Part 9

43 5 0
                                    

Sudah satu jam rasanya aku tidur dengan nyenyak. Ketika posisi tubuhku telentang namun lenganku masih menjadi bantal si Bakpau. Perlahan aku merasakan satu lengan Bella memeluk leherku dengan erat. Wajahnya mendekati ceruk leherku. Kurasakan hembusan hangat napasnya membelai leherku.

Posisi seperti ini membuat sesuatu dariku terbangun. Astaga aku berusaha menahan diri agar tidak menyerang si Bakpau dalam tidurnya yang terlalu nyenyak. Jangan tanya detak jantungku sekarang bagaimana, serius aku cukup gelisah dengan posisi seperti ini. Terlebih lagi saat ini, salah satu paha montok Bella berada di atas tubuhku. Tepatnya bagian tubuh yang sensitif. Secara tidak langsung menyentuh sesuatu di bawah sana.

Aku berusaha menggeser pelan pahanya, tapi lagi-lagi Bella menggerakkan pahanya di posisi seperti ini. Posisi seperti ini tidak menguntungkan bagiku. Rasa ngantuk ini entah pergi kemana. Aku menghitung angka 1 sampai 100 dalam hati. Berharap mata ini kembali terpejam. Tapi belitan pahanya semakin membuatku panas dingin. Rasanya aku tidak tahan lagi. Kepalaku jadi pening rasanya.

Perlahan aku mengubah posisi tubuh Bella menjadi telentang. Untungnya dia tidak terbangun dari tidurnya. Ku tatap lekat wajah cantiknya. Ya Allah, kenapa Aldrick ganteng ini berubah jadi mesum sih saat melihat leher putih si Bakpau? Meski si Bakpau memakai piyama panjang menutupi tubuhnya, tapi tidak mengurangi keindahan yang tersembunyi di pikiranku yang mulai tadi travelling.

Tatapan mataku seperti seorang predator yang ingin memakan mangsanya. Si Bakpau ini, hidangan yang paling menakjubkan bukan? Astaga Aldrick, berhenti berpikiran mesum seperti om-om pedofil melihat bocah cantik.

Aku menggeleng kepalaku kuat-kuat. Malam ini ujiannya berat sekali rasanya. Aku berani bersumpah hanya dengan si Bakpau reaksi tubuhku menggila seperti ini. Perlahan aku menundukkan wajahku. Ku kecup lama kening si Bakpau.

25 menit sudah berlalu, aku sudah tidak tahan. Segera aku menuju kamar mandi. Sepertinya mandi air dingin akan sedikit membantu tubuhku saat ini. Setelah aktivitas di kamar mandi selesai, aku segera mengambil wudhu. Masih ada sedikit waktu untuk sholat tahajud.

Selama 15 sampai 20 menit aku bermunajat pada Tuhan yang Maha Esa. Setelah usai, aku segera menuju ranjang untuk beristirahat sebentar. Masih ada waktu satu jam lebih sebelum sholat subuh. Syukurlah, rasa ngantuk ini membantu membuat mataku terpejam.

Rasanya baru sebentar saja aku tertidur ketika aku mendengar teriakan histeris di dekat telingaku. Sontak aku membuka mata. Belum sepenuhnya kesadaran menyapaku. Si Bakpau sudah mendorong tubuhku hingga aku terjatuh dari ranjang.

Aku mendelik kesal dengan apa yang dilakukan si Bakpau. Baru hari kedua aku jadi suaminya sudah mendapatkan KDRT.

"Kak Al, kenapa tidur di ranjangku?" Teriak Bella.
Aku mengangkat sebelah alisku, Really? Si Bakpau bertanya itu padaku. Ini bocah lupa ya kalau kemarin menikah denganku.
"Eh Bakpau! Kamu lupa ya status kita sekarang? Ya wajar kita tidur satu ranjang, wong kita suami istri!" Sahutku ketus.

Bella termenung sebentar mendengar perkataanku, lalu menatap wajahku dengan polos lalu tersenyum malu.
"Hehehehe... maaf Kak Al, aku lupa kalau kita sudah nikah. Kan aku baru pertama tidur sama cowok selain Papa dan Kakakku. Maafin Bella ya Kak!' Ucapnya sambil nyengir lebar.
"Tau ah, malas kakak rasanya. Kamu suka KDRT sama kakak. Ini baru hari kedua loh kita nikah, udah gini yang kakak terima!" Sahutku sebal.

"Jangan marah dong Kak, nanti cepat tua loh!" Bujuknya.
Kampret memang! Bujuknya nggak ada manis-manisnya. Aku tidak menyahut perkataannya, aku segera mengambil handuk lalu menuju kamar mandi. 25 menit lagi adzan subuh.

Beberapa saat kemudian, aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang meliliti pinggang sampai lututku. Aku melihat Bella yang melotot menatapku. Lalu rona merah menyerang kedua pipi bulatnya. Bella segera menundukkan wajahnya sambil memilin ujung piyama yang dikenakannya. Tunggu dulu, setelah kuperhatikan leher dan telinganya juga memerah.

My Chubby WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang