Curious

0 0 0
                                    

"Minggir, aku ingin bertemu Ashley! Ini urgent"
"weyyy bro, tak boleh ada yang masuk sembarangan di tenda ini. Kau harus izin ketua dulu"

"Memang ini tempat apa hah?? AKU HANYA INGIN BERTEMU TEMANKU!"
"Kubilang harus ada izin dulu dari Evan!"

Dugh
"hey hey tak usah mendorongku!"

Dari dalam tenda aku mendengar suara orang yang ku kenal sedang beragumen, ku intip dari sela-sela.
Dan benar, aku menepuk jidat dan keluar.

"HEY! Tenang lah kalian berdua!"
Seketika Austin dan Ruslan berhenti saling mendorong.
"Dia memang temanku"

Ku tepuk pundak Ruslan dan berbisik "Maafkan perlakuannya, dan ku harap kau tak bilang tentang hal ini kepada Evan.."
"Sarapanmu besok, berikan kepadaku" Balasnya sambil tersenyum puas.

Ku acungkan jari tengah.

Sontak, Austin menarik pergelangan tanganku tanpa permisi. Tentu saja aku terseok seok pasir pantai.
"Austin! Apa apaan sih.., Lepasin!".
Setelah agak jauh dari tenda, ia melepaskan cengkraman.
"ASHLEYYY" raut wajahnya geram.

"Bantuin please please please..."
"Ada apa? Cerita dong" Austin menoleh memeriksa keadaan.

"Agatha menghilang.."

"APA?!?"

"kemarin malam.." nafasnya tak beraturan, dan sepertinya ia panik.
"Dia... masih ada di sebelahnya Rissa, tapi- tadi pagi... dia gaada!"

"Positif thinking, mungkin dia jalan-jalan. Gausah bikin orang panik deh!, aku udah kerepotan nyariin Cally.."

"Gamungkin! Kita udah peringatin Agatha supaya izin dulu kalo mau keliling, lah ini enggak!. Kita udah tanya-tanya dan nyariin dia selama 3 jam! Dari tadi! dan dia belum ketemu!!!"

Melihat raut wajahnya saja.. membuatku iba
"Baiklah, baiklah, aku akan membantumu melaporkan-"
ia memotong dengan cepat
"-melaporkan apa?"

"Orang hilang lah!-"
"Ke siapa??"
"Polisi-"
"BIG NO! Jangan lakuin, jangan."

"Austinn.. kamp ini luass buanget, dan kita cuma ada lima orang-. gini aja deh, kalo Agatha belum pulang sampai nanti malam, kita cari besok paginya-"

"-Ashley.. gimana kalo dia ketangkep terus.." Sangkal Austin yang membuatku semakin jengkel. Ini anak memang ngeyel.
"Oh my god, aku punya banyak urusan!"

"OKE FINE, kamu gausah ikut, biar kita ber-empat aja"
Ia berlari, pergi begitu saja, tanpa memohon dua kali.

Aku mendengus kesal.
Saat membalikkan badan, Evan sudah berdiri di dekatku
"Oh God!" Tentu saja terkejut! baru saja selesai dengan obrolan privasi, orang asing tiba-tiba muncul.
"Mau ikut mencari Cally?" Tawarnya

Ku lihat belakangnya, yang hanya ada anak-anak dari tendaku. Mereka menunggu
"Tim sar sudah memutuskan?? Kapan??"

"Belum, hanya kami saja. Kalau lelah tak usah ikut-"
"-bukan begitu.. tapi- OH! Aku akan mencari diary Cally, barangkali dia pergi ke suatu tempat" tiba-tiba aku ingat sesuatu

"Chia sudah memeriksanya, dan tak ada yang berguna. Jadi....?"
"Aku tak ikut, aku akan menjelaskan ke tim sar supaya pencarian Cally dilakukan lebih cepat"
"Baiklah"

Aku berjalan ke tenda, beberapa orang melambaikan tangan kepada ku sebelum pergi.
Mereka berbagi tugas. Dan kebetulan yang disengaja lagi, Evan dan Chia, hanya mereka berdua bertugas mencari di sebelah barat, dekat pohon waru.

Setelah ku rasa semua pergi dan sibuk mencari Cally. Aku masuk ke tenda, bukannya ke pos lapor, menggunakan sarung tangan dan masuk ke tenda kecil milik Cally.
Keadaannya berantakan sekali. Dan aku tambah membuat tempatnya kacau. Tentu saja mencari buku diarynya.

VIOKASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang