decision.
Dua jam lagi listrik mati, aku bertenger diatas atap rumah memasang tanda SOS hanya berpegangan kumpulan kain yang ku ikat memanjang. Juga memasang satu kaca diatap. Pemandangan langit penuh bintang karena tak ada polusi.
Aku sama sekali tak memakai senter, hanya mengandalkan sinar rembulan untuk penerangan. Ini mengerikan karena atap licin.
"fuck the army, jika mereka tak melihat tanda sebesar ini"
Aku turun pelan-pelan, nanti loteng akan ku bersihkan. Sekarang aku hanya mau minum kopi. Menuang air panas ke dalam cangkir, membuat kopi yang tinggal satu bungkus.
Ku lihat buih-buih air panas berkumpul ke tengah cangkir, Oh goddd aku baru saja memasangnya kenapa nanti harus ada badai...
Aku buru-buru mengambil ember kecil dari kamar mandi dan meninggalkannya di halaman belakang supaya terisi air. Aku tau disini banyak air.
Wajah menengadah ke langit, sudah mendung dan air mulai menetes.Aku menyipitkan mata, ada satu.. pesawat¿ putih seperti komersial tapi kok tidak ada suaranya. Tidak terlalu terbang tinggi, tapi tertutup awan. Ku harap benda itu melihat ke rumah ini.
Tetesan besar air hujan mulai turun mengenai mataku disusul suara memekakkan telinga. Teriakan yang sangat cempreng, seperti hewan tapi tak tau apa, bersautan ditengah derasnya suara hujan.
Mengunci semua pintu menggunakan benda berat, semua makanan seperti snack ku bawa semua ke kamar juga pisau. Mengamati apa yang terjadi di luar.
Kilatan petir selalu tertangkap oleh mataku. Tidak ada siapapun namun ada suara banyak orang berlari.Ini pagi hari namun seperti tengah malam di film horor. Pandangan mata menyapu rumah rumah di depan. Ingat rumah depan yang pemiliknya menolong orang asing?, tali di pintu yang ku pasang sudah tergeletak di lantai.
Aku melempar teropong, memukul dadaku agar rasa ketakutan dan sedikit sesak ini berkurang.
Aku harus selamat.
Aku harus melawan mereka.
Mereka bukan manusia.
Mereka hanya hewan, bukan spesiesmu.
Mereka lebih rendah daripada dirimu.
Jadi, aku bisa melewati ini.
Ini... ini bukan apa yang aku mau!. Aku memang introvent yang lebih suka apa yang orang lain tak ketahui, tak pernah mengenal orang lain dan rata-rata menyendiri.
Tapi ini lebih dari sendirian. Dan lihat, apa ada yang saling tolong menolong? Kita memang dilahirkan yang akhirnya mau tidak mau sendirian.
Lihat, sekarang apa yang kamu mau menjadi kenyataan. Sekarang waktunya mengadapi semua hingga harapan orang lain merubahnya.
*****
Fuck you
Aku menambah kata itu di atas atap. Mengambil setetes air hujan yang ku tampung masukkan ke dalam plastik steril.
Airnya agak keruh dan sedikit hijau ntah atau mataku yang salah.Aku mengambil tas dan beberapa makanan untuk dibawa ke loteng. Ya, aku memutuskan pindah tempat dan hidup di loteng selama yang ku bisa. Toh, memudahkan dalam melihat luar.
Aku mengambil buku gambar dan pensil, menggambar rute kota ini seingat otakku. Untuk apa lagi jika bukan untuk melarikan diri, disini tak ada markas tentara yang dekat.
Pertama, mencari stok makanan.
kedua, apa kelemahan mereka.
ketiga, aku harus melihat ke jalanan luar apakah jalan masuk kompleks masih tertutup dan jalan raya apakah bebas dari mobil terparkir sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOKASE
Mystery / Thriller"Watch your back, watch your step" ** Bagaimana Ashley akan menjelaskannya secara awam? sedangkan ia memiliki segudang kemungkinan tentang penyakit ini?. Kepercayaan adalah salah satu hal yang paling penting saat ini, namun ia mudah mempelajari oran...