Hari ini tiba, hari di mana Ivan akan ke berangkat Rusia.
Wendi serta istrinya tasha, Ruben dan wendah termasuk keluarga ivan turut kelihatan di bandara bagi menghantar ivan.
"Van,Ayu mana? tanya mama yang dari tadi tidak melihat ayu.
" Dia tau kan lu berangkatnya jam berapa" Tanya Ruben yang turut mencari kelibat ayu
"Tuh ayu. sama ayah dengan ibu.. " Tunjuk Tasha ke ayu yang sedang berjalan ke arah mereka.
"ma pah.. " ayu bersalaman dengan kedua orangtua ivan.
"Mama pikir kamu ngak datang cantik.." Mama merangkul ayu dalam pelukan dan mencium pipi ayu.
"Yah masa ngak datang.. maaf ya aa,Kami telat soalnya lumayan macet tadi. ada mobil yang mogok di jalan.. " Ayah Ayu menjawab bagi pihak ayu.
"Ngak papa ayah, yang penting Ayah ibu dengan ayu kan udah ada disini.." jawab ivan sambil memandang ayu.
Kini tiba waktu untuk Ivan terbang.
"Ma Pah, aku pergi ya. kalian jaga diri. Doain aku yah. " Ucap Ivan sambil memeluk kedua orangtuanya.
"Kamu jaga diri ya sayang mama,Ingat jangan tinggal solat. Ingat kamu harus telponan sama mama tiap hari, kamu harus jaga makan.. makannya yang benar. kamu harus.."
"Udah dong ma,Ivan udah besar. Udah tahu jaga diri. " papa memotong percakapan mama"You are my boy. Make Us Proud ya Ivan Gunawan. " Lanjut papa
Ivan berpelukan dengan semua yang ada di situ, Ruben,Wendah,Wendi,Tasha termasuk kedua orangtua ayu.
Dan terakhir, ivan berdiri di hadapan ayu.
"Sini,Hug. "
Ayu yang tadi menahan airmata memerhati ivan memeluk setiap orang yang disitu, Terus melangkah dan menghemburkan tangisnya di dalam pelukan ivan.
"Jangan nangis dong ayy, Gue bukan mau perang. Gue pasti pulang. "
"Aa lu jaga diri yaa. Gue pasti kangen. ntar siapa yang mau layani tiap permintaan gue.."
"Kan ada Jay. Dia pasti bisa turuti deh apa kemauan lu ayy.. "
Ayu hanya diam.
"hm, Gue pergi ya ayy. " Ivan melepaskan pelukan.
Ayu hanya berdiri kaku di tempat yang mana ia terakhir berdiri dipelukan ivan dan melihat ivan yang makin menjauh hingga akhirnya ngak kelihatan
"Ngak ada yang bisa sama kek lu aa, Jay dan Ivan ngak sama.." Bisik hati ayu.
"Ayo kita pulang. Ivan udah ngak kelihatan.." Suara papa Ivan menyedarkan ayu kembali dari lamunan nya.
Dan akhirnya mereka semua bergerak untuk pulang ke rumah masing masing..
-TBC-

KAMU SEDANG MEMBACA
"LELAKI SEPERTI DIA"
RomanceJust A Story. Seorang laki laki, Yang setia Demi satu CINTA.