EPILOG

12 2 0
                                    

2022

Suasana gedung SM Entertaiment kembali hidup setelah seminggu para karyawan melakukan liburan akhir tahun. Yuta menyapa beberapa karyawan yang lalu lalang melewatinya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sudah waktunya karyawan SM pulang. Namun tidak dengan Yuta, ia kini berjalan menuju ruang konseling sambil membawa sebuah bingkisan.

TOK TOK TOK

Yuta masuk ke dalam ruangan itu. Tampak dokter Ahn sedang berbincang-bincang dengan JungAh. Keduanya sudah melepaskan jas dokternya.

“Oh, Yuta ssi?” Sapa dokter Ahn.

“Selamat tahun baru, dokter,” tunduk Yuta hormat.

“Selamat tahun baru juga,” sambut dokter Ahn. “Kau baru kembali dari Osaka?”

“Ne,” Yuta berjalan mendekat ke arah dokter Ahn. “ini ada bingkisan tahun baru, dokter. Ini kue mochi,” Yuta memberikan bingkisan kotak hitam pada dokter Ahn.

Dokter Ahn menerimanya dengan senang hati sambil menatap lekat kotak bingkisan itu, dokter Ahn tampak tersenyum gembira. Namun, seakan mengerti tujuan Yuta datang ke ruang konsultasi, dokter Ahn pun pamit pergi.

“Annyeong. Lama tidak bertemu,” sapa JungAh canggung. Ia membalik badan dan mengambil air di atas meja kerjanya. “kau mencariku?” tanyanya sambil menghadap jendela. Ia melihat salju terlihat turun dengan lebat.

 Ia melihat salju terlihat turun dengan lebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau.. tidak membalas pesanku,”

“Pe..pesan?” JungAh terlihat panik sambil pura-pura tidak ingat.

“Aku mengucapkan selamat tahun baru,”

“Eh? Oh.. itu?” JungAh kini memasang wajah sok cuek dan menatap Yuta. “Geurae. Selamat tahun baru juga,”

“Lalu..” Yuta mengusap punggung belakangnya dan berjalan mendekat ke meja JungAh. “pesan mengenai aku menyukaimu, mm…..bagaimana?”

“Ne?!” JungAh pura-pura kaget seakan baru pertama kali mendengarnya. “A..itu..” JungAh menegak minumnya.
“JungAh hya, nan neol joahae,” Yuta mengatakan ‘aku menyukaimu’ lagi secara lisan.

Dengan terlihat panik, JungAh meletakkan botol minumannya ke atas meja. “Yuta hya, dengar,” JungAh menghadapkan kedua telapak tangannya pada Yuta seolah menyuruhnya berhenti bicara. “ini.. bukan rasa ‘suka’. Kau tidak ‘suka’ padaku. Rasa yang kau punya itu rasa iba, rasa kasihan terhadapku. Kau salah mengartikan,”

“Eh?” Yuta membelalakkan matanya tidak mengerti.

“Ani.. maksudku… kau kan tahu bagaimana perjalananku selama ini. Kau juga sering melihatku menangis. Hya… ini bukan rasa ‘suka’, tapi kau hanya kasihan padaku. Kau hanya ingin melindungiku,” terang JungAh yang tidak yakin dengan perasaan Yuta.

“Ania. Aku menyukaimu!” Ucapnya mantap, membuat wajah JungAh memerah. “selain itu, apa tidak boleh aku memiliki rasa untuk ingin melindungimu?”

“Aku tidak perlu dilindungi, aku..”

[END] TWO PERSON || MOON TAEIL , NAKAMOTO YUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang