Part 26

476 50 12
                                        

"Ya Allah, titip aku kekuatan untuk aku hadapi semua ujian ini. Beri aku jalan,untuk aku temui jalan keluar dari masalah ini Ya Allah. Jika benar dia tercipta dari rusuk ku, KAU permudahkan segala rintangan ini buat kami. Dan jika sebaliknya, KAU beri lah kami pengakhiran yang baik, kuatkan kami untuk terima segala yang di tentukan untuk kami.. " Tanpa ivan sedari, airmata menetes di pipinya.. Tidak pernah dia tangisi apa yang terjadi dalam hidupnya,tetapi tidak hari ini, setelah satu keputusan yang telah tekad untuk dia ambil..

"Bor... " Panggilan dari Wendi mengejutkan ivan..

"Ehh, kapan lu berdua masuk? " Ivan menghapus airmata di pipi nya

"ini baru aja, tapi sempat kok kita lihat lu bengong dan menangis di situ. Pantasan lu ngak sadar kita ketuk pintu.. " Ruben menarik kursi di hadapan meja ivan dan duduk.

"Lagi kenapa van? tumben lu begini? " Wendi bertanya dan ikut duduk di samping ruben

"Gue butuh lu berdua saat ini. btw, maaf ya kalau gue udah ganggu waktu kerja lu berdua. " Ivan juga akhirnya menarik kursi nya dan ikut duduk.

"Ngak apa apa, gue juga lagi ngak ada yang penting. Cuma di kantor aja..Wendi juga tadi pass gue nelpon dia udah selesai ketemu rekan bisnis dia. Jadi lu ngak usah minta maaf deh.."

"Iya tuh... nah sekarang gue ama ruben udah di sini nih.. lu cerita deh ama kita lu kenapa van? "

"Ayu tadi hampir di tabrak dan waktu yang sama, mobil ayah ayu di tabrak lari..."

"Terus ayah sama ayu gimana? Baik baik aja kan?" Tanya ruben panik,setelah mendengar apa yang menimpa ayu dah ayah..

"Baik baik aja. ada dirumah.. Untung nya gue lihat ada mobil yang dipandu ke arah ayu, dan untungnya lagi gue sempat teriak nyuruh ayu mundur.. Ayah ibu sama bilqis juga ngak papa, cuma mobil ayah doang yang harus di baiki,lumayan sih habis di tabrak.."

"Terus Kalau semuanya baik baik aja,kenapa lu begini? " Wendi memandang ivan

Ivan memejam seketika matanya,mencari kekuatan.. hanya itu yang dia perlukan saat ini..

"Gue akan cuba untuk jauhi ayu dan keluarganya.." Terang ivan dengan mata yang masih di pejam..

"Hah? bentar gue ama wendi butuh penjelasan dari lu.. biar gue ama wendi jelas dan faham. Ayu hampir di tabrak. Mobil ayah di tabrak lari. Terus sekarang lu kasi tau ke kita, lu mau jauhi ayu? Maksud lu gimana bor?"

"Semua yang jadi hari ini kerna ulah Jay. Dan barusan jay nelpon ke gue. Ini semua kerna gue sama ayu. Jay minta gue untuk jauhi ayu dan keluarganya. Jay ngak bahgia dengan hidup yang dia jalanin saat ini, jadi pada dia Ayu dan bilqis juga ngak berhak untuk bahagia. Gue mau gimana lagi bor.. nyawa, keselamatan ayu dan bilqis prioritas utama gue. Kalau perlu gue kasi nyawa gue, gue kasi bor. Asalkan hidup ayu,hidup bilqis dan keluarganya ayu selamat.."

"Tokk..Tokk.."
Tiba tiba pintu ruangan ivan di ketuk dari luar.

"Masuk.." Arah ivan yang sudah dapat meneka siapa gerangan yang mengetuk pintu ruangan.

"Maaf boss, tadi kata mbak meidy boss mau ketemu sama saya.." Wahyu menghampiri ivan. Senyuman turut di beri untuk wendi dan ruben yang ada bersama ivan. Dia amat mengenali dua sahabat boss nya itu...

Selain mbak meidy, Wahyu juga antara orang kepercayaan ivan. Jika mbak meidy banyak membantu ivan soal urusan di kantor, wahyu pulak banyak membantu ivan di luar kantor mahupun urusan peribadi ivan diluar kantor..

