"Gue akan ke Rusia" Tiba tiba ivan bersuara.
Lima pasang mata yang tadinya sibuk dengan makanan dimeja terus berpaling melihat ivan.
"Kapan? " Tanya Ruben
"untuk apa lu kesana?" Wendi ikut menyoal
"Cuma untuk beberapa hari kan Van" Giliran Wenda menyoal
"Kok tiba tiba sih" Tasha turut bersuara
"Lu ngak ada pertanyaan untuk gue jawab?" Ivan bertanya ke ayu yang dari tadi hanya dia tanpa soal
"Jawab aja pertanyaan mereka, Itu udah mewakili semuanya" Balas ayu.
Bukannya ayu tidak ada pertanyaan untuk ivan jawab,namun ayu lebih kaget mendengar satu ayat yang keluar dari mulut ivan tadi. Dia tahu,Ivan pasti akan pergi lama.. soalnya bukan ngak pernah ivan keluar negeri sebelum ini cuma kali ini ivan kelihatan serius.
"Ayo jawab..kok lu malah diam sih" Ruben mendesak.
Ivan mengengam tangan ayu yang ada dibawah meja,ia memberikan senyum ke ayu setelah merasa balas dari ayu yang mengengam kembali tangannya..
"Gue akan ke Rusia mungkin 2Tahun, Papa mahu gue untuk sambung kuliah di sana..Papa mau gue ambil alih kantor Yayasan.."
"Terus dunia model lu gimana? Itukan minat lu " Tanya Wenda
"Yah, gimana lagi wen..Gue harus turuti kehendak papa. Siapa lagi yang bisa papa harapkan. Gini nih asib anak semata wayang " balas ivan
" Bangga orangtua lu van punya anak kayak lu. Lu ikutin apa aja asal papa mama lu senang.. " Tasha kagum dengan sikap ivan yang selalu turuti apa aja kemahuan orangtuanya meski mereka semua tahu dunia model itu adalah segalanya bagi ivan bahkan sekarang nama ivan sangat terkenal di pentas peragaan.
Ayu terus menatap wajah ivan yang disampingnya.
"Ay.."
".........."
"Ay, lu ngak papa kan? Kok diam aja dari tadi?"
Ayu hanya mampu tersenyum dan angguk sebagai jawaban dari pertanyaan ivan.
"Tapi lu masih ada di sinikan nanti waktu gue nikah ama tasha bulan depan? " Soal Wendi
"Yaa ada lah, Gue akan ke Rusia seminggu selepas nikahan lu wen..tenang wen.. " Balas ivan
..........
Hari ini adalah hari pernikahan Wendi dan Tasha. Bermakna,minggu depan waktu untuk Ivan berangkat ke Rusia.
"Lu sanggup van, ninggalin dia?" Soal Ruben saat hanya tinggal mereka berdua di meja.
Ivan memandang Ruben dan kemudian kembali memandang ke arah pelaminan. Melihat Ayu Yang dari tadi sibuk berpotretan bersama sama Wenda dan Pasangan pengantin di pelaminan..
"Lu juga tau status gue dan Ayu kan ben. Ngak pernah ada kata jadian antara gue dan ayu, lagian lu kayak ngak tau aja ben, kan ayu lagi dekat sama jay. gue sama ayu cuma sahabatan. dan lumayan dekat"
"Iya,tapi gue juga tau van kalo dalam hati lu ada Ayu kan? Apa lu ngak takut Van dengan jarak yang akan kalian hadapi nanti buka ruang untuk orang ketiga? Gimana nantinya kalo jay berjaya merebut hati ayu"
"Ben, sayang gue untuk ayu melebihi segalanya ben. Mesti nanti Ayu bersama yang lain,Gue terima. Asal Ayu bahagia. lagian kami ngak pernah jadian. Ayu berhak untuk memilih siapa untuk kedepan.. begitu juga gue.. "
"aa ivan,foto yuk. kita belum ada foto berdua lho harini.." Ucap ayu yang tiba tiba muncul di meja.
"emang perlu ayy? ngak ahh " Ivan sengaja berpura menolak
" kok malas amat sih jadi orang. Yah perlu lah kan udah gantang gantang gini. Ayokkk.. " Ayu mula mengomel sambil menarik tangan ivan untuk berfoto.
"Kok aku baper ya yank, lihat ayu sama ivan foto foto gitu.." kata wenda yang tersenyum melihat ayu dan ivan.
"Kalian itu saling Nyaman. Saling ngerti. Kok pada gensi sih, Aneh.. " ucap ruben di dalam hatinya sambil memandang ke arah Ayu dan Ivan yang kelihatan mesra sekali sewaktu berfoto.
-Tbc-
Enjoy ya :) Maaf, Masih banyak kurangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
"LELAKI SEPERTI DIA"
RomanceJust A Story. Seorang laki laki, Yang setia Demi satu CINTA.