Renjun dan Jun sedang melihat ke bawah, dan melihat Chenle yang menunjukan tanda bahwa semuanya sudah siap dengan tangan nya yang memperlihatkan tanda oke
Renjun berjalan perlahan ke arah ranjang dimana Lia sedang terlelap disana. Ia mengusap halus pipi chubby kekasihnya itu
"Eughhh...." lengkuhan kecil terdengar dari bibir tipis Lia, ia sedang berusaha membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang menerpa kornea matanya, begitu ia membuka matanya ia melihat seseorang yang selama ini ia dambakan kedatangannya. "Renju-jun" lirihnya dengan suara serak suara khas orang yang baru saja bangun tidur
"Nee, sepertinya kau baik-baik saja tuan putri" ujarnya sambil memandang lekat ke kedua iris coklat milik Lia. Ya memang benar sih kalau Lia baik-baik saja, tapi terkurung selama hampir satu bulan lebih dan tidak dapat leluasa membuatnya semakin merasa tersiksa
"Aku merindukan mu" ucap Lia dengan mata berkaca-kaca dan memeluk Renjun dengan erat seraya menelusupkan kepalanya di dada sang kekasih
"Aku juga merindukanmu" ucapnya.
'Ah dasar anak jaman sekarang, tidak lihat apa aku sedang disini' batin Jun. "Hey apakah kalian akan terus berpelukan disitu? Jika kalian tidak lupa, kita harus segera kabur dari sini" ujarnya sambil menatap kearah kedua kekasih itu
Renjun melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi Lia. "Ayo!"
Renjun, Lia, dan Jun segera beranjak dan membuka pintu. Tapi......
......begitu membuka pintu, ketiganya terkejut melihat beberapa penjaga yang sudah berdiri dengan tegas dan menodongkan pistolnya ke arah mereka
"Hehehe...
...KABUR" ketiganya berlari kearah jendela. Renjun berlari dan menarik tangan Lia, sedangkan Jun berlari dibelakang mereka. Banyak peluru-peluru yang berterbangan, tapi untungnya mereka cukup gesit dan juga Renjun yang selalu menjaga Lia sehingga tidak ada satupun dari mereka yang terkena peluru. Ketiganya melompat ke arah balkon dibawah mereka
Melihat Renjun, Jun, dan Lia yang melompat dari atas, Jisung bergegas untuk mengamankan anak kecil yang bersama mereka, Jisung dan Chenle ikut melompat ke arah pohon, setelah Renjun, Jun, dan Lia. Mereka melompat dari ranting ke ranting yang cukup besar
Jeno dan Mark sudah menunggu mereka dibawah bersama dengan Jaemin, Yang-yang, Haechan, dan Yuta. Mereka dengan segera masuk ke dalam mobil. Jeno dan Mark langsung menancap gas, para penjaga tadi mengikuti mereka dan melesatkan beberapa peluru ke arah mobil mereka yang membuat kaca belakang mobil mereka retak. Beberapa saat kemudia mereka melihat mobil-mobil itu jauh berada dibelakang mereka
"Apa kita sudah terbebas?" Tanya Jaemin pada Mark yang sedang mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Sementara mobil yang dikendarai oleh Jeno berada di depan mereka
"Sepertinya begitu" ucap Yang-yang
"Tidak, belum" ucap Mark sambil menunjuk beberapa mobil yang sama persis dengan mobil yang mengikuti mereka tadi dipersimpangan tepat di depan mereka
Jeno dan lainnya juga melihat mobil tersebut
"SH*T!!!" umpat Yuta. "Sepertinya mereka mencoba untuk menggiring kita ke suatu tempat" lanjutnya
"Lalu kita harus kemana?" Tanya Jeno
"Kita harus mencari kesempatan untuk kabur" Ucap Renjun
Kini mereka berada di sebuah perempatan. Jeno langsung membelokkan kemudi ke arah kiri, dan diikuti oleh mobil yang di kendarai Mark
"Jeno kita akan kemana?" Tanya Renjun
"Aku yakin Lia tahu" jawabnya
Yuta, Renjun, dan Jun seketika mengarahkan pandangan mereka ke arah Lia memandang Lia dengan tatapan bingung. Sementara Lia hanya menunduk
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH ♡Huang Renjun♡
Genç KurguMeraih mimpi bukanlah hal yang mudah, begitu pula hal yang dirasakan oleh seorang Huang Renjun. Ia harus berjuang terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun seperti apa akhirnya? Baca yuk ceritanya !!Warning!! Cerita 100% hasil pe...