Hari ini adalah hari pertunangan Bang Amar dan Kak Sarah. Acara dilaksanakan di salah satu ballroom hotel di ibukota. Acara dimulai pada jam 4 sore hingga selesai. Kami sekeluarga sepakat tidak mengundang terlalu banyak tamu. Ini sesuai dengan keinginan Bang Amar dan Kak Sarah.
Nampak pula keluarga angkat Kak Sarah menhadiri acara ini. Apalagi anak laki-laki Kak Sarah, Daniel selalu berada disamping sang Ibu yang sebentar lagi menjadi istri Bang Amar. Acara berlangsung lancar. Keluarga Tante Nanda, Tante Mona dan sahabat Mommy lainnya juga hadir.
Setelah acara tukar cincin selesai, aku yang mulai tadi memperhatikan si gendut Bella mengikutinya diam-diam. Percaya atau tidak, diantara semua undangan yang hadir, perhatianku hanya terpusat pada si Bakpau. Mulai awal acara, Bella selalu bersama Jasmine, anak bungsu Tante Mona. Mereka berdua seusia meski tidak pernah berada di sekolah yang sama keakraban mereka terlihat jelas. Jasmine yang memiliki fisik tinggi dan langsing, sedangkan rambutnya dipotong pendek seperti Dora memang terlihat tomboy dan sangat menyayangi sahabatnya yang gendut itu.
Di hotel ini selain memiliki fasilitas yang lengkap, juga memiliki fasilitas berupa gazebo-gazebo yang dilengkapi berbagai bunga hias yang cocok untuk selfie. Rupanya Bella dan Jasmine menuju salah satu gazebo di samping Ballroom dengan membawa beberapa makanan serta dessert yang telah disediakan. Mereka berdua asik menikmati makanan dan saling mengobrol santai sepertinya. Tidak beberapa lama, Jasmine menerima telepon seseorang, lalu meminta izin ke Bella untuk pergi sebentar. Bella hanya mengangguk dan masih meneruskan acara makannya dengan santai.
Bella mengenakan dress panjang berwarna peach dengan kardigan berwarna hitam yang panjangnya sampai ke siku. Kali ini rambut indahnya diikat jadi satu. Bella juga memakai anting berbentuk buah apel. Make up yang cocok yang Bella kenakan semakin membuatnya cantik berkali-kali lipat. Tapi aku juga suka melihat wajahnya yang polos tanpa make up. Ya, pada dasarnya dia memang sudah cantik saat masih menjadi embrio.
Aku tersenyum tipis saat melihat Bella makan dengan lahap tanpa peduli saus dan cream mengotori sudut bibirnya. Ini bocah kebiasaan makannya tidak pernah berubah. Kulangkahkan kaki menuju tempat Bella berada.
Aku berada tepat di depan Bella yang masih asik dengan makanannya tanpa menghiraukanku yang sudah berdiri tegak dihadapannya.
"Ehm!" Tegurku.
Bella menoleh ke arahku, dengan cuek ini bocah malah sibuk dengan dessert-dessertnya.
"Ehm!" Tegurku sekali lagi.
"Kenapa sih Kak? Batuk? Minum konidin aja sana!" Sahutnya jutek.
Dengan gemas, aku mencubit pipi kanannya cepat.
"Sakit Kak! Kenapa sih suka banget cubit pipiku!" Ucapknya kesal.
"Lo makan kok banyak banget sih, jangan-jangan dessert disana habis gara-gara lo ya!" Ucapku tersenyum jail.
"Emang kalau iya kenapa?" Jawabnya sewot.
Aku tidak menjawab perkataannya, dan langsung mengambil dessert cokelat yang tersisa satu ditangan berisinya dan segera kumasukkan ke dalam mulutku."Ish Kak Al nih jail, jelek lagi, suka ambil makananku!" Kata Bella yang mulai berdiri dan siap menonjokku. Tapi kali ini aku lebih gesit dengan sigap aku menahan kepalan tangan kanannya yang hampir mengenai pipiku dan aku membalas mencubit kedua pipinya yang memerah.
"Pipimu semakin bulat ya!" Ucapku sambil terkekeh pelan.
"Lepasin, ish sakit Kak Al!" Rengeknya sambik memukul-mukul kedua tanganku yang masih menjepit pelan pipi chubbynya.Kalau dulu waktu masih kecil, ini bocah pasti sudah nangis kalau aku kerjain seperti ini. Bella masih berusaha melepaskan tanganku dari pipinya. Karena kesal Bella ingin menendang kaki kananku, aku siap menghindar ke arah kiri sehingga posisi tubuh kami semakin dekat. Bella segera memukul dada kananku tapi tanganku segera memegang erat tangan kanannya.
Bella berusaha memberontak hingga gerakan spontannya saat dia ingin menendangku sekali lagi malah membuat kakinya terpeleset tubuhku belum sempurna menahan bobot tubuhnya dan akhirnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Chubby Wife
Romancekomedi romantis yang terjadi dengan hubungan Bella dan Aldrick. perasaan tertarik semasa kecil yg dimiliki Aldrick saat bella masih bocah rupanya berubah menjadi rasa yang tak pernah dia duga sebelumnya. ketika perasaan tertarik berubah menjadi cint...