Amnesia?

781 146 51
                                    

Tidak hanya Haeju, namun Jihoon dan Sunghoon juga terkejut sampai mereka langsung menatap Haeju dengan tatapan panik.

"Pak, Haeju pucet." ucap Sunoo.

"Ah iya gapapa ke uks aja, nanti untuk keterangan lebih lanjutnya. Disini masih pemeriksaan." ucap Jaehyun, sebagai kepolisian setempat.

Sunoo memegangi bahu Haeju dan berjalan menuju uks diikuti oleh Jihoon dan Sunghoon. Mereka hanya diam karena Haeju tengah melamun dan masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Sesampainya di uks, Haeju duduk dan meminum air hangat yang dibawakan Jihoon.

"Haeju— ah ani, Juju ya." panggil Jihoon membuat Sunoo terkejut dan menoleh ke Jihoon. "Dia disini."

"Ah gila. Kan udah gua bilang disini juga gaaman hyung!" bentak Sunghoon.

"Ini udah jauh dari tempat tinggal Haeju! Gua tau, kalo dia bakalan nyari Juju sampe ketemu.. Tapi gua gatau akan secepet ini!" seru Jihoon.

"Juju? Juju itu Haeju?" tanya Sunoo.

"Oke, gua jelasin singkat. Iya bener, Juju itu Haeju. Panggilan dia waktu kecil termasuk gua sama Jihoon hyung. Lu tau dia sepupu gua, tinggal dirumah gua karena orang tuanya menjadi korban pembunuhan dan saat itu Haeju menyaksikan dan ia hampir dibunuh kalo gaada orang yang nolongin." Sunghoon menghela napas kasar. "Dia diasuh oleh orang tua kita selama beberapa bulan terus mengurung diri sampe orang tua kita menyerahkan ke kita karena mereka ada kerjaan di luar negri."

"Lu tau siapa yang bunuh?"

"Ngga, gaada yang tau bahkan Haeju sekali pun. Haeju gainget siapa orangnya yang ngebunuh orang tuanya dan yang nyelamatinnya." ucap Jihoon.

"Tapi dia nyari Haeju dan gua yakin pelaku pembunuhan Minju ini ulah orang itu." ucap Sunghoon.

'Bukan Lino hyung yang incer.. Tapi ini?' batin Sunoo.

Flashback on.
Sunoo menangis sendirian di gang sempit nan gelap, umurnya yang masih sekitar 15 tahun itu sudah menjadi gembel di pinggir jalan. Selama seminggu hari Sunoo kesulitan untuk mendapat makanan dan sering kali di usir dari beberapa restoran hanya dirinya menginginkan sepotong roti.

Sampai Sunoo tidak sengaja melihat aksi pembunuhan dan dirinya ketahuan oleh pembunuh itu. Sunoo berlari namun pembunuh itu melemparkan pisau mengenai punggungnya dan terjatuh.

"T-tolong.." ucap Sunoo.

Psikopat itu tersenyum melihat Sunoo yang menangis dan terkejut disaat Sunoo menggenggam lengannya.

"A-aku gaakan kasih tau siapa-siapa. Tapi aku mohon tolong rawat aku."

"Gua masih 17 tahun." ucap pembunuh.

Sunoo terkejut dan langsung melepaskan genggaman tangannya, keinginan untuk hidup semakin menurun dan Sunoo menyerahkan dirinya agar menjadi korban selanjutnya untuk pembunuh itu.

"Gua mau rawat lu, tapi lu mau lakuin apa yang gua suruh?" tanyanya.

"Mau! Apapun!" seru Sunoo.

"Apapun ya~"

Sunoo digotong ke mobilnya psikopat itu bersamaan dengan mayat yang diletakan di bagasi mobil. Sunoo mendapatkan perawatan darurat untuk punggungnya dari pembunuh itu.

"Nama." tanyanya.

"K-kim Sunoo."

"Gembel?"

"Bisa dibilang gitu."

"Kok bisa?"

"Ibu selingkuh. Ayah ninggalin aku sama ibu tapi ibu bertahun-tahun nelantarin dan akhirnya buang aku."

KILL(SAV)ER || Kim Sunoo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang