OO5

2.1K 513 200
                                    






°୭̥•

"uang yang kemarin kurang?" kokonoi melontarkan pertanyaan pada [name] yang tengah melamun duduk di teras mansion milik kokonoi.

lelaki tersebut berdiri disamping [name] yang membudeg-an telinga, karena sibuk ngelamun entah ngelamunin apa koko gatau. dia bukan cenayang btw.

karena kesal diabaikan, koko menyenggol [name] dengan kakinya. lumayan keras terbukti dari gadis tersebut yang hampir terjungkal, selain itu [name] juga kaget bukan main.

"apasih?!" kesal [name], ia mengelus pinggangnya yang tertendang koko.

kemudian memandang sang pelaku dengan kesal, lagi ngelamunin tentang masa depan malah di ganggu. kan kesal jadinya.

koko menaikan sebelah alisnya, ia menegapkan tubuh. "lah kok ngegas?"

[name] menghela nafas, ia tidak boleh kesal dengan koko atau akan tertendang dan jadi gelandangan.

"maaf, koko." akhirnya gadis tersebut memilih untuk ngalah, meskipun ia tau ini salah kazutora.

kazutora : hah?

"gua tadi nanya, uang yang kemarin gua kasih kurang apa gimana? kok muka lo ngenes banget kaya orang pinggiran." ujar kokonoi, roastingan ia keluarkan dengan nada menyebalkan.

sebelum [name] membuka mulut, kokonoi menyambar lagi.

"oh, apa perlu gua kasih duit lagi?"

[name] membulatkan matanya, apa-apaan koko itu. gadis tersebut akui, kokonoi memang pandai cari cuan buktinya duitnya selalu ngalir seperti pipa rucika. tapikan masih kalah sama daisuke yang punya heusc.

"ko, uang 100jt yang kemarin aja belum aku pakai. masa mau di kasih lagi? jangan bikin orang miskin ketar ketir dong." omel [name].

kokonoi memutar bola mata malas, "jadi miskin ngeluh, giliran di kasih duit kebingungan. diangkat jadi anak bill gates langsung stroke kali ya." ujar koko, kemudian ia melangkahkan kaki masuk kedalam rumah.

[name] cengo, ia bingung dengan perubahan mood seorang kokonoi. ini sudah dua minggu dirinya berada disini, dan perangai koko memang suka begitu.

ngomel, ngeroasting, kadang peduli, kadang acuh. kaya cwk.

[name] mengendikan bahu, lalu memutuskan untuk masuk kedalam rumah juga. karena hari sudah sore, udara diluar juga agak dingin.

gadis tersebut mengedarkan pandangannya, dan mendapati kokonoi tengah duduk di sofa sembari ngopi manja. sembari menonton berita di televisi, tentang pembobolan bank yang dilakukan oleh sekelompok kriminal bernama bonten.

cukup menghibur diri sih, karena koko suka sekali kalau gengnya masuk tv.

"ko," panggil [name].

kini giliran kokonoi yang pura-pura budeg, lelaki tersebut masih menyesap kopi di cangkir mahalnya.

"kokonoi," panggil [name] lagi, untuk yang kedua kalinya. tetapi koko masih membudeg.

𝗚𝗨𝗖𝗖𝗜! ; kokonoi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang