10

14 1 0
                                    

2021

GRAKK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GRAKK!

Pintu ruang konsultasi dibuka tiba-tiba. JungAh yang sedang membaca buku pun terkejut mendengarnya. Si pembuat ulah adalah Yuta. Dilihat dari raut wajahnya, ia menunjukkan ekspresi yang tidak bagus hari ini.

“Yuta?” sapa JungAh, ia memilih menggunakan nada rendah dari pada memarahi Yuta yang membuka pintu ruangan secara tiba-tiba.

Yuta terang-terangan berjalan ke arah meja JungAh. Langkah yang penuh emosi. Yuta pun mendekatkan wajahnya ke wajah JungAh. JungAh yang merasa risih berdiri dari duduknya dan mengajak Yuta berbicara.

 JungAh yang merasa risih berdiri dari duduknya dan mengajak Yuta berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mwoya? Ada apa?” Desah JungAh heran sambil bersandar di tembok.

“Apa yang terjadi semalam?” Tanya Yuta langsung ke intinya. “kudengar Daiki berkelahi,”
JungAh hanya membuka mulutnya. Mengingat kejadian tadi malam.

JungAh telah mengencani seorang atlit sepak bola dari Jepang selama 3 bulan. Mereka berdua tidak sengaja bertemu di sebuah pesta natal tahun lalu. Selama JungAh berkencan, Daiki, pacar JungAh sudah mengenal Yuta dan teman-teman Jepang JungAh. Mereka menjalani hubungan jarak jauh, namun tak jarang mereka mengunjungi Negara satu sama lain untuk bertemu dan berkencan.

Kemarin malam, teman Daiki mengadakan pesta di sebuah klub di Gangnam, JungAh yang sudah tentu diundang ikut hadir, namun Yuta tidak hadir saat itu karena padatnya jadwal yang ia miliki. Daiki memiliki badan yang atletis seperti seorang pemain sepak bola pada umumnya. Parasnya yang gagah dan tampan mampu menarik perhatian wanita. Namun tadi malam, Daiki malah membuat onar dengan mabuk dan berkelahi.

“Semua itu ada di berita,” lanjut Yuta memberikan informasi. “kau tidak apa-apa?”

“Eh? Oh. Ya,” angguk JungAh, “ia hanya luka lebam di tangan, dan sudah kembali ke Tokyo tadi pagi,”

[END] TWO PERSON || MOON TAEIL , NAKAMOTO YUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang