Duapuluh dua - Tanggung jawab

132 19 3
                                    

Misiii
Duh dari 2018 gak kelar kelar ini cerita karna sibuk real life 😂 makasih untuk kalian yg masih mau baca janji ini sampe selesai kok ✌🏻

Luv ❤️

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"wa'alaikumsallam, cari siapa ya om."

Bocah kecil itu hanya membuka sedikit pintu agar kepalanya bisa keluar sementara badannya bersembunyi dibalik pintu.

'Ah anak gue gemes banget.' Batin aldi, dia tersenyum bahagia melihat gadis kecil itu.

Melihat laki-laki itu tersenyum justru membuat Caca ketakutan. Pasti ini om-om yang sering bundanya bilang, om-om penculik yang akan menculik anak-anak nakal.

Aldi menekuk lututnya, mensejajarkan tubuhnya agar dapat melihat dengan jelas putri kecilnya.

"Bundanya ada?."

Masih dengan senyuman di wajahnya aldi bertanya. Bahagia, dia sangat bahagia entah karna apa yang jelas bibirnya sedari tadi tidak berhenti tersenyum dan itu diluar kendalinya.

Masih dengan tatapan curiga Caca sedikit menutup pintu lalu berlari masuk kedalam rumah, mendapat respon seperti itu cukup membuat aldi kaget dan bingung sebelum akhirnya samar-samar dari dalam rumah dia mendengar teriakan bocah itu memanggil bundanya.

Sambil menunggu aldi memilih duduk di teras dan mengeluarkan ponselnya.

"Bundaaa, itu di depan ada om-om nyariin bunda."

"Siapa sayang?." Tanya salsha bingung

Setahunya tidak ada orang yang tau alamat rumah ibunya bahkan mantan pacarnya di Amerika pun tidak tahu, dan salsha tidak mempunyai sahabat laki-laki jadi siapa yang mencarinya?

Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya pertanda 'tidak tau'

Salsha tersenyum, lalu tangannya bergerak mengusap rambut putri kecilnya itu.

" Yasudah kamu ke kamar gih sana sama oma. Bunda temui tamunya dulu." Ucap salsha sebelum berdiri dari duduknya menuju pintu utama

Sementara aldi buru-buru kembali memasukan ponselnya ke saku celana setelah mendengar derap langkah dan suara pintu yang terbuka.

Dia berdiri dan menyabut salsha dengan senyuman, berbanding terbalik dengan salsha yang menatapnya tak percaya.

"Ngapain?." Tanya salsha

"Kita perlu bicara." Jawab aldi

" Saya rasa kita tidak ada masalah, jadi tidak ada yang perlu di bicarakan."

Aldi mengeram kesal saat salsha tiba-tiba berubah menjadi formal kepadanya.

" Aku mau kita nikah, kita harus nikah!."

"Jangan gila!." Pekik salsha
Salsha melihat kedalam rumah takut ibunya mendengar keributannya dengan Aldi dan lebih bahaya lagi jika Caca mendengarnya.

"Atas dasar apa kita harus nikah?."

"Tanggung jawab, aku mau bertanggung jawab atas kejadian 5 tahun lalu aku mau---

"Diam!." Pekik salsha

Perihal kejadian 5 tahun lalu tidak ada yang tahu, termasuk ibunya  itu adalah rahasia yang dia simpan rapat-rapat dan dia tidak mau ibunya sampai tau jika tidak mungkin dia akan sangat kecewa dengan putrinya ini.

Menikah dengan aldi juga tidak masuk dalam rencananya, dan kejadian itu sudah dia lupakan bangkit dari rasa trauma yang menyakitkan selama bertahun-tahun tidaklah mudah.

"Tidak ada yang harus di pertanggung jawabkan. Kejadian itu sudah aku lupakan jadi aku harap kamu juga begitu, mari kita hidup dengan jalan masing-masing."

" Gak semudah itu, setelah aku tau ada anak diantara kita gimana mungkin aku lepas tanggung jawab. Bertahun-tahun aku cari kamu, aku mau minta maaf dan Caca adalah alasan terkuatku untuk tanggung jawab." Marah aldi

" Dan aku sudah bilang kan Caca bukan anak kamu."

"Lalu anak siapa kalau bukan aku ha?." Pekik aldi

" Kamu gak perlu tau, Caca anak aku, aku bunda dan ayahnya. Jadi sudahi tingkah konyolmu itu pulanglah dan jangan ganggu lagi. Kita selesai disini." Salsha berbalik hendak masuk ke rumah namun tanganya di tahan oleh aldi

" Mau seberapa kuat kamu menolak dan memintaku mundur aku akan tetap maju." Bisik aldi

"silahkan kalau kamu mau menyesal seumur hidup." tantang salsha 


Setelah mengucapkan itu salsha masuk kedalam rumah dan menutup pintu rapat-rapat. seolah mengusir aldi secara halus. dia sama sekali tidak menyangka bahwa aldi akan datang menemuinya bahkan dengan gilanya menganggap Caca adalah anaknya. 


salsha masih saja mengatai aldi dengan berbagai sumpah serapah, dirinya yang awalnya respect dengan perlakuan aldi mendadak menjadi sangat-sangat sebal dan benci. 

"siapa sayang yang dateng?." 


salsha berhenti mengutuk saat ibunya datang, dirinya memasang senyuman semanis mungkin dan menggelengkan kepalanya.

"gak kok bun, bukan siapa-siapa."

"ooh.. yasudah kamu bantuin bunda sebentar yuk bunda lagi masak mau di bagiin tetangga. sekalian syukuran putri bunda akhirnya pulang masih inget punya rumah."

"Nyindir terosssss." 


----------------------------

10 Desember 2021

[2] Lelakiku [Secret Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang