O12

1.2K 260 165
                                    




°୭̥•

[name] berjalan santai melewati jembatan, sesekali menoleh kearah matahari terbenam yang cukup menenangkan jika di pandang. sesekali gadis tersebut membenarkan letak barang belanjaanya yang hampir melorot dari genggaman.

"rumah inupi jauh sekali," ujarnya.

tak terhitung entah berapa hari, berapa jam, berapa detik ia tinggal dirumah seorang inui seishu. berniat ingin segera pergi dari sana, namun sang pemilik rumah malah mengizinkannya tinggal sampai [name] mendapatkan hidup normalnya kembali.

yah lagipula saling menguntungkan, inupi bisa mendapatkan babu tanpa di pungut biaya perbulan. lalu [name] dapat tempat tinggal gratis tanpa bayar.

setidaknya begitu lah hal yang saling menguntungkan diantara keduanya.

[name] menyanyikan lagu dengan bergumam, sesekali melompat kecil tertawa. teringat video receh di toktok.

"itu yang di maksud tuan hajime?" bisik-bisik gerombolan para lelaki membuat [name] refleks menoleh. bukan bisik-bisik lagi, lebih tepatnya seperti obrolan.

sebenarnya yang membuatnya merasa terpanggil adalah nama yang mereka sebutkan, siapa tadi? tuan hajime.

[name] memperhatikan gerombolan yang lima meter lebih jauh dari tempatnya berdiri, di bangku taman mereka sedang memandangi layar handphone dan sesekali melihat kearahnya.

wah, apa nih?

"kebetulan atau memang kita yang sedang hoki?" salah satu dari mereka berdiri.

[name] yang was was jadi semakin was was, gadis itu segera melanjutkan langkahnya dengan cepat. walaupun wajahnya datar, jantungnya benar-benar sedang disko dengan musik jedag jedug full bass.

'rumah inupi tinggal belok kanan, lewatin gang, belok kiri lewatin gang lagi. terus jalah lurus, lewat gang— ANJG KEBANYAKAN GANG!' batin [name] frustasi.

harusnya tadi ia mengambil jalan pintas saja, walaupun sama saja tetap lewat gang. ya mending dari pada bergang-gang.

semakin cepat ia melangkah, semakin cepat pula gerombolan itu dibelakangnya. kalau begini, sudah fiks ia dibuntuti. apa yang dimaksud tuan hajime itu adalah hajime kokonoi? mungkin saja ia. mengingat hanya nata de koko yang punya pengaruh besar di masyarakat sekitar.

pengaruh besar sebagai kriminal berbahaya nomor satu di jepang misalnya.

"aduh, inupi kenapa rumahmu jauh sekali sih?" gerutu [name], gadis itu memeluk erat kantung belanjaanya.

"berhenti, nona cantik!"

teriakan menggelegar membuat [name] menegang, siapa yang dipanggil barusan, dirinya? perasaan [name] tidak cantik.

semakin di kejar, [name] semakin menjauh. mempercepat langkahnya. rasanya gemas sekali ingin punya kekuatan teleportasi seperti five hargreeves.

"mama tolong saya," jerit [name] sembari berlari yang mana membuat orang orang yang membuntuti nya ikut berlari.

"ADA BAPAK BAPAK TEMEN-TEMEN!" teriaknya kesetanan, berbelok ke gang menuju rumah inupi.

𝗚𝗨𝗖𝗖𝗜! ; kokonoi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang