4

8 3 0
                                    

2013

Taeil duduk menghadap Young Jae dan JungAh yang duduk berdampingan dengan mengenakan hoodie kembar berwarna coklat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeil duduk menghadap Young Jae dan JungAh yang duduk berdampingan dengan mengenakan hoodie kembar berwarna coklat. Mereka terlihat seperti beruang sirkus yang riang gembira, saat ini pun mereka menjadi pusat perhatian seisi café karena mereka kini sedang bernyanyi bersama.

Young Jae terlihat merekam kegiatan mereka dengan handycam kesayangan Young Jae. Taeil ikut bertepuk tangan mengikuti ritme nyanyian JungAh. Tentu beberapa pengunjung café sesekali melirik kearah mereka. Karena dilihat dari manapun, orang akan tahu bahwa salah satu diantara mereka bertiga ada yang sedang berulang tahun.

“Saranghaneun Nam Young Jaeeee, saengil chuuka hamnidaaa…” JungAh dan Young Jae masih bernyanyi.

Hari ini adalah ulang tahun Young Jae. Cake kecil sudah tertata rapi dihadapannya lengkap dengan lilin warna-warni. Dua orang ekstrovert ini tetap cuek dengan keadaan sekitar dan tetap menikmati perayaan ulang tahun Young Jae.

“Hya hya, buat permohonan,” Seru JungAh sambil menepuk nepuk lengan Young Jae setelah mereka selesai bernyanyi.

Young Jae mengangguk dan menutup matanya serta menggabungkan jari-jarinya. Taeil dan JungAh hanya tersenyum melihat Young Jae yang menutup matanya terlalu rapat hingga kerutan disamping matanya dapat terlihat.

Ia pun membuka matanya setelah beberapa menit. Dengan sekuat tenaga, Young Jae meniup lilin di hadapannya dan diakhiri dengan tepuk tangan meriah dari JungAh dan Taeil.

“Mwoya, lama sekali permohonanmu,” ejek Taeil. “ini, dari eomma,” ucapnya sambil memberikan bingkisan yang tertutup kertas kado.

“Eh? Eomoni?” Young Jae mengambil kadonya. “aigoo, mengapa rapot repot?” Ia menatap bingkisan rapi yang diberikan oleh ibu Taeil. “sampaikan terima kasih ku padanya,”

“Wah, ibumu baik sekali, Taeil ah,” puji JungAh yang ikut memegang megang kado yang terasa empuk itu. “hubungan kalian benar-benar dekat, ya!”

“Lebih dekat dari yang kau bayangkan,” entah mengapa Taeil mengucapkan kalimat ini dengan berbisik.

“Eh? Andwae~” JungAh memeluk lengan Young Jae manja. Young Jae pun tersenyum dan ikut bertingkat manis. Sebuah pemandangan yang sudah biasa Taeil lihat. Kedua temannya yang memiliki wajah seram dan mengintimidasi ini rupanya berubah menjadi anak manja saat berkencan.

“Jagiya,” panggil JungAh pada Young Jae. “ini dariku,” ucap JungAh sambil memberikan kotak kardus dengan pita.

“Aa… thelima kacciiihh…” Young Jae pun memeluk JungAh erat. Sementara itu Taeil hanya bisa menutup wajahnya dengan tangannya karena suara yang dibuat-buat Young Jae terdengar cukup keras.

“Taeil ah, kau tidak bawa kado?” Tanya JungAh yang masih memeluk Young Jae.

“Eh? Aku?” Taeil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. “akan kutraktir ke karaoke saja,”

[END] TWO PERSON || MOON TAEIL , NAKAMOTO YUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang