🍂 17 | pulang

231 2 0
                                    

"Maafkan aku, karena aku kamu jadi kena Masalah gini, aku udah ngerepotin kamu." memegang tangan Eliza.

"Udah gapapa, andai juga aku nggak ajak kamu makan, mungkin kamu nggak akan disini." ucap dengan nada penuh penyesalan.

"Bukan salah kamu, aku juga minta maaf kalau Kai marah marah sama kamu tadi, maafin ya, dia emang gitu kalau aku kenapa kenapa." Yunjin.

"Justru aku bangga padanya, dia tadi wajahnya pucat khawatir banget nunggu  kamu di periksa dokter, kayaknya dia takut kehilangan deh dan kalau dia marah itu wajar sihh gapapa juga kok." tersenyum ke arah Yunjin.

Pintu terbuka ternyata Kai sudah datang di kamar Yunjin, Eliza berdiri dan berpamitan pada mereka untuk pulang.

"Aku pulang dulu yun." berdiri merapikan tasnya.

"Iyaa hati hati." melambai tangan ke arah Eliza.

Eliza memberhentikan langkahnya di pintu saat seseorang mengucapkan Terima kasih dan maaf padanya.

"Terima kasih dan maaf." ucap Kai.

Eliza berhenti dan menoleh ke belakang. "iya sama sama."

"Haii sayang, gimana kondisinya, udah enakan?" Kai duduk di bangku sebelah ranjang Yunjin.

Yunjin menggelengkan kepalanya yang menandakan dirinya belum benar benar baik.

Duduk di ranjang bersama Yunjin, membuat Yunjin posisi sekarang merangkul Kai.

"Udah kalau masih pusing istirahat dulu yaa, kenapa bangun? mau minta apa hmm?" Kai dengan nada lembutnya.

Hebat sekali seorang Kim Jong In yang tadi bahasa dan nadanya kasar, marah marah tanpa henti sekarang berubah menjadi manja dan lembut saat berada bersama wanitanya.

"Mau apa hmm?" mengulangi pertanyaannya.

"Gatau, tadi tiba tiba kebangun trus nyariin kamu, jangan tinggalin aku." Yunjin mempererat pelukannya.

"Engga sayang, gabakal aku tinggalin kamu, udah sekarang tidur lagi ya? kesehatan dijaga."

"Kamu habis darimana?" tanya Yunjin.

Kai yang bingung harus menjawab apa, terpaksa harus berbohong padanya, Kai tidak mau kalau Yunjin mengetahui siapa pelaku yang menabrak dirinya.

"Ke taman depan tadi cari udara."

Yunjin pun tidak memperpanjang masalah itu.

"Mau pulang." merengek Yunjin.

"Enggak." Kai tidak mengizinkan tanpa perizinan dari dokter.

"Kenapa?"

"Kamu belum pulih, gausah minta pulang, disini aku yang temenin yaa." Kai memperjelas omongannya.

"Yaudah tidur sekarang." melepas pelukan dan membaringkan Yunjin.

Saat Yunjin tertidur Kai pergi keruangan dokter untuk menanyakan sesuatu hal.

"Dok Yunjin minta pulang, gimana dok? kondisinya apa baik kalau pulang nanti?"

"Boleh pak, kondisi Yunjin sudah membaik karena dia sudah sadar juga dan luka nya pun tidak serius." menjelaskan dokter.

"Ohh baik dok, makasih kerja samanya." berdiri dan menjabat tangan dokter.

Bagaimanapun juga Kai tidak bisa menolak permintaan Yunjin, meski awalnya menolak Kai akan akan memikirkan permintaan Yunjin baik atau tidak, jika baik akan Kai turuti.

Pagi hari Kai mengemasi barang milik Yunjin.

Yunjin membuka mata dan menanyakan apa yang dia lihat hari ini.

"Mau kemana beres beres?" tanya Yunjin dengan suara masih berat karena baru bangun.

"Katanya mau pulang? pulang nggak?"

Yunjin yang awalnya mengantuk pun menjadi sumringah karena akhirnya dirinya akan pulang.

"Ganti baju dulu." ucap Yunjin.

Kai menoleh dan menolak omongan Yunjin.

"Nggak, jangan sekarang, ganti baju dirumah, jangan telanjang disini, aku gak mengizinkan." ucap Kai dengan  wajah sangat imutnya.

Yunjin terkekeh geli mendengar omongan Kai barusan, bisa bisanya di waktu seperti ini masih memikirkan hal itu.

"Naik kursi roda."

"Kenapa pakai kursi roda? aku bisa jalan sayang." heran Yunjin.

"Aku memintanya."

Yunjin tidak bisa menolak, Kai berbicara dengan wajah melasnya.

Dirumah...

"Udah istirahat aja gausah kemana mana dulu, aku tungguin disini." Suruh Kai.

"Kamu nggak ke kantor?"

"Nggak." merapikan selimut Yunjin.

"Kamu ada meeting penting kan? berangkat aja gapapa, aku disini sama bibi."

"Kok kamu tau?" Kai.

"Tadi nggak sengaja dengar pas kamu telpon." Yunjin.

"Aku tetep disini jagain kamu, aku takut kamu kenapa napa, gak perduli meeting aku."

"Oh gitu? oke kalau gitu aku mau marah sama kamu." mengalihkan wajah dari pandangan Kai.

"Jangan gitu." 

"Kamu mau berangkat nggak? berangkat sekarang! kalau ada apa apa aku bakal telpon kamu." suruh Yunjin dengan nada ngambeknya.

Kai masih memikirkan dan akhirnya berniat menuruti kemauan kekasihnya.

"Hmm baiklah baiklah aku berangkat, kalau ada apa apa harus telpon, nanti kalau udah meeting aku langsung kesini lagi."  berdiri dan memakai jasnya.

"Bi tolong jaga Yunjin, kalau ada apa apa langsung telpon aku."

"Baik tuan." menundukkan kepala.

"Yaudah berangkat dulu." Kai mengecup kening Yunjin.

"Ya hati hati."  melambai pada Kai.

*
*
*
*
*
*
*
Makasih yang udah baca, semoga kalian tidak bosan ya dengan ceritaku, Terima Kasih.

Sexy Husband l Kim Jong InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang