakanmu mengandung sianida. aku tidak mau," gumamnya pelan, tapi masih dapat didengar oleh [name] karena gadis itu menyusul inupi.

"njir?! apa katamu? mengandung sianida?"

"kupingmu salah dengar," kata inupi santai.

[name] dengan kesal mendudukkan diri di samping inupi, sedangkan sang lelaki masih sibuk mencari acara televisi yang sedikit bermutu. sampai tiba di salah satu siaran berita.

"pencurian 7 mobil mewah oleh geng termengerikan di tokyo yakni bonten kembali terjadi, 8 korban tewas tanpa kepala dan satu korban luka luka. belum di ketahui pasti apa motif pencurian ini, kata saksi yang berhasil selamat, para kriminal bonten melakukan hal kejam itu karena gabut—"

𝗚𝗨𝗖𝗖𝗜! ; kokonoi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang