Wonyoung memperhatikan Lino sampai Haeju menepuk tangannya, "Eh apa?!"
"Ngapain diliatin?" Haeju bertanya.
"Ganteng ego."
Yujin memutarkan pupil matanya, "Mulai dah mulai, kurang lu liatin Sunghoon?"
"Najis?! Lo ngapain bawa-bawa anak biadab itu?!"
"Ya lagi lo liat yang ganteng dikit langsung gitu."
"Ya emang ganteng kok."
Haeju terkekeh, "Tapi emang ganteng."
"IYA KAN! TUH GA CUMA GUA YANG BILANG."
Yujin menoleh dan langsung membalikan wajahnya, "Iya sih."
Tiba lah pesanan mereka, sebelum memakan Wonyoung menahan Yujin dan Haeju untuk menyendok karena ia ingin mengabadikan di ponselnya.
"Yaelah buruan." Yujin mulai kesal karena Wonyoung terlalu lama.
"Iya iya udah." Wonyoung langsung menyendok gelato itu dan langsung menggoyang-goyangkan kepalanya. "ENAK BANGET!"
"Cobain cake ini." Haeju menyodorkan cake yang ia pesan. "Ini the best."
Kedua temannya mencoba dan mereka sangat menyukainya bahkan pembawaan mereka semakin happy setelah memakan pesanan mereka.
"Permisi."
Suara itu membuat ketiga gadis itu mendongakan kepalanya dan melihat laki-laki tampan dengan rambut warna ungu tersenyum pada mereka terlebih lagi matanya terus tertuju pada Haeju.
"Oppa." Haeju menyapa.
"Jadi kamu dateng lagi ya sesuai apa yang aku bilang." Lino mengusak lembut rambut Haeju. "Tapi kenapa kamu gamau digratisin?"
"Aku gaenak."
"Yah, nanti aku sedih kalo kamu gamau aku bayarin." Lino melirik ke Wonyoung dan Yujin yang menundukan kepalanya singkat. "Halo, temennya Haeju ya."
"Iya, saya Yujin." Yujin memperkenalkan diri.
"Jang Wonyoung."
Ketika Wonyoung memperkenalkan diri, Lino menatap Wonyoung cukup lama dan tersenyum.
"Lino, temennya Haeju." Lino memperkenalkan diri juga. "Hari ini semua menu yang kalian pesen saya yang bayar ya."
"Ah gausah gapapa kok." Yujin menolak.
"Saya ga terima penolakan." Lino melirik ke Haeju dan tersenyum. "Aku kesana dulu ya."
Haeju mengangguk dan membiarkan Lino pergi, "Lu sih Wonyoung."
"Lah gua?!" Wonyoung melirik kembali ke Lino yang berdiri di depan kasir yang tengah berbicara dengan pelayan disana. "Tapi gua ngerasa ga asing sama dia."
"Lu kenal juga?" Yujin bertanya.
Wonyoung mengedikan bahunya, "Gatau ya, gua cuma ngerasa ga asing aja. Dah ah abisin, mayan di traktir."
Setelah mereka menghabiskan pesanannya, tentunya mereka tidak membayar karena pelayan menolak.
"Sekarang mau kemana?" Yujin bertanya.
"Main dirumah gua yuk." ucap Wonyoung.
"Gua mau ngomong sama Lino oppa, gua skip ke rumah lu ya." Haeju menyahut.
"Tapi ini udah jam 7 malem, kalo pulang jangan sendiri." Yujin mengingatkan karena kota mereka sangat berbahaya ketika malam.
"Iya tenang aja, gua minta jemput aja paling."
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL(SAV)ER || Kim Sunoo.
Fanfiction"Apa aku harus percaya dia?" ·˚✎ ﹏ ꒰ ❛ jangan lupa follow, komen sama vote ya ❜ ꒱ #1 - treasurefanfiction ( 16 des 21 ) #2 - straykidsfanfiction ( 10 apr 22 ) #1 - enhypenfanfiction ( 5 jun 22 ) #4 - ive ( 7 mar 22 ) #5 - sunghoon ( 8 mei 22 ) #7...