[2] Lelakiku [Secret Love]

Duapuluh Lima - Sebuah Tragedi

Pukul 09.00

Udara kota bandung masih terasa sejuk, meski matahari mulai perlahan muncul dan membuat silau tidak membuat semangat bocah kecil itu menyurut.

Setelah diskusi dan debat yang panjang sekali dengan keputusan final salsha mengalah menganti bajunya, kini mereka tiba disalah satu  wisata kebun binatang.

Aldi memarkirkan mobilnya di tempat yang sejuk. Sementara salsha bersiap-siap memakai sunblock dan lain sebagainya aldi justru repot mengecek isi kantung plastik dengan merk salah satu minimarket terkenal.

Di dalamnya ada beberapa makanan ringan dan minuman, dalam perjalanan tadi mereka sempat mampir untuk membeli beberapa makanan ringan dan minuman.

" Caca mau makan dulu sebelum masuk?." Tanya aldi

Bocah itu hanya mengeleng sebagai jawaban.

Lalu aldi mengambil tas miliknya dan memasukan beberapa minuman serta makanan ringan.

"Kenapa di keluarin semua?." Tanya salsha saat aldi mengeluarkan barang-barang miliknya dari dalam tas dan menggantinya dengan snack dan minuman.

" Ga muat, nanti kalau kalian mau mau makan atau haus ga repot." Ucap aldi

Demi apa, seorang aldi dirgantara. Artis papan atas rela tidak membawa parfum, tissu basah, tissu kering, bahkan dompet sekalipun dia pindah ke saku celananya. Mengeluarkan semua barang-barang yang wajib di bawa dan menggantinya dengan coklat, snack, susu sampai air mineral.

Salsha cuma ngeri saja tas branded limited edition itu talinya putus karna terlalu banyak isi.

"Gamau ganti celana? Kita beli dulu."

Salsha menghembuskan nafasnya kasar saat lagi-lagi pakaiannya di komplain aldi.

Dia memang lagi mode gembel jujur saja. Stylenya dengan aldi sangat berbeda jauh.

Celana pendek, kaos dan jaket oversize beserta sandal jepit favoritnya. 

Sedangkan aldi memang sedikit lebih enak di lihat, dia menggunakan sepatu, kaos dan celana panjang.