Tenth

2K 298 9
                                    

🥀__🥀




Dania, Hani dan Reiya duduk berdekatan diteras atas, tidak terlalu dekat karena Dania yang sedang memotong dan mengukur kain, wanita itu akan memulai kegiatan menjahitnya. Hani dan Reiya hanya menonton karena kalau mereka mengganggu nanti kerjaannya malah semakin berantakan. Hanya ada mereka bertiga dirumah, Jayandra sedang bertemu dengan dewan didireksi kantor, Januar yang sedang menjadi sopir pribadi para tamu mereka, Janesh yang sedang bertugas dan Cecil yang masih dalam misi menumpang di kost Wina.

"Ibu dulu kerja ya??" Pertanyaan itu terlontar tiba-tiba dari mulut Reiya. Melihat Dania yang tidak bisa diam mengundang jiwa keponya.  Dania itu tidak mampu hanya berdiam diri dirumah, pernah sekali ia tidak berangkat memancing selama tiga hari dan dihari keempat kolesterolnya langsung tinggi. 

"Iya, dulu tuh ketemu bapak ditempat kerja. Ibu atasannya bapak" 

"OOh, pantes aja bapak biasanya manggil ibu pake ibu juga" Dania mengangguk, pandangannya masih fokus pada ukuran kain yang nantinya akan digunting.

"Dulu bapak tuh cuma pekerja lepas, Ibu bagian keuangan, sampe punya Januar juga ibu masih kerja. Dulu Januar dititip ke tetangga kalo Ibu sama bapak kerja" Hani terkekeh, ia sudah tahu cerita ini. Januar yang terlantar. "Tapi ibu berhenti karena ngerasa kalo ibu mulai berjarak sama Januar. Kalo Rei perhatiin, Januar sampe sekarang masih canggung kan sama ibu??" Reiya mengangguk, januar memang berbeda dengan Janesh dan Cecil. Dulu Reiya pikir itu karena faktor Januar anak pertama, ternyata..

"Trus ibu juga gak enak sama bapak, ya namanya kita kerja di sawit kan. Pekerjanya hampir rata laki-laki, semuanya hampir setiap hari godain ibu. Ibu gak mau menyakiti hati bapak, jadi ibu resign aja trus hamilin Janesh tuh" 

"Makanya ibu tuuh ngelarang kalian kerja, kalo kerja cuma buat uang bedak aja mending gak usah. Urus rumah, asuh anak sendiri, rasanya gak enak kalau berjarak sama anak sendiri" Reiya mengangguk, lagi-lagi ia menemukan perbedaan pola pikir dari bundanya dan Dania.





🥀__🥀







Jayandra meletakkan ponsel dan melepas kacamatanya ketika merasa Dania tidak akan berhenti mengomel. Wanita itu sudah mengomel dari mereka masih berada dirumah makan tadi, ia kira Dania sudah puas karena Hani dan Reiya menanggapi dengan baik, mereka sangat cocok menjadi partner gossip.

"Kok bisa gak ada sopan santunnya sama sekali. Kalo gitu dari awal aja gak usah nginep disini, tunjukkin muka aja udah, nyapa aja. Kita ini masuk kegolongan orang tua loh, bapak itu adek mamaknya dia, ibu nih bibinya. Bisa-bisanya dia kurang ajar begitu" Jayandra menghela nafas pelan, masalah ini akan berhenti Dania bahas sampai wanita itu bosan. Permasalahannya adalah, keponakan Jayandra yang kemarin berkunjung tiba-tiba pulang begitu saja, melewati mereka yang sedang duduk berkumpul diruang tengah tanpa berpamitan. 

"Mereka kan emang gitu bu, yaudah gak usah diambil hati. Ibu marah-marah mulu nanti tekanan darahnya naik" Jayandra memijat bahu Dania, yang dipijat hanya mendengus sebal. Tadi Hani dan Reiya juga sudah mengadukan apa saja perlakuan yang mereka dapatkan, itu membuatnya semakin kesal. 

"Bahkan Ririn aja yang kalo tiap abis duit selalu kerumah kita masih gitu pah, gak ada basa-basinya" Ririn itu keponakan Jayandra yang kuliah dijakarta. Dulu ketika baru mau kuliah orangtuanya meminta izin untuk Ririn agar tinggal bersama mereka, tapi Dania menolak. Ia malas tinggal bersama orang yang tidak mau mendengar perintah.

"Makanya ibu males kalo keluarga bapak main kesini, adaaaa aja kelakuan kurang ajarnya" Jayandra mengangguk. Sebenarnya siapa pun yang berada diposisinya pasti akan mengamuk. Padahal mereka menyambut dengan baik, tapi kenapa yang disambut tidak memberikan respon yang baik dan tidak menunjukkan adab-adab bertamu. Mau ditegur ke orangtuanya tapi mereka semua sudah besar, sudah tahu yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Jadi yang Jayandra lakukan hanya menenagkan Dania dan memintanya untuk tidur segera, berharap besok keduanya menantunya dapat menghibur dan menghilangkan amarad Dania.







🥀__🥀

ˈfam(ə)lēTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang