Jihoon membelakan matanya, ia teringat perbincangan semalam dengan Haeju. Pikirannya tertuju pada Haeju yang kabur dan bersikeras untuk tinggal bersama Heeseung.
Jihoon segera berlari mencari Haeju, pikirannya terbesit kalau Haeju masih disekitar sini dan ia menoleh ke rumah Sunoo dan berhenti berlari.
"KIM SUNOO!"
Jihoon mendobrak gerbang rumah Sunoo yang berkarat sehingga membuatnya kesulitan membuka, ia pun menggedor-gedor pintu rumah Sunoo sehingga laki-laki itu membukakan pintunya dengan wajah kebingungan.
"Kenapa?" tanyanya.
"Haeju ada disini kan?!" seru Jihoon.
Sunoo langsung mengerutkan dahinya, "Gaada, dia kemana?"
Jihoon mengusak rambutnya kasar, "Dia kabur."
Teringat ucapan Haeju semalam, Sunoo langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya kemudian kembali keluar.
"Ayo cari." ucapnya.
"Dia pasti dirumah kakaknya." Jihoon mengikuti Sunoo memasuki mobilnya. "Lee Heesung."
"OI IKUT DONG! GILA KALI LO NINGGALIN GUE!" seru Sunghoon.
Sunghoon segera memasuki mobil Sunoo dan Sunoo mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi menuju rumah Heeseung.
Jihoon tampak panik, tentunya Sunoo pun sama. Kedua nya pun sama-sama menunjukan ekspresi marah, membuat Sunghoon sedikit ciut karena takut.
"Lu tau rumah Heeseung?" tanya Jihoon.
Sunoo mengangguk, ia tidak peduli lagi jika Jihoon mencurigainya, yang dipikirannya hanyalah Haeju.
"Tapi mungkin aja Haeju main kerumah Wony." ucap Sunghoon. "Coba gua telpon-"
"JANGAN!"
Bentakan Jihoon dan Sunoo membuat Sunghoon terkejut.
"Jangan telpon siapapun, ngerti ga?" ucap Jihoon sambil menoleh kebelakang.
"I-iya maap deh." ucap Sunghoon.
Kring!!!
Ponsel Sunoo berbunyi, ia ingin mengabaikan namun melihat nama Lino di layar ponselnya, ia langsung mengambil ponselnya yang di dekat steer mobil.
"Ha?" tanyanya.
"Haeju di cafe gua, lu lagi nyari kan?"
Tuut.
Sunoo menginjak gas sehingga kecepatannya naik 2x lipat setelah mendengar kabar kalau Haeju ada di cafe gelato milik Lino. Sunghoon mengomel-omel karena Sunoo bisa membahayakan mereka namun Sunoo tidak peduli akan hal itu.
Sesampai di cafe gelato milik Lino, Sunoo memarkirkan mobilnya disana.
"Lah kenapa kesini? Katanya lu tau rumahnya Heeseung!" seru Jihoon.
"Ikut."
Sunoo keluar dari mobil, bergerak cepat diikuti oleh Jihoon dan Sunghoon untuk memasuki cafe gelato yang viral itu. Sunoo mendorong pintu dengan kencang membuat Lino dan Haeju menoleh.
"Sunoo- oppa?!" seru Haeju.
"KAMU NGAPAIN-" Jihoon tampak terkejut melihat Lino yang tengah menatapnya, ia mengerutkan dahinya sampai lupa untuk memarahi Haeju.
"KAMU!" Sunghoon menjitak kepala Haeju membuat gadis itu meringis. "JANGAN ASAL NGILANG DONG! NOH COWO LU NGEBUT BANGET KAYAK KERASUKAN SETAN GEGARA LU!"
"Sakit!" seru Haeju.
Sunghoon melirik ke Lino dan menunduk singkat, "Maaf ya Haeju ngerepotin."
Lino tersenyum, "Gapapa."
Jihoon menarik tangan Haeju sambil membawa koper milik Haeju, "Ayo pulang."
"Tapi oppa-"
"Gaada tapi-tapi."
Sunghoon kebingungan melihat Jihoon yang tampak kasar dengan Haeju. Ia juga bingung setelah merasakan sesuatu hal diantara Lino dan Jihoon yang cukup mencekam.
"Kami permisi." ucap Sunghoon sambil membungkuk singkat pada Lino.
"Tolong jaga Haeju ya." ucap Lino.
Sunghoon mengangguk dan segera menyusul Jihoon, meninggalkan Sunoo bersama Lino.
"Lu ga bilang kalo ada mereka." ucap Lino.
"Gua gamungkin bilang karna lu telpon, gua udah dimobil sama mereka." ucap Sunoo.
Lino menghela napas kasar, "Ketauan deh."
"Udah seharusnya."
"KIM SUNOO! BURUAAAN!!!" seru Sunghoon dari luar cafe.
"Gua duluan."
⏳️⏳️⏳️
Sesampai dirumah, Jihoon langsung menarik tangan Haeju kasar dan masuk kedalam kamar Haeju.
"Kamu bener-bener ya." ucap Jihoon.
"Aku cuma gamau ngerepotin kalian lagi." ucap Haeju.
"TAPI JANGAN KE HEESEUNG!" bentaknya membuat Haeju terkejut.
"Kenapa? Cuma dia satu-satunya keluarga aku yang tersisa. Harusnya aku udah sama dia setelah tau dia masih hidup."
"Lee Haeju." Jihoon menekan setiap kata dari nama Haeju. "Pinter dikit."
Haeju menunduk, ia sengaja berpura-pura bodoh agar Jihoon tidak mencurigainya. Hanya itu yang bisa ia lakukan.
"Jangan pergi dari rumah ini dan jangan ketemu lagi sama Lino."
Haeju terkejut mendengar nama Lino, "Oppa kenal Lino oppa dari mana?"
Jihoon mengerutkan dahinya, "Mworagu?"
"Oppa kenal Lino oppa?"
Jihoon memalingkan wajahnya dan berjalan keluar dari kamar Haeju, "Inget kata-kata oppa, jangan pernah berkomunikasi sama Heeseung dan Lino, atau oppa bakalan kurung kamu dikamar ini."
BRAK!
Jihoon menghela napas kasar, "Kenapa gaada yang bener sih."
"Hyung." Sunghoon memanggil. "Jangan kasar-kasar, gua takut dia trauma keinget kejadian itu."
"Iya, untuk kali ini aja. Gua cuma mau dia ga ceroboh, dia terlalu bego buat sadar akan lingkungan sekitar."
"Maksudnya?"
Jihoon memegang bahu Sunghoon, "Jaga dia ya, ajak dia main biar dia ga stress dan jangan lepas dari gandengan lu. Gua mau ke kantor polisi, mobil biar lu yang pake."
"Ohh oke."
Sunghoon memasuki kamar Haeju, "Haeju ya~~ Main yuk!"
Jihoon menjauhi kamar Haeju dan segera bersiap-siap menuju kantor polisi. Dirinya tampak memiliki perasaan tidak enak untuk hari ini, entah apa yang akan terjadi nanti, atau ia merasa bersalah akan sikapnya pada Haeju.
"Semoga gaada apa-apa." batin Jihoon.
⏳️⏳️⏳️
To Be Continued.
⏳️⏳️⏳️
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL(SAV)ER || Kim Sunoo.
Fanfiction"Apa aku harus percaya dia?" ·˚✎ ﹏ ꒰ ❛ jangan lupa follow, komen sama vote ya ❜ ꒱ #1 - treasurefanfiction ( 16 des 21 ) #2 - straykidsfanfiction ( 10 apr 22 ) #1 - enhypenfanfiction ( 5 jun 22 ) #4 - ive ( 7 mar 22 ) #5 - sunghoon ( 8 mei 22 ) #7...