[2] Lelakiku [Secret Love]

Delapan belas - Sahabat (Katanya) part 2

hallo, gimana kabarnya? duh hampir setahun ya hehe. ya kalo masih ada yang nyimpen cerita ini di library makasih, selamat membaca.

-------------------------------------------

"di lo ya bener-bener deh ah!." sudah hampir satu jam salsha mengomel, sementara tanganya tidak berhenti men-scroll layar ponselnya.

entah berawal dari siapa foto aldi bisa tersebar, yang jelas kini dia menjadi bulan-bulanan media dan netizen. 

"tuh lihat gue di katain pelakor lah, cewek bokingan lah. hih sumpah ya pengen banget bunuh lo tau gak!." kesal salsha melempar ponselnya asal.

"yaudah napain sih, orang yang mereka bicarain gak bener juga ngapain di fikir. noh gue beli es krim banyak, mending makan sana di abisin steffie tau rasa." jawab aldi santai 

"dah lah mau ke toilet gue."lanjut aldi masih membawa ponselnya dia menju ke arah toilet.

salsha yang malas menanggapi aldi memilih menidurkan diri di sofa, ah benar-benar. saat datang bulan ditambah gosip tentang dirinya dan aldi. benar-benar membuat nyeri perutnya semakin menjadi. 

"gue gamau tau ya ki, gue bakal tindak tegas semua yang hate comment tentang salsha." ucap aldi dalam telfon.

mungkin di depan salsha dia terlihat cuek dan bodo amat, tapi faktanya tidak. dia tidak bisa membiarkan orang lain bermacam-macam dengan orang yang di sayangnya, dia pasti akan pasang badan apapun yang terjadi.

setelah memutus sambungan telfon dengan kiki, aldi membuka aplikasi instagramnya. lalu membuat insta story 

" gue gatau apa yang kalian fikirkan, dan juga gue ga tau siapa yang lancang ambil foto tanpa ijin dan membuat berita hoax.  jujur gue benci dan kecewa banget dengan kalian yang nge hate comment. gue dan salsha temen, apa salah dan ada undang-undang larangan kalau gue mau main? dan sekali lagi kalau kalian masih nge hate comment dan fitnah gue ga segan-segan bawa hal ini ke jalur hukum." 

lalu aldi menutup aplikasi instagramnya.

tok..tok..

"di woy di, gawat tolongin salsha." 

steffie mengedor-gedor pintu kamar mandi, membuat aldi kesal dan membuka pintu.

"apesih, bar-bar amat jadi cewek." jawab aldi

"salsha noh dia---

tanpa menunggu lanjutan ucapan steffie aldi berlari keluar dari kamar mandi. 

dan di sana di sofa terlihat salsha yang meringkuk sambil meremas perutnya. keringat sebesar biji jagung terlihat di pelipisnya, meski matanya terpejam aldi mengerti bahwa salsha sedang kesakitan. 

"kenapa? kerumah sakit ya?." tanya aldi sambil jongkok di samping salsha. 

hanya rumah sakit yang ada di kepalanya, tanganya bersiap untuk mengedong salsha namun diurungkan karena melihat bercak darah.

"steff, tolong gantiin celananya salsha dulu bisa?." tanya aldi

steffie hanya mengangguk. 

"gue keluar dulu, nanti kalau udah buka aja pintunya." lanjut aldi lalu keluar dari appartemen salsha.

------------------------------------

"lo sayang banget ya sama salsha?." 

"ha?."

" segitu paniknya sampe nyeker?."

"eh."

kini aldi dan steffie sedang duduk di ruang tunggu, dan salsha sudah di tangani oleh dokter. ya memang tadi saking paniknya atau entah kenapa aldi buru-buru membawa salsha ke klinik terdekat. mungkin karena fokusnya terpecah dia tidak sadar kesini tidak memakai alas kak. 

"lo beneran sayang sama salsha?." tanya steffie

"menurut ngana?."

" ya kalo sayang mah perjuangin, nanti kalau di ambil orang baru nyesel. nanti nanges." cibir steffie

"lah lo kira selama ini gue ngapain epuy, main dakon apa?." kesal aldi.

----------------------------

"ga papa kok pak ini, tunggu infusnya habis ya. nanti bole pulang." ucap suster sambil meyiapkan untuk memasang infus.

"lah diamah takut jarum sus." jawab aldi, dia bergerak maju, mendekap salsha dan menyembunyikanya dibalik ketiaknya selagi suster memasang infusan

"bau ketek dut, sialan lo ga mandi berapa abad sih!." protes salsha

aldi hanya diam tak membalas, ya lebih baik salsha ngomel-ngomel ke dia daripada panik gak mau di infus.

==============

14  Mei 2021

Selamat lebaran semuanyaaa.

mohon maaf lahir batin ya, selamat menikmati thr dari om dan tantee