this is Jerga

165 23 0
                                    

sengaja up tengah malem, biar sedikit yang ngebaca ketikan cringe aku

!WARNING!
bab ini cringe++, jadi bagi kalian yang gak kuat sama ketikan cringe boleh di skip!

-

-

bugh!

"Brengsek!" amuk Jerga memberikan Arsha pukulan tepat di perutnya.

bugh!

"Akh! S-sakit anjing!" rintih Arsha berusaha menghalau pukulan Jerga.

bugh!

"S-stop! Lo bahkan gak mau denger alasan gua sialan!" teriak Arsha menatap marah ke arah Jerga.

sret

"Gua tanya berapa harga diri lo?!" sentak Jerga menarik rambut Arsha agar kepalanya mendongak ke arahnya.

Arsha meringis saat rambutnya di tarik kuat oleh Jerga.

"Gak mau jawab?" tanya Jerga memposisikan tubuhnya di depan Arsha yang terduduk di lantai.

"Badan lo udah bekas, tapi karna barang bekasnya itu lo, willing to use former people." sinis Jerga lalu menarik Arsha dengan cara diseret.

"Brengsek!" teriak Arsha setelah berdiam diri cukup lama. Emosi nya naik waktu Jerga bilang dia barang bekas.

Padahal semalem dia sama Petra cuma main uno, karna nungguin tukang servis ac di apartemen Petra dateng.

"Berani-beraninya lo ngerendahi gua tanpa bukti sama sekali!"

Jerga menghentikan langkahnya lalu menatap Arsha yang sedang terengah-engah.

"Bukti? Lo minta bukti? Dengan lo gak pakai baju di rumah orang aja udah jadi bukti kalau lo emang abis berhubungan badan sama dia!" seru Jerga menatap nyalang ke arah Arsha.

"Lo gak disana brengsek! Lo gak tau gua ngapain disana anjing!"

bugh!

bugh!

brak!

Jerga benar-benar memukul wajah Arsha tanpa ampun lalu menendang tubuh Arsha, bahkan Jerga gak segan-segan buat ngasih pukulan yang diluar nalar.

Setelah tubuh Arsha terdorong ke belakang yang mana ngebuat Arsha terlentang. Kurang dari 5 detik, Arsha kalah cepat dengan Jerga yang udah jongkok di depannya dengan posisi mengijak kedua lengannya.

"AKH ANJING!" rintih Arsha mencoba untuk menarik tangannya dari kaki Jegra. Bukannya lepas tapi Arsha rasa tangannya udah beneran lecet, mungkin luka(?)

Arsha terus berontak di bawah Jerga, ngebuat Jerga ketawa pelan lalu mencekik leher Arsha dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya sibuk merekam rintihan Arsha.

"Ayo ngebeontak lagi, biar gua bisa lebih enak nyiksa lo."

Wajah Arsha yang penuh dengan luka sekarang berubah jadi merah padam, Arsha butuh oksigen sekarang.

Dengan sisa tenaga yang Arsha punya, dia narik kerah baju yang Jerga pakai lalu menatap nyalang ke arah Jerga.

"M-mati aja lo bajingan!" sumpah Arsha dengan napas tersengal-sengal.

"Gak bisa napas ya? Lo minta baik-baik coba nanti gua dengan senang hati ngelepasin nya." ucap Jerga lembut dengan smrik yang sedari tadi tidak hilang dari bibirnya.

Arsha ngegelengin kepalanya gak setuju dengan yang Jerga pinta, "T-tolong Jer." tapi mulutnya gak bisa di ajak kerja sama.

"See? your mouth and heart are not in sync darling."

Bastardis | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang