Sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore tapi cuaca masih panas.
"Sa balik yuk." ajak Hadam saat mereka mengistirahatkan diri dibawah pohon.
"Ogah, gue nungguin wahana yang buka nya malem." tolak Arsha sambil menyeka keringat yang membasahi wajahnya.
"Mana peta nya?" pinta Arsha pada Hadam yang berada di hadapannya.
"Nih."
Arsha mengambil kertas yang Hadam berikan lalu mencari tempat yang paling menjadi incaran pengunjung.
"Nah kesini yuk Dam." tunjuk Arsha pada peta di atas meja.
"Ngapain, mandiri kan bisa." ujar Hadam meminum caramel macchiato nya.
"Kalau gak mau yaudah, gue aja." ucap Arsha berdiri dari duduknya sambil membereskan barang-barang nya.
"Gue cabut."
Cepat-cepat Hadam menahan tangan Arsha, "Ngambek elah, yaudah ayo." akhirnya Hadam mengalah daripada Arsha ngambek.
-
-
-
"HAHAHAHA ANJIR MUKA LO!" tawa Arsha saat Hadam memakai kacamata yang satu lensa saja seukuran wajah Hadam.
"Cepetan anjing, malu-maluin." umpat Hadam memegang bahu Arsha agar menghadap ke arah kamera.
ckrek
"Sekali lagi."
ckrek
"Lagi-lagi!"
ckrek
"Stop!" teriak Hadam lalu mengambil alih remote control di tangan Arsha.
Arsha tertawa pelan menunggu hasil foto mereka.
"Nih, awas aja kalau ilang gue bakar rumah lo."
"Dih. Cepetan katanya mau naik kora-kora." ujar Hadam menarik Arsha yang sedang asik memotret hasil foto mereka dengan ponselnya, katanya sih buat di upload di Instagram.
"Sabar kali ah, masih jam 6 juga." ucap Arsha mengikuti langkah Hadam di depannya.
Memilih untuk tidak memperdulikan ocehan Arsha, Hadam terus saja menarik Arsha menuju wahana kora-kora.
Saat sampai di depan kora-kora Arsha memandang sekitar dan tidak menemukan ada orang yang mengantri untuk naik ke kora-kora.
Rupanya semua orang sudah naik ke atas kora-kora dan hanya menunggu waktu saja.
"Belakang aja Sa, biar lebih kerasa." ujar Hadam menuntun Arsha agar duduk di bagian belakang.
-
-
-
"HUAA ANJING KEPALA GUE MAU PECAH!!" teriak Hadam menundukkan kepalanya sambil memeluk lengan kiri Arsha.
Arsha tertawa kuat mendengar teriakkan Hadam. Ini kedua kalinya mereka naik, dengan paksaan Arsha tentunya.
Wahana yang sedang mereka mainkan tiba-tiba berhenti.
"Eh?"
"Kenapa nih?"
"Woi! Gue bayar mahal-mahal tapi di mainin cuma sebentar maksudnya apa?! Mau korupsi lo pada?!"
Begitulah kira-kira amukan para pengunjung yang merasa marah saat wahana yang mereka naikin tiba-tiba diberhentikan.
Suara amukan yang semakin menjadi-jadi tiba-tiba berhenti saat pengumuman dari pihak wahana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastardis | Jaesahi
Подростковая литератураBahasa [ON HOLD] __________ Menjalin hubungan dalam jangka waktu yang lama tidak menjamin hubungan mereka selalu baik-baik saja. Siapa yang akan tahan jika menjalin hubungan toxic? Jerga yang selalu berlaku seenaknya bersatu dengan Arsha yang merind...