"Iya.. saya mau kamu urusin segala urusan kita untuk ke singapore. Saya sendiri yang akan ke sana untuk urusan bisnis kita yang akan berada di sana. saya mau kamu urusin semuanya secepatnya ya. kita akan ke sana secepatnya.. Terus ini ada kunci apartmen saya di sini, saya mau kamu bawa orang untuk beresin apartmen,kita akan tinggal di apartmen setelah pulang nanti.."

"itu aja? Baik boss, saya permisi dulu.. " Wahyu mengambil kunci apartmen dan berlalu keluar dari ruangan ivan..

"Wait. Apaan nih van? lu mau ke singapore? berapa lama lu mau ke sana? lu mau kabur dari ini semua? Ngak benar ini mah, masa lu mau kabur gitu..?"  Wendi tidak bersetuju dengan apa yang cuba di lakukan ivan

"Gue juga ngak mau kek gini wen, tapi untuk sementara ini aja yang gue pikirin, gue bukan mau kabur dari masalah ini. Yayasan memang butuh orang untuk ke singapore, dan pass waktunya..biar gue aja yang pergi.. itu juga nanti akan beri ruang untuk gue dan ayu sedikit berjarak.. setidaknya jay yakin gue mula menjauhi ayu.. selebihnya ntar aja gue pikirin mau gimana.." Ivan melepaskan keluhan yang berat

Ruben dan Wendi saling berpandangan, terut berasa simpati dengan apa yang terjadi, jika mereka di tempat ivan, meraka juga belum pasti apa yang harus dilakuin..

"Gini, apa pun yang lu mau lakuin.. setidaknya gue minta lu untuk tetap ada di sini sampai hari minggu ini. Minggu ini ultah bilqis yang pertama bor, lu malah udah nyiapin semuanya sama ayu kan? " Pinta Ruben.

"gue setuju ama ruben. Bor lu udah ada di setiap momen bilqis. Ini ultah dia yang pertama, dan lu ama ayu udah siapin acara ultahnya bilqis.. lu harus ada. Gimana caranya untuk lu untuk ada,tanpa di ketahuin sama orang jay, lu serah aja ama gue dan ruben.."

"Iya gue ama wendi akan urusin gimana cara lu bisa ke sana. Tenang, lagian kan ultahnya bilqis di private room. Yang di undang juga cuma kita kita doang.." Ruben turun menyakin kan ivan..

"Makasih Ya. Gue tau gue bisa percaya ama kalian berdua. Dan gue nitip ayu sama bilqis ya.. Sepanjang gue ngak ada, tolong di jaga kesayangan gue. Dan jika ada apa apa yang terjadi, lu berdua tau harus ngapain,siapa yang harus di cari.. gue percaya ama lu berdua.." Ivan bangun dan memeluk dua sahabatnya itu. Akhirnya berpelukan lah mereka bertiga, saling menguatkan antara satu sama lain nya..

..........

Hari ini ultah bilqis yang pertama.
Ivan memerhati dari jauh, kebahagian diwajah orang tersayangnya yang terpancar dari tadi,seawal majlis bermula..
hingga selesai acara, yang tinggal kini hanya saudara dan kenalan rapat..

"Apa ada lagi kesempatan untuk gue lihat wajah wajah bahagia ini Tuhan.." Ivan mengambil minuman lalu duduk di pojok ruangan, jauh dan terhindar dari yang lain..

Ayu yang dari tadi sibuk berfoto, meminta diri meninggalkan yang lain.. Bilqis yang digendong di serahkan ke syifa..

Ayu mengatur langkah menghampiri ivan yang di lihat duduk bersendirian jauh dari keriuhan mereka, dia seolah di dalam dunia nya sendiri..

Ivan mengangkat kepalanya setelah merasa pundaknya di sentuh seseorang..

"Hey.. Kamu kok beda bangat hari ini.." Tanya ayu..

Ivan memandang ke wajah ayu.. Pandangan ivan turut terarah ke arah wendi dan ruben yang memerhatikan mereka berdua dari jauh.. Anggukan kepala dari Ruben seakan mengiyakan apa yang ada di fikiran ivan..

"Ayy,yukk ada yang aku mau bicara sama kamu.. tapi ngak di sini ya, kita ke taman di luar itu bentar yuk.. " Ivan mengandeng ayu keluar dari ruang ultah bilqis.

"Ya Allah kau kuatkan hati ku untuk kedepannya.. " Genggaman tangan Ivan semakin erat, mengenggan tangan ayu, seolah olah tidak mahu tangan itu lepas dari genggaman nya...




-TBC-

"LELAKI SEPERTI DIA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang